harus sempurna dimata ayah

398 11 8
                                    

"Mengapa seluruh orang hanya melihat hasilnya tanpa tau usaha yang dilakukan untuk mendapatkan hasil tersebut?"

Raden dan cia merupakan kakak beradik dari keluarga "alexandra" yang terkenal kaya dan sangat tertutup dilingkungan masyarakat walaupun Raden dan cia adalah kakak beradik yang hanya berbeda 1 tahun namun perlakuan orang tua Mereka sangat berbeda Raden adalah anak kesayangan ayah yang selalu dimanja sedangkan cia selalu dituntut sempurna dan selalu patuh pada orang tuanya

ayah itu orang nya sangat tempramen dan kasar sedangkan bunda penyabar namun selalu sibuk dengan pekerjaan nya

Beberapa tahun berlalu cia memasuki kelas 8 sedangkan raden sudah naik ke kelas 9, raden adalah anak yang nakal namun sangat pintar sedangkan cia adalah anak teladan
Dan pintar namun itu tidak membuat ayahnya bangga karena cia akan selalu di kalahkan oleh graciel anak sahabat ayah  walaupun nilai mereka hanya selisih 3-6 angka saja

Cia akan selalu dituntut lebih dari graciel dan kakaknya padahal cia sudah berusaha semaksimal mungkin namun Dimata ayahnya cia sama sekali tidak lebih dari sampah setiap menerima rapot jika cia mendapatkan peringkat 2 ayah akan marah besar dan menambah jadwal les cia amarah ayah sangat menyakiti hati cia ucapan yang selalu ia ingat dari ayahnya adalah "DASAR ANAK BODOH, MAU JADI APA KAMU JIKA MENDAPATKAN NILAI JELEK SEPERTI INI? KAMU HANYA MENGHABISKAN UANG SAYA, SAYA SEKOLAH KAN DAN LES KAN KAMU AGAR KAMU MENJADI ANAK YANG MEMBANGGAKAN ORANG TUA BUKAN JADI ANAK YANG GA BERGUNA, DI MATA SAYA KAMU BENAR BENAR TAK LEBIH DARI SAMPAH!!" ya bener itu yang ayah katakan kepada cia walaupun begitu cia tau ayah pasti melakukan itu karena ayah sayang kepadanya

~~

Cia sebenarnya muak dan lelah dengan semua ini bahkan rumah untuk ia 'pulang'  saja tidak ada cia hanya ingin di dengarkan bukan nasihat cia bisa saja mencari nasihat" di media sosial jika ia mau namun bukan itu yang ia ingin kan

Raden sayang sekali kepada cia namun cia selalu menjaga jarak dari raden karena iri dengan prestasi yang dimiliki raden

Mendekati ujian tengah semester jadwal les yang dimiliki cia semakin padat dan sibuk belajar seperti yang kalian tau handphone sangat penting untuk menambah ilmu kebetulan h-3 sebelum ujian handphone cia rusak dan meminta ke ayah "ayah handphone cia rusak boleh gak beliin yang baru buat cia belajar atau handphone bekas ayah aj-" belum selesai cia menyelesaikan ucapannya ayah memotong "jika nilai kamu sempurna ayah akan berikan apapun yang kamu mau"
*Batin cia "harus sempurna ya yah.."

Akhirnya hari yang cia takuti pun tiba ya pembagian rapot ujian tengah semester ayah dipanggil karena nilai cia turun drastis dari tahun sebelumnya

Baru saja cia melangkahkan kakinya ke depan pintu kamar terdengar suara bunda dan ayah yang sedang bertengkar karena nya cia mendengar ayah berteriak "kamu terlalu manjain dia makanya sekarang dia jadi anak bodoh saya menyesal menyetujui untuk mengambil nya dari panti asuhan" bunda tak dapat menahan emosi nya lalu sedikit mengeraskan suaranya "AYAH!! Kalo anak anak denger gimana? Ayah ga mikirin perasaan cia nantinya kalo dia melakukan hal yang membahayakan dirinya sendiri gimana?" Mendengar percakapan itu cia shock karena mengetahui ia bukan anak kandung ayah dan bunda

Mengetahui cia yang sudah pulang ayah langsung beranjak pergi ke arah kamar cia "CIA!!" "BUKA PINTU NYA AYAH TAU KAMU DI DALAM" mendengar itu cia langsung membuka pintu dengan keadaan takut dan gelisah "KENAPA NILAI KAMU BISA TURUN CIA? KAMU BISA GA SIH BANGGAIN ORANG TUA SEDIKIT SAJA KENAPA KAMU GA BISA SEPERTI KAKAK MU RADEN DAN GRACIEL, KAMU GA TAU SEBERAPA BANGGA AYAHNYA!! AYAH MALU PUNYA ANAK TOLOL SEPERTI KAMU" mulut cia tidak bisa berkata sedikit pun setelah mendengar perkataan itu dari ayahnya
/Plak suara nyaring itu berasal dari tangan besar ayah yang mendarat di pipi cia hingga badan mungil cia terjatuh kelantai "ayah sakit yah..maafin cia, cia janji bakal belajar lebih giat lagi.." seperti biasa bunda hanya bisa membujuk ayah ketika keadaan sudah begini "yah udah ya lagian cia udah minta maaf dan janji bakal lebih giat lagi belajar nya iya kan cia?" Sambil menahan isak tangis cia menjawab pertanyaan bunda "iya bun cia janji" setelah mendengar itu ayah keluar dari kamar cia namun suara nya masih terdengar jelas "ga ibu ga anak sama aja sama sama ga berguna."

Bunda mencoba menenangkan cia "sabar ya nak ayah emang begitu tapi sebenarnya ayah sayang kok sama kamu, yang mana yang sakit biar bunda obatin"
"Iya bun, gapapa kok Bun nanti aku obatin sendiri" cia yang melihat mata bunda yang mulai berkaca-kaca itu pun juga ikut menenangkan bunda "cia gapapa bun, bunda ga usah khawatirin cia" mendengar ucapan cia bunda sedikit lebih tenang lalu meninggal kan cia sendiri di kamar "yaudah ya nak bunda mau ke kamar kamu juga jangan lupa obatin lukanya"

Hati cia lebih hancur lagi melihat raden yang mendapatkan ranking 1 umum di sekolah dan diberikan motor baru oleh ayah "andai saja aku sepintar kak Raden pasti ayah bangga punya aku.."

"Tuhan aku lelah aku ingin kembali kepada mu bolehkah aku pulang sekarang? aku tak sekuat itu tuhan.."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TUNGGU KELANJUTANNYA YA INSYAALLAH BAKAL SELALU UPDATE TERUSS!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

TUNGGU KELANJUTANNYA YA INSYAALLAH BAKAL SELALU UPDATE TERUSS!!

Terlambat. [Selesai]Where stories live. Discover now