4. Langit & Bumi

4.8K 519 9
                                    

Walau menyadari dirinya jadi sasaran balas dendam Ranin, Niscala tetap mengikuti latihannya sampai beres. Terakhir, mereka akan gladi bersih untuk sertijab.

Marissa menghampiri Niscala yang sedang istirahat "Niscala" mengulurkan satu botol air mineral "ini buat kamu"

Niscala menerimanya, ia tidak perlu capek-capek ke kantin untuk membeli minum "Makasih" tiba-tiba Marissa duduk disampingnya, dengan sengaja membersihkan keringat di wajah Niscala.

"Cape ya Nis?" Niscala berdengung sebagai jawaban, Ia membiarkan Marissa mengelap keringatnya.

Di sudut lapangan, Ranin menghampiri Nisya kemudian merebut minumannya tanpa izin dan meneguknya sampai tumpah membasahi baju olahraga yang sudah bercampur dengan keringat.

Tidak sopan

"Sama-sama" Ranin memepet tubuhnya ketika hendak berjalan di koridor, saking dekatnya aroma matahari dari tubuh gadis itu menguar dan mengusik hidung Niscala.

Sindiran Ranin hanya di balas lirikan sinis, Niscala tetap tidak memperdulikannya apalagi ia sedang di kejar waktu untuk les.

Jumat pagi selalu diadakan apel dan para siswa wajib berkumpul di lapangan, apel kali ini di isi oleh prosesi serah terima jabatan Osis. Niscala menandatangani surat serah terima kemudian mendapatkan almamater osis berwarna hijau pudar.

Diakhir, kepala sekolah menyampaikan pengumuman "Selamat untuk tim Paskibra sekolah kita yang berhasil memenangkan juara utama 1 tingkat provinsi"

Semua siswa riuh bertepuk tangan, salah satu perwakilan- Ranin yang ikut menjadi pasukan berjalan kedepan sambil membawa piala besar yang menutupi wajahnya. Piala itu diserahkan pada pihak sekolah.

"Teruntuk ananda-ananda pasukan Paskibra, terima kasih sudah mengharumkan sekolah dengan prestasi kalian" ucap kepala sekolah pada Ranin dan pasukan lomba kemarin yang berada di barisan siswa

"Semoga pasukan Paskibra ini menjadi contoh untuk kalian yang masih bermalas-malasan. Saya sangat jarang melihat anak Paskibra bermalas-malasan. Setiap hari mereka latihan panas-panasan, hujan-hujanan, kulitnya sampai gosong. Dan hasil tidak pernah mengkhianati proses, perjuangan mereka membuahkan hasil"

"Contoh ya anak-anak, Jangan pacaran terus" para siswa saling menuduh dan apel tersebut dibubarkan dengan seluruh siswa harus bersalaman mengucapkan selamat pada osis yang baru dan pasukan Paskibra yang kemarin menang

Ranin mengulurkan tangan pada Niscala, berkata "Ditunggu prestasi osis nya" alih alih mengucapkan selamat seperti siswa lainnya, Ranin menantangnya sembari memasang tampang sombong.

"Ditunggu juara umumnya" Niscala membalas jabatan tangan itu dengan tegas dan singkat, enggan berlama-lamaan dengan perempuan yang ia cap 'siswi urakan'. Serangan Niscala membuat Ranin tidak bisa berkutik.

David- teman sebangku Niscala kembali duduk di tempatnya dengan membawa makanan yang di bungkus pelastik dan berlumuran saus "Mau ngga, Nis? Risolnya Ranin"

"Ngga" Niscala mengeluarkan buku pelajaran sementara David melahap makanan itu dengan lahap. "Ih tau gitu gue nitip" sahut teman lain ketika melihat David maka risol

"Buruan noh, di borong anak kelas sepuluh"

"Dimana emang?"

"Depan kelas sepuluh 3" rencana temannya itu membuat teman-teman lain menitip jajanan Ranin.

"Kangen banget gue sama Risolnya Ranin, lo udah pernah nyoba belum, Nis?" Niscala menggeleng "belum"

The Exploranin : where are you? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang