Play List : Tears - Clean Bandit
*****
TAKK!!
Arne memukul tombak tersebut menggunakan senapan miliknya sehingga tombak itu terlempar ke dalam laut. Namun sial, itu hanya permulaan. Karena selanjutnya terdapat beberapa tombak yang melayang di udara menyerang mereka, termasuk tembakkan.
DORR. DORR. DORR!!
*****
Arne dan anak buahnya segera bersiaga, mereka bersembunyi di balik pepohonan. Tapi belum cukup serangan yang mereka terima dari seberang, sebuah tombak menancap tepat di samping lehernya dari arah belakang, jika meleset sedikit saja, maka leher Arne akan tertancap benda itu. Pun Arne berbalik, dan seorang dari mereka yang Arne yakini sebagai pemimpin kelompok itu menaikan tangan ke udara,
"STOPPP!!!!" teriaknya, yang ternyata seorang wanita.
Dan atas perintah dari wanita itu serangan berhenti. Wanita itu juga meluncurkan sebuah tombak ke arah laut yang memberi tanda kepada rekannya yang berada di seberang untuk menghentikan penyerangan. Gencatan senjata pun terjadi.
"Prince Arne?!" ucap wanita itu sembari menurunkan kain yang menutupi wajahnya.
Ya, mereka mereka mengenakan kain yang meliliti kepala dan kain itu juga terhubung menutupi wajah, hanya menyisakan matanya saja.
"Siapa kalian?!" tanya Arne kemudian, tetap waspada.
"Nama saya Vada. Pemimpin kelompok yang menentang FreeVenusse." jelas wanita berusia 40 tahun itu.
***
Arne menggigit kain yang melingkari lengannya untuk menalikannya. Dalam pertikaian tadi, lengannya sedikit terserempet peluru. Sementara anak buahnya tidak luput juga mendapatkan luka. Bahkan Arne harus kembali kehilangan satu prajurit yang tertusuk tombak di dadanya oleh kelompok Vada.
"Saya minta maaf atas meninggalnya seorang prajurit anda, Sir." ujar Vada seraya mengulurkan sebotol bir kepada Arne. Arne menerimanya dan tidak menghiraukan ucapan wanita itu.
"Kenapa kau menyerang kami?" tanya Arne kemudian, tidak berbasa-basi pada Vada yang kini duduk di seberangnya, terhalangi api unggun.
Ya, Arne kini sedang berada di Desa kelompok yang didirikan oleh Vada. Yaitu terdiri dari para pemuda dan pemudi yang bertekat melindungi warganya dari kebrutalan Free Venusse. Sementara Vada ini adalah seorang istri dari kepala Adat dari Desa. Suami Vada telah menjadi salah satu korban dari kekejaman para kelompok Free Venusse.
"Kami hanya berusaha melindungi wilayah kami. Yang kami lakukan hanya melindungi orang-orang di desa ini."
"Jika kau tidak mengenaliku,- kau dan kelompokmu akan menghabisi kami?"
"Kami hanya berusaha melindungi wilayah kami dari orang asing." tukas Vada menjelaskan singkat.
"Free Venusse yang dipimpin oleh Borge Morsen sangatlah brutal. Mereka tidak hanya menghabisi para pendatang, pegawai pemerintah, tapi juga warga sipil dan hal itu yang membuat kami geram. Mereka juga menjarah harta benda kami." lanjut wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditionally (SKYGGEN Series)
RomanceWARNING : MATURE CONTENT (21 TAHUN KE ATAS) "Love is like war. Easy to begin but very hard to stop." - H L Mencken