Chapter 15

2.8K 327 22
                                    

Yangyang sedang menatap Yuta dengan pandangan memelas saat lelaki itu masih mengawasinya untuk membersihkan seluruh dorm Ilichil. Mulut biadabnya ini benar-benar membawa petaka, di dorm WayV saja dia paling jarang bersih-bersih. Ini sekarang ia malah kena hukuman karena telah menodai pikiran anak-anak polos itu.

"Hyung aku capek" rengek Yangyang saat melihat Hendery lewat, namun Hendery hanya bersikap seolah ia tidak dengar apapun dari mulut Yangyang.

"Kau mengatakan sesuatu?" Tanya Yuta dingin dan Yangyang langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Kalau begitu cepat bereskan pekerjaan mu" perintah Yuta yang langsung di laksanakan oleh Yangyang.

Sedangkan dua tuan putri Haechan sudah terlelap dalam dekapan Doyoung dan Taeil. Keduanya mengajukan diri untuk menemani anak-anak ini tidur, yang disetujui oleh Yuta. Karena bagaimana pun Yuta tidak punya pengalaman dengan mengurus anak kecil. Dan untungnya anak-anak itu tidak bertanya lebih lanjut tentang aktivitas membuat adik mereka.

"Hyung, ini sudah jam 2 dini hari bisakah aku istirahat dulu, akan ku lanjutkan besok pagi pekerjaan ku" ujar Yangyang dengan nada memelas.

Yuta melirik pada jam yang ada dinding, "kalau begitu tidur, dan jangan berani bangun kesiangan" ancam Yuta yang dibalas anggukan cepat oleh Yangyang, setelahnya ia langsung berlari menuju kamar member WayV tidur.

Karena seluruh member NCT memilih menginap di dorm Ilichil, kamar Haechan dan Johnny di pakai member Dream. Lalu kamar Jaehyun di pakai member WayV, sisa dari member Ilichil menginap di kamar lain.

Yuta terdiam seraya membaringkan tubuhnya diatas sofa ruang santai, 'Cklek'. Suara pintu kamar yang dibuka membuat Yuta kembali duduk dan melihat Haechan yang berjalan keluar dengan memakai pakaian Taeyong.

"Kau perlu sesuatu?" Tanya Yuta dan Haechan mengangguk sembari memegang perutnya.

"Aku lapar hyung" jawab Haechan yang membuat Yuta mengangguk.

"Masih ada beberapa makanan di dapur, kalau mau biar aku panaskan" tawar Yuta dan Haechan pun mengangguk setuju. Keduanya lalu berjalan menuju dapur, melihat Yuta yang sudah sibuk sendiri Haechan pun lalu mendekati Yuta dan berniat membantu.

"Mau apa?" Tanya Yuta.

"Membantu Hyung" jawab Haechan seraya mengemut jari tangannya yang terkena saus dari piring yang dipegangnya. Yuta meraih piring ditangan Haechan dan menaruhnya di meja.

Hup

Haechan tersentak kala pinggangnya dipegang dan tubuhnya terangkat sebelum ia lalu duduk di atas meja makan. "Hyung" pekik Haechan seraya memegang pundak Yuta.

"Duduk diam disini sampai aku selesai" ujar Yuta yang berdiri diantara celah kaki Haechan seraya mengusak rambut Haechan dengan sayang. Haechan mengangguk patuh sembari tersenyum malu, astaga apa tubuhnya seringan itu sampai Yuta bisa mengangkatnya dengan mudah.

Haechan menatap pada punggung Yuta sembari menggoyangkan kakinya, tidak lama makanan yang Haechan tunggu akhirnya datang. "Ayo makan" ajak Yuta seraya menurunkan Haechan dari meja makan.

Haechan makan dengan lahap sembari mengobrol dengan Yuta, keduanya terlalu asyik bercanda sampai tidak sadar Jisung yang ingin masuk sampai mengurungkan niatnya. "Lebih baik aku tidak masuk daripada mengganggu mereka" bisik Jisung seraya memutar langkah kakinya.

"Lusa kau tidak ada jadwal apapun bukan?" Tanya Yuta yang membuat Haechan menatapnya dengan bingung sebelum mengangguk.

"Ada yang ingin bertemu denganmu" ujar Yuta.

"Siapa?" Tanya Haechan.

"Hanya tunggu saja" jawab Yuta yang tampaknya belum mau memberi tahu Haechan.

Beetwen Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang