CHAPTER 2

2.5K 239 24
                                    

UPDATE!!!

Ayo semua merapat! Siapa yang udah nunggu chapter ini? mana suaranya?

Oke langsung aja ke cerita, semoga kalian suka dan happy reading 😁😁

Vote comment share

Follow recommend

Love,

DyahUtamixx

Jangan lupa berikan tip sebagai bentuk apresiasi kalian dan supaya aku dapat terus bersemangat. Kalian bisa berikan tip lewat trakteer (@ dyah-utami2) atau lewat Karyakarsaku (@ DyahUtami25)😄😄

 Kalian bisa berikan tip lewat trakteer (@ dyah-utami2) atau lewat Karyakarsaku (@ DyahUtami25)😄😄

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aluna berlari menyusuri jalan setapak yang menghubungkan Alpha Mansion dengan Pack House. Rasa semangat mulai kembali menguasai dirinya dan tidak sedetikpun senyum luntur dari bibir ranumnya. Sesekali kekehan pelan keluar dari mulut Aluna ketika melihat burung-burung yang terbang sambil berkicau riang. Matahari bersinar terang dan langit pun terlihat sangat cerah. Aluna berhenti sejenak untuk mengatur napasnya sebelum kembali mengayunkan kakinya menuju Pack House. Bukan berarti menjadi putri seorang Alpha, Aluna tidak mendedikasikan dirinya bagi keamanan Pack. Selain menjadi perwakilan Luna dari Bluewood Pack-menggantikan mendiang ibundanya, Aluna juga pelari tercepat di Bluewood Pack hingga Ia menjadi salah satu bagian dari tim tracker. Beberapa kali Rogue tertangkap karena dirinya dan Aluna bersyukur, walaupun Ia bukan seorang warrior, tapi Ia tetap berguna bagi Packnya.

Sesampainya di Pack House, Aluna berjalan menelusuri lorong menuju kantor sang Alpha. Sesekali anggota Pack yang berpapasan dengannya, menyapa Aluna dengan hangat. Aluna juga tidak lupa menanyakan keadaan para warrior yang sedang bertugas mengamankan Pack house, dan setibanya di kantor Alpha, Aluna berjingkrak-jingkrak senang sebelum menarik napas panjang untuk menenangkan diri. Ia merapikan penampilannya dan mengetuk pintu tiga kali, ketika telinganya mendengar suara sang ayah yang mengizinkannya masuk, Aluna langsung memutar gagang pintu dan membuka pintu dengan senyum lebar.

Kenneth yang sedang berbicara serius dengan sang Beta-Albericus Gordon, langsung berhenti ketika melihat sosok Aluna melangkah memasuki ruangan dengan senyum lebar. Kenneth merilekskan postur tubuhnya dan menatap putrinya dengan tatapan bingung. "Aluna? Kenapa kau datang ke kantorku? Apa ada sesuatu yang kau butuhkan?"

Aluna menyapa Beta Albericus sebelum menjawab sang ayah, "aku punya penawaran untukmu, papa." Kenneth menatap Betanya dengan tatapan tanya, sedangkan Albericus sendiri memilih untuk mengedikkan bahunya acuh. "Aku rasa ini adil untuk kita berdua." Aluna berujar dengan nada penuh percaya diri.

"Kau sedang membicarakan apa putriku?"

"Soal Royal Academy."

Kenneth tidak bisa menahan geraman yang keluar dari bibirnya. "Kita sudah membicarakan ini, Aluna. Tidak ada Royal Academy," ujarnya dengan nada tegas terbantahkan. Aluna mengubah ekspresinya menjadi muram, tapi bukan berarti semangatnya untuk bernegosiasi dengan sang ayah menjadi surut. "Biarkan aku pergi ke Royal Academy selama satu tahun," ujar Aluna seraya meremas rok dressnya kuat. Jantungnya berdegup cepat penuh antisipasi.

Aluna : The girl who mated to the RoyaltyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang