2) Karyawan Baru | ᬓᬃᬬᬯᬫ᭄ᬩᬭᬸ

59 30 9
                                    

Seumur hidup Zihao gak ada pengalaman kerja, mau kerja apa juga gak tahu. Jadi seharian itu gue cuma luntang-lantung keliling pantai sambil ngelihatin bule-bule seksi lagi berjemur kayak ikan asin sampai tengah malam.

Angin sepoi-sepoi menerpa rambut hitam Zihao diiringi terangnya sinar bulan purnama, seketika membuat gue berpikir; apa sebaiknya gue nikah sama cewek pilihan ajung dan biang aja, ya? Masa bodoh dengan harga diri sebagai seorang lelaki sejati, yang penting kan bisa numpang hidup sama istri kaya raya.

"Gak! Gak! Masa putus dari Tzuyu gue dapet ganti Cewek Alis Ulat Bulu kayak gitu, sih?" Zihao melempar batu ke laut sejauh mungkin. "Kalau nanti reuni, mau ditaruh di mana muka gue."

Suasana sunyi, jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Pasar-pasar yang biasanya ramai pun juga sudah sepi, gak ada tempat tidur malam ini, boro-boro sewa kamar hotel, sewa motel murah aja Zihao gak mampu. (⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)

"Gak ada spring bed, plastik bekas makanan babi pun jadi —"

Zihao duduk terdiam, dari kejauhan kayak ada orang lagi jalan sambil mabuk. "Bawa uang berapa ikat, ya, kira-kira itu orang?" Gue harus bertahan hidup apa pun yang terjadi, gak peduli sekali pun harus merampas hak orang lain!

Ada cuter sama knuckle mainan di dalam tas yang biang kasih. Sekali lolos, ikan gak akan ketangkap lagi, jadi gue harus dapat dalam sekali tangkap!

Cowok berpakaian jas lengkap dengan dasi dan atributnya itu jalan sempoyongan, masih berusaha mempertahankan kesadaran sembari berjalan pulang menapaki pinggiran trotoar. Tangan kanannya memegang tas kantor yang ditutup tak rapat, dari kejauhan aja udah kelihatan isinya tumpah-ruah berwarna kemerahan. Fix, udah pasti itu uang seratus ribuan!

Jalanan sepi, ada satu kamera CCTV tapi untungnya ada di arah buta, juga gak ada saksi mata. Zihao bersembunyi di balik tembok sambil menunggu korban pertama lewat, begitu suara gumamannya yang terdengar stres sudah kian terdengar, dengan sigap gue langsung keluar dari persembunyian, mengincar lehernya dan menekannya dari belakang.

"Serahkan semua barang bawaanmu, sekarang!" Zihao merasakan tubuhnya menegang lalu bergetar ketakutan, bagus, ini udah mirip kayak yang didrama Korea. "Atau, kau akan ku bunuh!" Gue makin menekannya. Sekarang gue lagi debut jadi penjahat, huwahaha!

Korban gue itu menggeleng takut-takut. Oh, keras kepala juga ya rupanya? Baiklah.

"Kalau lo jadi cacat, itu semua salah lo sendiri, Belog Sajan!” Karena cuter yang gue pakai cuma cuter mainan, jadi gue gigit aja daun telinganya. Kryuk~~ rasanya agak asin-asin tapi gurih. (Idiot)

"Aarrghhh!"

Dia berteriak dan memberontak; melawan dan berusaha melepaskan diri. Tangannya yang sejak tadi mengenggam erat tas itu kini terlepas, jatuh ke tanah sehingga membuatnya terbuka dan isinya berceceran.

Aneka makanan kucing?

Zihao melongo, tanpa sengaja mengendorkan cekalan pada tubuh korban yang terus memberontak hingga tak sengaja terpeleset akibat menginjak bungkus makanan kucing miliknya sampai terjatuh. Sekarang gue bisa melihat wajah pria itu dengan jelas.

“Zihao?!”

"Lah, kok, lo?"

Gue syok, korban begal pertama Zihao  adalah teman masa SMP gue dulu, Ketut Phanbin.

🐙🐙🐙


Gue gak jadi ngebegal Phanbin, gue masih ada utang tempe goreng sama es teh manis yang belum gue ganti waktu jaman sekolah dulu.

"Lo kerja apa pagi-pagi begini baru mau pulang?" tanya gue sambil bantuin Phanbin mungutin makanan kucing yang dia bawa.

Udah lama gak ketemu temen kampus, tahu-tahu udah pada kerja dan nikah aja, mungkin emang gue nya aja kali ya yang kelamaan rebahan sambil ngayal kapan masuk dunia anime sampai buta dunia luar.

Stupid Officer {ᬓᬃᬬᬯᬫ᭄ᬩᭀᬤᭀᬄ} WANG ZIHAO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang