Part 4

6.6K 436 43
                                    

Sebelumnya sudah disinggung bahwa Saddam ini punya pacar. Siapakah dia? Yap! Audrey sang model papan atas.

Saddam dan Audrey ini merupakan tetangga masa kecil. Hubungan mereka memang akrab sedari dulu. Lalu, entah bagaimana bisa kejadiannya, saat itu hubungan mereka yang sebatas sahabat malah berubah menjadi hubungan asmara.

Sebenarnya tidak cocok pula kalau disebut hubungan asmara, sebab mereka hampir tidak pernah menunjukkan kesungguhan cinta-kecuali di depan orang-orang demi pencitraan.

Aslinya, hubungan Saddam dan Audrey itu tergolong ke dalam kisah romansa yang flat. Mereka itu sama sibuknya. Audrey hampir setiap hari harus melakukan pemotretan, syuting dan segala sesuatu yang mengharuskannya mengumbar senyum di layar kaca. Sementara Saddam, laki-laki itu hampir setiap hari juga memiliki jadwal rapat penting dengan kolega yang bahkan terkadang jauh jaraknya.

Mereka bertemu bisa dihitung jari dalam satu bulan. Pertemuan itu pula tidak akan pernah berlangsung lama. Terakhir, Audrey datang ke kediaman Saddam saat laki-laki itu cedera. Dan itu hanya menghabiskan waktu tidak lebih dari sekedar menyuapi bubur dan memberikan minum.

Terlalu singkat.

Jangan mengira bahwa mereka banyak mengobrol lewat telepon? Tidak juga. Sekalipun berbincang, yang mereka bahas hanya sekedar basa-basi. Saddam pernah mencoba sekali untuk cerita banyak hal dengan Audrey, tapi perempuan itu adalah tipikal manusia yang minim reaksi.

Audrey itu anggun. Wajar, toh, dia model ternama. Sangat masuk ke dalam selera Saddam yang menyukai perempuan kalem dan santai. Tapi, setelah menjalin hubungan, Saddam merasa mereka terlalu tawar. Maksudnya, tidak pernah ada perdebatan yang seru. Pertengkaran yang umum dalam kisah cinta manusia pun, tak pernah mereka alami. Ya, maksudnya ... mereka benar-benar tidak ada waktu untuk hubungan itu. Mereka seolah menggunakan kata "pacaran" untuk sekedar menjauh dari pertanyaan orang-orang tentang "kapan punya pasangan.

Sekarang menurut Saddam, antara dia dan Audrey hanyalah teman yang berdiri di bawah status berlandaskan rasa sepi. Seolah ... mereka hanya menunggu waktu untuk berakhir secara damai.

Mungkin kalau saja wartawan nantinya meneror mereka dengan pertanyaan, maka keduanya dengan kompak akan mengatakan "kami berakhir karena kesibukan". Kelar. Seperti hubungan aktor yang berakhir baik dengan alasan klasik.

Coba Saddam ceritakan. Dia sungguh mengingat bagaimana reaksi warganet saat tau bahwa supermodel yang pernah membawa crown Putri Indonesia di atas kepalanya terlibat hubungan percintaan dengan bos muda. Bos dari perusahaan yang memproduksi makanan makanan kesukaan mereka.

Saddam mengingat bagaimana saham perusahaan mereka anjlok kala itu. Mungkin ada di antara mereka yang segera membuang makanan produksi SF karena melihat berita tentang Audrey-yang kata penggemarnya sendiri adalah Aset Negara.

Ya, kalau dipikir-pikir, memang pas sekali predikat itu disandangnya. Perempuan itu sangat mengagumkan dan penuh prestasi yang membanggakan. Makanya, menurut warganet, Audrey tidak cocok apabila bersanding dengan Saddam.

Sungguh, Saddam frustasi. Bukan karena ketidaksenangan para penggemar itu padanya, melainkan karena saham mereka yang runtuh akibat pemberitaan itu.

Di tahun itu, adalah masa-masa awal dia menjabat sebagai CEO dan malah segera didatangi oleh masalah berat.

Padahal, hubungan keduanya sudah terjalin tiga tahun lamanya. Dan selama itu, tidak pernah ada media yang berhasil mencari tahu hubungan mereka. Ya, mungkin karena mereka bahkan jarang bertemu. Tetapi waktu itu, hari di mana Saddam dinobatkan menjadi CEO, Audrey datang atas undangannya. Tentunya sebagai pasangan-yang berawal dari sahabat lama-mereka banyak berinteraksi. Pada acara itu Saddam tidak mengundang media mana pun. Tapi yang namanya sekarang itu jamannya teknologi ... orang-orang banyak membawa ponsel dan mengabadikan momen tersebut.

[✓] Selfie Dulu, Pak!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang