Bagaimana jadinya jika Jung Jaehyun adalah pelabuhan terakhirmu? Akan ada banyak kisah tentangmu dan tentangnya, dimulai dari pertemuan kalian, saling jatuh cinta, memiliki hubungan sebagai sepasang kekasih, lalu memutuskan untuk membina rumah tangg...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Adakalanya akhir dari sebuah hubungan gak akan terasa menyenangkan. Untuk itu, kita perlu mengatasi rasa sedih yang kita rasakan. Mungkin, beberapa orang melampiaskannya dengan cara makan, bercerita ke sahabat atau pun keluarga hingga memilih untuk menangis mengeluarkan segala rasa pedih yang dirasakan termasuk kamu.
Kamu jadi teringat dengan salah satu artikel yang kamu baca beberapa menit yang lalu. "Pengalaman patah hati membuat sebagian orang kesulitan move on. Hal ini bisa disebabkan karena kita salah mendefinisikan arti move on itu sendiri. Move on bukan proses melupakan, tetapi berbaikan dengan masa lalu."
Tulisan pada artikel tersebut pun dibenarkan oleh sahabatmu, Dejun. Kerap kali pria itu menyadarkanmu bahwa dengan adanya perpisahan bukan berarti dunia akan berakhir.
Ya, seiring barjalannya waktu, kamu gak akan merasa sedih lagi dan ini merupakan titik dimana kamu sudah mengikhlaskan untuk melepaskan.
Kamu kembali memandangi deburan ombak di pinggir pantai. Merasa takjub dengan indahnya alam yang sedang kamu pandangi sejak kamu sampai di tempat ini dan entah mengapa energi positif mulai muncul seiring dengan keluarnya energi negatif dari dalam diri.
Alam memang penuh misteri yang tiada hentinya membuat kita berdecak kagum atas ciptaan Tuhan yang begitu memanjakan mata.
"Pantai emang ngebuat kita jadi lebih jujur sama diri sendiri. Itu salah satu quotes dari film yang saya suka."
Kamu mengerutkan kening, beralih menatap pria yang sedang mengajakmu bicara. "Dia lagi," ucapmu dalam hati.
"Gimana? Merasa lebih baik sekarang?"
"Kenapa?" tanyamu heran.
Pria yang kamu ketahui bernama Jaehyun itu merubah posisi menghadap ke arah kamu. "Apanya yang kenapa?" Gak mendapat jawaban Jaehyun justru melontarkan pertanyaan lain.
Kamu mendengus pelan. "Kita gak sedekat nadi untuk saling tahu urusan masing-masing," jawabmu dengan nada ketus.
Jujur, kamu gak suka kalau ada orang asing yang mencoba masuk dan mencampuri urusan kamu. Baru beberapa kali bertemu tapi pria yang sedang menatapmu dalam diam itu sudah mulai berani ikut campur.
Merasa kasihan terhadapmu kah atau ada udang dibalik batu?
"Gak boleh ya kalau saya nanya gimana keadaan kamu sekarang? Waktu itu kan—"
Belum sempat Jaehyun merampungkan kalimatnya kamu lebih dulu menyela. "Jaehyun kan?"
Jaehyun mengangguk membalas pertanyaan kamu. Kelihatan jelas kalau cowok itu sedang ada niatan buat deketin kamu.
"Kalau cuma merasa kasihan, mending mundur. Saya gak butuh dikasihani. Seperti apa yang saya bilang tadi, kita cuma sekedar saling kenal karena kamu tetangga Dejun dan juga temannya Mas Kun."
