Assalamu'alaikum...Hai aku Azizah_AsSKY
Jadi disini aku bikin cerita pertama aku.Maaf banget jika kurang menarik, karena aku baru pertama bikin cerita-cerita gini, aku juga nekat bikin cerita yang kaya gini padahal aku orangnya gak nyambung, jadi kalau banyak teypo dan katanya kurang lengkap, mohon maaf sekali lagi, bila ada kesamaan nama tokoh dan alur, itu murni tidak disengaja dan tidak bermaksud meniru karya orang, ini murni dari pikiran aku sendiri.
AKU AZIZAH MOHON MAAF BILA ADA KESAMAAN JADI JANGAN DI JULID IN YA TEMAN, HEHEHEHEH...
Semoga teman suka, Assalamu'alaikum...
*****
Mentari pagi memancarkan sinar yang terang, panas pagi tak membuat seorang perempuan cantik dengan gamis warna putih hitam dan kerudung segi empat menutup dada itu kepanasan.
Melangkahkan kakinya ke gerbang sekolah SMAN Ancala, kemudian menyapa satpam yang menjaga gerbang tersebut.
"Assalamu'alaikum pak" Salam perempuan itu Seraya tersenyum manis. Lengkungan bulan sabit tercetak indah di bibirnya.
"Wa'alaikumussalam bu, cantik pisan atuh ibu pagi ini, ceria selalu ya bu" Jawab dan puji Satpam pada ibu guru yang sudah 2 minggu ini mengajar di SMAN Ancala, sekolahan yang terletak di pegunungan yang dingin dan sejuk.
Terkekeh dirinya mendengar pujian tersebut "Ah bapak Bisa aja mujinya, Terimakasih pak atas pujiannya, saya do'akan Semoga bapak lancar hari ini rezekinya, dan barokah Aamiin" Do'a ibu guru Biologi itu pada pak satpam.
"Aamiin, Terimakasih bu do'anya"
"Sama-sama Pak, Kalau gitu saya masuk dulu ya pak, duluan pak Assalamu'alaikum."
Pamit guru cantik itu sembari menganggukkan kepala.
Perkenalkan Salwa Arumi Azkiya. Ibu guru mapel Biologi, Seorang perempuan yang berumur 22 tahun, dikenal dengan lemah lembut jika mengajar, ramah pada siapa saja, murah senyum, rendah hati dan caria pada orang yang sudah berumur paruh baya.
Salwa sangat menjaga jarak dengan namanya kaum Adam. Umur yang sudah matang Salwa belum kepikiran untuk menikah. Calon? Tidak ada.
Padahal lelaki yang mapan di luar sana sudah banyak mengantri untuk meminang Salwa menjadi istri. Akan tetapi Salwa tak menanggapi dan merespon. Entahlah Salwa pun tidak ada niatan untuk menikah.
Tujuan ia hidup di dunia ini hanya untuk mencapai ridho Allah, membahagiakan orang tua dan banyak-banyak beribadah. Tiga Poin itu harus Salwa lakukan.
Murid yang nakal sering kali Salwa jumpai. Mengoda Salwa itu sudah sering di dengar, Salwa tak pernah menanggapi candaan atau godaan siswa Ancala. Cantik wajah membuat aura Queen keluar jika orang melihat Salwa pertama kali. Elegan? Itu sudah jelas.
Perempuan yang paham agama, menutup aurat dan jangan lupa rajin beribadah, perempuan yang hidup sendiri, karena kedua orang tuanya sudah meninggal dunia, meninggalkan dirinya dengan perusahaan yang ayahnya kelolah. Bersama bibi dia tumbuh, pembantu yang mengurus dirinya sejak kecil.
Memiliki kepintaran yang sangat-sangat tinggi membuat Salwa mendapatkan beasiswa sekaligus. Tak butuh waktu lama Salwa langsung lulus dan mendapatkan gelas Serjana S2 diumur yang masih muda.
Hidup bergelimang harta tidak membuat Salwa Sombong, Kerja Sambil kuliah, itu yang ia lakukan.
Perusahaan yang terletak di kota membuat dirinya harus berpikir untuk mempercayai orang mengurus perusahaan itu dulu, selama dirinya menjadi mahasiswi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MURIDKU SUAMIKU
Random{On going} Bagaimana jika takdir yang kita harapkan tidak sesuai dengan yang kita inginkan? Berjodoh dengan lelaki yang paham agama, dan baik sangat di inginkan perempuan bermata teduh ini. Akankah takdir perempuan ini akan bahagia? Atau malah sebal...