BAB 23 Tunggu saja berita besok

165 5 0
                                    


Sonia tersenyum penuh kemenangan, akhirnya datang juga pertanyaan yang ditunggu-tunggu.

Tentu saja dia sudah mempunyai rencana untuk melawan Monica, dia pasti akan memenangkan perseteruan ini, dia akan memiliki Anton dan seluruh hartanya.

"Tenang saja, Tante Widya, aku sudah merekam kejadian tadi," ucap Sonia.

"Jangan panggil Tante, panggil aku mama seperti dulu," balas Widya.

"Jadi apa rencanamu?" tanya Nina.

Sonia memperlihatkan rekaman terlebih dahulu, dia akan mengupload ke media sosial dengan membayar akun akun gosip. Nina dan Widya setuju dan memuji ide bagus Sonia, dengan beredarnya berita yang menjelekkan nama baik Monica pasti publik akan menyalahkan Monica seutuhnya lalu mereka akan mendapatkan dukungan dari masyarakat.

"Ide yang bagus, Sonia," ucap Widya.

"Kamu memang pintar," imbuh Nina.

"Aku hanya ingin membantu kalian yang tertindas," ucap Sonia.

Sonia sudah menelpon beberapa temannya yang kerja dibidang ini, akun akun gosip itu mendapatkan bayaran dari Sonia untuk mengupload berita tentang Monica, video telah diedit sedemikian rupa sehingga terlihat keluarga Anton sangat tertindas dan terhina.

"Bagaimana, Sonia?" tanya Nina antusias.

"Mereka sudah setuju, kita tunggu saja berita besok yang muncul di beranda utama," jawab Sonia yang tersenyum sinis.

"Aku jadi tidak sabar menunggu datangnya hari esok," balas Widya.

Ketiga orang itu tertawa terbahak-bahak menunggu berita menggemparkan esok pagi. Mereka sibuk menggunjingkan Monica yang sudah keterlaluan. Memangnya kenapa kalau Monica kaya dan memiliki segalanya, reputasinya akan hancur dan publik tidak akan percaya lagi padanya.

"Perusahaannya akan mengalami krisis sebentar lagi," ucap Nina.

"Benar, dia tidak akan bisa sombong lagi seperti ini," balas Widya.

"Anton akan menjadi pahlawan, lalu Monica akan menurut padanya. Setelahnya dia bukan siapa-siapa lagi," ucap Sonia.

Wajah ketiga orang yang sudah merencanakan kejahatan itu begitu sumringah. Mereka sangat yakin kalau rencananya akan berhasil. Siapa yang tidak percaya dengan gosip, pasti para netizen di internet akan menggali lebih dalam persoalan yang sedang panas sampai ke akar-akarnya.

"Benar-benar perempuan ular pembawa bencana, aku tahu kini yang dia harapkan adalah kehancuran abangku," gumam Anita.

Anita menguping dan merekam kejadian di rumah saat itu. Dia menyimpan rapat dan memindahkan ke komputernya, semua ini dia lakukan untuk berjaga-jaga kalau tiba-tiba video itu hilang.

"Tante, maksudku mama, nenek hari sudah sore aku pulang dulu, ya," pamit Sonia.

"Hati-hati di jalan ya, kami akan mengantarmu sampai depan," balas Nina.

"Oh iya, kamu bersabar sedikit ya, karena kami akan membantumu untuk bekerja di perusahaan Anton setelah masalah ini selesai, hanya kamu yang pantas menjadi menantu kami," ucap Widya.

Sonia mengangguk dan menyunggingkan senyuman, dia hanya menganggap mereka orang-orang bodoh yang bisa dimanfatkan, padahal dia mempunyai rencananya sendiri, membuat Anton dan Monica bercerai karena ulah mereka yang nantinya namanya akan bersih atas perceraian mereka.

***

"Aku minta maaf, Monica," ucap Anton yang sudah sangat malu, hanya kata maaf yang bisa dia ucapkan.

Selingkuh Berkedok BukberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang