12

1K 42 1
                                    

" dani bangun " kejut iman . Dia hanya mengikut arahan hyder saja kalau tak takdanya dia nak kejut jejaka itu .

Danial mengeliat lantas mata dicelik .

" Dah pukul berapa ? " Dia bangun dari pembaringan . Dia masih mamai .

" 18.15 PM " ujar iman lantas dia menepuk bahu terdedah jejaka itu .

" Hmm , aku nak mandi dulu lepas tu baru aku turun " ujar danial mamai . Dia berasa mengantuk sangat dan badannya terasa penat .

" Ha jangan tidur pula , cepat sikit mandi semua dah tunggu kau kat bawah " ujar iman lantas berlalu pergi keluar dari bilik jejaka itu .

Dengan langkah malas danial mengambil tuala dan berlalu pergi ke bilik air . Nak buat apa ? Mandi lah apa lagi takkan nak masak ! Dah la tengah penat . Ish !

Pintu bilik air dikuak dan dia keluar dari bilik air lalu menuju ke arah bilik pakaiannya . Dia mengunci pintu bilik nya dahulu , yalah sekarang dia hanya bertuala sahaja . Kang kalau ada orang masuk kan dah malu kat situ .

Hoodie dan seluar track hitam dikenakan . Fluffy hairnya menampakkan lagi kekacakkan jejaka itu .

Selesai memakai baju dia keluar dari bilik pakaian itu dan menuju ke meja solek untuk mengambil telefonnya . Lantas dia keluar dari bilik tidurnya itu .

Dilorong biliknya terdapat banyak lukisan yang dibeli oleh mamanya . Mamanya sangat gemar dan minat dalam bidang kesenian ini tapi malangnya wanita tua itu tidak ada teman untuk melukis bersama . Wanita tua itu juga kurang bagus dalam melukis .

Disetiap bawah lukisan itu pasti ada tanda tangan pelukis dan nama pelukis tapi pada setiap lukisan ini hanya ada tanda tangan dan huruf Q sahaja . Mungkin pemilik lukisan ini namanya bermula dengan huruf Q ? Mungkin..

Danial malas berfikir lagi . Dia langsung menuju ke arah tangga yang berada di tengah tengah ruang itu . Dia mengintai sedikit dibawah jika ada orang yang berada diruang tamu yang besar itu . Tiada !

Maksudnya semua orang berada di laman belakang . Mesti tengah minum petang lagi . Dia menurun tangga dengan perlahan . Halaman belakang dituju .

Terdengar gelak tawa orang dari halaman belakang . Danial menarik nafas dan dihembus . Dia perlu tenang , dia tidak ingin timbulkan masalah .

" Ehem "

Lantas semua mata tertuju kearah danial .

" Danii ! "

" Marilah sini cepatt ! " Jerit iman teruja .

Lantas perlahan lahan danial menuju kearah meja yang terletak dilaman belakang itu .

" Adel " panggil datin lia . Dia rasa bersalah dengan anaknya sekarang ini .

" Yes mama ? " Jawap danial tenang .

" Mama nak cakap sikit dengan adel " ujar datin liya dan bangun pergi ke arah gazebo mewah yang terletak tidak jauh dari meja itu .

Danial berdehem dan mengikuti langkah datin lia . Hatinya sedikit rasa bersalah . Tak tahu kenapa tapi dia merasakan kejadian tadi berpunca darinya .

" Mama minta maaf ya sayang " ujar datin lia apabila mereka berdua tiba di gazebo mewah itu . Dia melihat wajah kacak anak lelakinya dengan pandangan yang sayu .

Danial mengetap bibir . Matanya mula begenang apabila mamanya meminta maaf kepadanya sedangkan ini semua salahnya .

" Mama tak patut paksa apa yang anak anak mama taknak buat . Mama tak patut cakap benda yang anak anak mama tak suka . Mama...minta maaf ya sayang " ujar datin lia lagi . Melihat anaknya yang ingin menangis itu dia langsung memeluk tubuh tegap itu .

His Love : AdelWhere stories live. Discover now