16

5.3K 410 16
                                    

Happy reading

Erlangga terbangun dari mimpi buruk nya saat ini ia tak sengaja tertidur saat sedang menunggu Revano.

Dia takut mimpinya jadi kenyataan dia belum siap untuk di tinggalkan oleh anak bungsunya.

"Ayah adek kejang kejang" ucap William dengan mata yang berkaca-kaca takut adiknya kenapa napa

Erlangga merasa seperti Dejavu  saat melihat tubuh Revano kejang kejang ia takut ini akan berakhir sama seperti di mimpi nya.

Reynald sudah menangis di pelukan Xavier, sedangkan Daniel terus menangis takut adiknya kenapa Napa.

"vano akan baik baik aja kan yah?" Tanya William kepada ayah nya.

" Tentu saja vano anak ayah yang kuat dia nggak akan ninggalin kita " ucap Erlangga berusaha menyakinkan anak anaknya.

Sedangkan di sisi lain devano juga mengalami mimpi yang sama ia sungguh takut akan kehilangan putra semata wayangnya.

Jika bisa ia ingin menggantikan anaknya biar dia saja yang sakit tapi tolong jangan putranya dosanya terlalu banyak kepada putranya dia tak sanggup jika harus kehilangan.

devano terus menggenggam tangan Rivano "jagoan ayah pasti kuat,maafin ayah nak " ucap devano.

" Tangan ayah sendiri yang udah buat kamu seperti ini jika kamu bangun kamu bebas mau mukul atau benci sama ayah tapi tolong bangun nak " pinta devano terus memohon.

Tiba tiba tubuh Rivano mengalami kejang kejang devano merasa Dejavu dengan kejadian ini.

"Jangan tinggalkan ayah" ucap devano keluar dari ruangan itu karena Rivano sedang di tangani oleh dokter.

Di alam bawa sadarnya Rivano sedang duduk di hamparan Padang rumput yang luas dengan di temani oleh seorang pemuda.

"Gimana rasanya hidup di raga gue?" Tanya Revano kepada Rivano.

" Cukup indah tapi Rivano pengen pulang kasihan sama ayah" ucap Rivano.

"Setelah semua yang ayah Lo lakuin Lo masih sayang sama dia? " tanya Revano

"Kehidupan kita tidak ada bedanya sama sama tak di inginkan tapi aku ingin kembali untuk ayah ku entah kenapa aku yakin ayah akan menyayangiku" ucap Rivano terkekeh.

"apa kita harus kembali ?" Tanya Revano.

" aku sebenarnya tidak ingin kembali tapi ayah membutuhkan ku, begitu pun dengan keluarga kamu " ucap Rivano.

"Tapi gue pengen ketemu bunda tapi kenapa belum bisa gue malah terjebak di tempat ini" ucap Revano.

"Itu artinya kamu belum di takdirkan untuk mati kamu berhak bahagia dan keluarga kamu juga udah menyesal, kamu beruntung aku iri sama kehidupan kamu"ucap Rivano.

"Kamu nggak perlu iri sama kehidupan aku, kehidupan kamu juga beruntung ayah kamu juga udah sayang sama kamu dan kamu adalah anak kandung ayah kamu" ucap Revano menenangkan Rivano.

Rivano memandang Revano dengan tatapan berbinar dan bahagia " bener ?" Tanya Rivano yang di balas anggukan oleh Revano.

"Kalau gitu ayo kembali " ucap Rivano sedangkan Revano menggelengkan kepalanya.

" Terimakasih Rivano tapi aku tak mau kembali " ucap Revano melepas tangan Rivano.

Belum sempat menjawab tiba tiba sebuah cahaya menarik mereka berdua.

.
.

Rivano berusaha membuka matanya dapat ia lihat ayahnya sedang menangis sambil memeluknya.

Sebelumnya Rivano sudah di nyatakan meninggal tapi sepertinya garis takdirnya belum terputus.

"jagoan ayah ayo bangun maafin ayah" ucap devano belum menyadari bahwa Rivano sudah terbangun.

"a y a h "  ucap Revano dengan terbata bata yang membuat devano langsung menoleh ke arahnya.

"Tuhan kalau ini mimpi tolong jangan bangunkan aku" ucap devano tak percaya dengan apa yang di lihat nya.

vano mengerjakan matanya " haus" ucap Rivano dengan susah payahnya.

Devano segera tersadar ini bukan mimpi dia sangat bahagia, ia segera mengambilkan air untuk putranya.

" Terimakasih tuhan" ucap devano

satu jam kemudian Rivano sudah dapat berbicara dan duduk setelah bangun dari koma.

"Maafin ayah nak, ayah udah gagal jaga kamu dan ayah menyesal nak " ucap devano meminta maaf kepada Rivano

Rivano tersenyum " vano udah maafin ayah dan vano sangat menyayangi ayah walaupun vano bukan anak kandung ayah" ucap Rivano sendu.

Devano mengeleng dengan air mata yang terus keluar " vano dengarin ayah,vano adalah putra kandung ayah  jadi tolong jangan berkata seperti itu lagi, maafkan ayah kau boleh memukul ayah mu ini " ucap devano.

Rivano mengeleng " vano ngak bisa mukul ayah, vano senang bisa sama ayah lagi, janji ya yah kalau Ayah akan selalu sayang sama vano" ucap Rivano yang di balas dengan pelukan dan ciuman di keningnya oleh devano.

"Terimakasih nak mari kita mulai lembaran hidup baru  ayah janji akan selalu menyayangimu" ucap devano.

Mereka berpelukan dengan hangat melupakan apa yang sudah terjadi.

Terkadang harus ada awal yang menyedihkan untuk akhir yang bahagia.

Tapi Rivano terpikir apakah Revano sudah kembali ke tubuhnya atau?

"Ayah setelah vano keluar dari rumah sakit tolong anterin vano ke suatu tempat" ucap Rivano

"Apapun untuk putra ayah " jawab devano.
.
.
.

Sedangkan di sisi lain keluarga Erlangga sedang tidak baik baik saja, sungguh mereka tak sanggup dengan takdir tuhan kali ini.

TBC

Maafin aku Revano 


udah doubel up nih

Jangan lupa vote and komen 

Revano or Rivano(END) Proses Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang