♡1

10.2K 215 5
                                    


Assalamu'alaikum...

Hai aku Azizah_AsSKY
Jadi disini aku bikin cerita pertama aku.

Maaf banget jika kurang menarik, karena aku baru pertama bikin cerita-cerita gini, aku juga nekat bikin cerita yang kaya gini padahal aku orangnya gak nyambung, jadi kalau banyak teypo dan katanya kurang lengkap, mohon maaf sekali lagi, bila ada kesamaan nama tokoh dan alur, itu murni tidak disengaja dan tidak bermaksud meniru karya orang, ini murni dari pikiran aku sendiri.

AKU AZIZAH MOHON MAAF BILA ADA KESAMAAN JADI JANGAN DI JULID IN YA TEMAN, HEHEHEHEH...

Semoga teman suka, Assalamu'alaikum...

*****

Mentari pagi memancarkan sinar yang terang, panas pagi tak membuat seorang perempuan cantik dengan gamis warna putih hitam dan kerudung segi empat menutup dada itu kepanasan.

Melangkahkan kakinya ke gerbang sekolah SMAN Ancala, kemudian menyapa satpam yang menjaga gerbang tersebut.

"Assalamu'alaikum pak" Salam perempuan itu Seraya tersenyum manis. Lengkungan bulan sabit tercetak indah di bibirnya.

"Wa'alaikumussalam bu, cantik pisan atuh ibu pagi ini, ceria selalu ya bu" Jawab dan puji Satpam pada ibu guru yang sudah 2 minggu ini mengajar di SMAN Ancala, sekolahan yang terletak di pegunungan yang dingin dan sejuk.

Terkekeh dirinya mendengar pujian tersebut "Ah bapak Bisa aja mujinya, Terimakasih pak atas pujiannya, saya do'akan Semoga bapak lancar hari ini rezekinya, dan barokah Aamiin" Do'a ibu guru Biologi itu pada pak satpam.

"Aamiin, Terimakasih bu do'anya"

"Sama-sama Pak, Kalau gitu saya masuk dulu ya pak, duluan pak Assalamu'alaikum."

Pamit guru cantik itu sembari menganggukkan kepala.

Perkenalkan Salwa Arumi Azkiya. Ibu guru mapel Biologi, Seorang perempuan yang berumur 22 tahun, dikenal dengan lemah lembut jika mengajar, ramah pada siapa saja, murah senyum, rendah hati dan caria pada orang yang sudah berumur paruh baya.

Salwa sangat menjaga jarak dengan namanya kaum Adam. Umur yang sudah matang Salwa belum kepikiran untuk menikah. Calon? Tidak ada.

Padahal lelaki yang mapan di luar sana sudah banyak mengantri untuk meminang Salwa menjadi istri. Akan tetapi Salwa tak menanggapi dan merespon. Entahlah Salwa pun tidak ada niatan untuk menikah.

Tujuan ia hidup di dunia ini hanya untuk mencapai ridho Allah, membahagiakan orang tua dan banyak-banyak beribadah. Tiga Poin itu harus Salwa lakukan.

Murid yang nakal sering kali Salwa jumpai. Mengoda Salwa itu sudah sering di dengar, Salwa tak pernah menanggapi candaan atau godaan siswa Ancala. Cantik wajah membuat aura Queen keluar jika orang melihat Salwa pertama kali. Elegan? Itu sudah jelas.

Perempuan yang paham agama, menutup aurat dan jangan lupa rajin beribadah, perempuan yang hidup sendiri, karena kedua orang tuanya sudah meninggal dunia, meninggalkan dirinya dengan perusahaan yang ayahnya kelolah. Bersama bibi dia tumbuh, pembantu yang mengurus dirinya sejak kecil.

Memiliki kepintaran yang sangat-sangat tinggi membuat Salwa mendapatkan beasiswa sekaligus. Tak butuh waktu lama Salwa langsung lulus dan mendapatkan gelas Serjana S2 diumur yang masih muda.

Hidup bergelimang harta tidak membuat Salwa Sombong, Kerja Sambil kuliah, itu yang ia lakukan.

Perusahaan yang terletak di kota membuat dirinya harus berpikir untuk mempercayai orang mengurus perusahaan itu dulu, selama dirinya menjadi mahasiswi.

          

~Beck to awal~

Dengan langkah santai Salwa memasuki ruang kantor guru, mengedarkan antensinya seraya mendudukkan diri dikursi, kemudian Salwa mengeluarkan buku dan membacanya.

Ruangan yang nyaman, terdapat dapur mini, serta rekan guru yang ramah kepada-nya. Hal tersebut patut disyukuri, kenikmatan yang diberi Allah tiada banding dengan ibadahnya yang masih kurang maksimal.

Di lain tempat seorang pelajar berjenis kelamin laki-laki sedang melakukan balap-membalap bersama teman-temannya.

Jalanan ini memang sunyi, sebab dikelilingi pohon karet yang menjulang tinggi. Buruh pemahat yang bekerja di sana sering kali para cowok itu temui.

Sapaan lembut dan sopan santun sering lima cowok itu terapkan, mereka akan hormat pada orang tua yang susah payah bekerja demi anak dan istrinya.

Tiba-tiba dari arah kejauhan datang segerombolan cowok bermotor gede, yang dimana mencoba menghentikan laju motor pelajar tersebut.

"Woy berhenti!"

"Berhenti gak lo?!!" Mereka berteriak dan memukul-mukul body motor belakang kelima cowok tersebut.

Mereka pun berhenti.

"Punya nyali juga lo, lo gak tau? Jalan ini udah gue klaim sebagai jalanan geng King Lion, soo yang bukan anggota king Lion harap cari jalan lain" ketua geng King Lion turun dari motornya mendekat ke arah cowok berwajah dingin.

Tatapan sengit itu di berikan kepada orang yang sudah seenaknya mecap jalanan umum ini sebagai jalanan-nya seorang.

"Bukti!" tegas cowok bermotor hitam biru, dia adalah ketua dari kumpulan Pawana. Itu nama Tongkrongannya. Beranggotakan lima orang kumpulan tersebut aman sentosa.

"Bukti? Bukti apa?" bingung Elang Ketua King Lion.

"Kalau lo yang punya jalan ini!" Ucap datar cowok yang sedang duduk di Motor sport hitam birunya itu.

"Nantangin ni orang"

"Nantangin? Gue tanya bukti bukan cari ribut sama lo" tegasnya lagi.

"Wah berani ya lo?"

"Ngapain takut! Takut hanya pada Allah SWT itu baru laki-laki"

"Aaalahh banyak bacot"

"Sini lo!!!"

Perkelahian dua kubu itu tak dapat dielakkan. Geng motor King Lion dan anak motor Pawana semakin memanas ketika Pawana berhasil menumbangkan banyak anggota King Lion.

Tersisa anggota inti dan ketua King Lion yang masih berdiri kokoh walaupun muka sudah babak belur di hajar ketua Pawana.

"Boleh juga kemampuan lo. Lihat Anggota gue habis di bantai teman-teman lo, sekarang gue persilahkan lo lewat tapi ingat kejadian ini gue balas suatu saat nanti"

Cowok tampan berjaket kulit yang berlambang kan burung Elang itu memilih mundur karena anggotanya sudah habis terkapar hanya ia dan satu temannya yang masih bisa berdiri.

"Gue tunggu!"

Ucap Arshaka Gentala Atmaja. Dialah pemimpin Pawana. Cowok dingin, berwajah datar dan ambis jika melakukan suatu hal. Ia pekerja keras, tetapi jika di luar sikap liarnya tak dapat di sembunyikan.

Liarnya dalam segi dunia malam!, tapi untuk menjamah minuman haram dan para kupu-kupu malam ia paling benci dan tidak akan pernah melakukan itu.

Hatinya baik, karna ia ingat Allah tapi dalam berteman ia sering lalai sampai terlena oleh Buayan dunia.

MURIDKU SUAMIKUWhere stories live. Discover now