Seminggu sudah berlalu, hubungan Alister dan Merry tampak baik-baik saja, dalam seminggu ini tidak ada pertengkaran mereka layaknya pasangan serasi menghiraukan Flory yang terus mengganggu mereka. Iri, ya itu yang semua orang rasakan terlebih para kaum hawa yang mengagumi Alister, bahkan tak jarang ada yang tidak menyukai hubungan mereka lantaran cemburu tapi apa boleh buat.
Pagi ini dua sejoli itu datang pagi-pagi sekali, memarkirkan motornya di parkiran khusus untuk Inti geng Omorfos. Para kaum hawa sudah berkumpul, memekik histeris saat melihat Alister membukakan helm untuk kekasihnya. Seperti biasa ia juga akan merapikan rambut kekasihnya.
"anterin aku kelas ya honey" pintanya. Sengaja ia mengamit lengan Alister matanya menangkap sosok Flory yang sudah mengepalkan tangannya siap untuk menerkamnya.
"Gak bisa kelas sendiri hm" Merry mengerucutkan bibirnya ia mencebik kesal membuat Alister mau tak mau menurut. "Yaudah"
Mereka berdua berjalan ditengah kerumunan, mereka memberi jalan keduanya, namun baru saja ingin melangkah tiba-tiba Flory menjambak rambut Merry hingga gadis itu mendongak dibuatnya. Gadis cantik dengan Tubuh tinggi dan wajah cantik bak malaikat itu terus menjambak gadis mungil didepannya tanpa ampun.
"LO APA-APAAN SIH FLORY!" suara berat dan dingin Alister menghentikan Atensinya menjambak rambut Merry.
Merry tidak membalas sama sekali, melainkan ia tersenyum smirk, ia tau pasti akan dibela oleh Alister jadi buat apa ia repot-repot mengotori tangannya membalas Flory.
"Bisa gak sekali aja lo gausah ganggu kita!" Ia membawa tubuh Merry dibelakang punggungnya. diam-diam Merry menjulurkan lidahnya kearah Flory.
"Tapi aku cinta sama kamu Al, kamu juga cinta kan sama aku, kamu pacaran sama dia cuma mau buat aku cemburu aja kan"
Alister mendecak-decakan lidahnya "buang jauh-jauh tingkat kepedean lo itu, Minggir!"
Tanpa perduli dengan Flory ia membawa Merry pergi dari sana meninggalkan Flory yang menatap tajam punggung Merry.
"Liat aja nanti apa yang akan gue lakuin ke lo bitch!"
•••••
Jam pertama Bukannya di kelas, seperti biasanya Alister akan bolos dan berkumpul di Rooftop bersama teman-temannya di Rooftop. Ia tidak pernah berubah sama sekali walaupun sudah memiliki pacar.
"Al" Suara serak dan berat itu mengalihkan Atensi Alister yang sedang menatap gedung-gedung sembari menghisap rokok. Ia menoleh ke sumber suara.
"Sudah seminggu lo pacaran sama Merry, gimana perasaan lo?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Jeremy. yang lain pun ikut menoleh.
Masih dengan raut muka datar Alister menjawab "Biasa aja"
Tentu saja mereka sudah menduga, ketua mereka sangat sulit membuka hati.
"Biasanya kalau orang pacaran sifatnya berubah gitu tapi ini si bos tetap sama, datar gak pernah senyum lagi" bisik Naufal diangguki oleh Marvin dan Justin.
Justin menatap punggung Alister yang masih berdiri termenung menatap gedung-gedung, seperti tidak ada warna sama sekali dihidupnya.
"Wajarlah si bos kan gak cinta sama Merry" bukan Justin yang menjawab tapi Marvin.
Justin ikut berdiri ia menepuk pundak Alister, ia membisikan sesuatu. "Gue yakin perasaan akan muncul dengan sendirinya" lalu ia kembali duduk ditempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALISTER ; Bad Boy (END)
Teen Fiction[Follow Author Dulu sebelum membaca] Namanya Alister galen Dirgantara, cowok yang dikenal dengan paras tampan, nakal, dan dingin, juga seorang ketua geng hingga seringkali ia dijuluki badboy. wajahnya yang tampan membuat banyak perempuan yang mend...