BAB 23

1K 24 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Kemudian setelah mengalahkan lelaki itu, mereka menghampiri Nesa. "Mbak kamu ngga papa?" tanya Awa, sengaja Dia memanggil seperti itu agar Nesa tidak mengira bahwa dirinya adalah Zahwa.

"I-iya aku nggak papa, makasih udah nolongin aku ya," jawab Nesa.

"Ya udah, ayo kita pergi dari sini."

"Ish, kenapa ada yang nolongin gue di sini sih, kan rencana gue jadi ga berhasil, sial emang!"

Di samping itu Fahri baru saja menyelesaikan pekerjaannya, Ia terus memikirkan kekasihnya Nesa, lalu tiba tiba ia memiliki sebuah ide, kemudian mengajak temannya Randi untuk pergi.

"Ri, jadi kita harus ke mana?" tanya Randi bingung.

"Kita ikutin lokasi Nayla, untungnya dia mengaktifkan lokasinya," jawab Fahri.

"Tapi ini jauh Fahri," ucap Randi.

"Elu ngoceh mulu kayak cewe, diem kek orang gue yang nyetir juga, jauh nggak nya itu urusan Gue, jadi Lo di sini cukup nemenin Gue," ujar Fahri kesal melihat Randi protes.

"Lu kali yang kayak cewe, gitu aja minta di temenin," sahutnya.

"Ya gue minta lu temenin, barangkali gue butuh bantuan lu tukiyem."

"Ya, tapi-"

"Udah deh lu diem dulu anjir, cape gue dengerin lu ngomong mulu, gue mau ngebut," ucapnya.

Randi di buat kaget oleh temannya, ia sampai memegang erat benda di dekatnya. "Woy jangan ngebut ngebut Fahri, buset dah lu mau ngajak gue mati apa!?"

***

Kemudian Nayla,Zahwa,dan Nesa sedang di luar. Kebetulan juga polisi datang dengan waktu yang pas, mereka segera menangani kasus ini, semua tertangkap terkecuali Remon pacarnya Nesa, ia melarikan diri.

"Akhirnya udah sampai juga, btw kok rame banget yah?" tanya Randi.

"Mana Gue tau? orang kita aja baru ke sini anjir," jawab Fahri.

"Eh, liat deh ri, itu cewe yang di tengah, di dekat cewe-cewe yang penampilannya serba hitam, kayak Nesa ga sih?"

"Kalo di liat liat mirip sih, ya udah ayo ke sana."

Lalu Fahri dan Randi segera menghampiri mereka.

"Nesa..." lelaki itu tercengang.

Mendengar Namanya di panggil wanita itu menoleh, "Fahri..."

Fahri langsung memeluk Nesa erat, ia sungguh merindukan kekasihnya itu. "Nes, aku khawatir dari kemarin aku mikirin kamu."

"I-iya aku juga."

Lalu Fahri menatap Nayla, karna wajahnya tertutup ia tak mengenalinya, akan tetapi Fahri melihat dari matanya seperti tak asing baginya.

Fahri melepaskan pelukannya, lalu bertanya kepada kedua orang tak di kenal itu.
"Jadi Lo berdua yang udah nolongin cewe Gue?" tanyanya.

"Iya," jawab Nayla, akan tetapi Nayla lupa tidak mengubah nada bicaranya, sehingga mungkin Fahri akan mengenalinya melalui suaranya.

"Tunggu! suara Lo? Lo Nayla?" tanya Fahri ia segera mendekati gadis itu.

Karna Nayla tidak suka basa basi ia segera mengakui mengenai dirinya dan Zahwa.

"Menurut Lo? Ya ini Gue Nayla! makanya jadi orang itu gak usah nuduh nuduh, capek gue ngurusin masalah Lo, gue pergi dulu," ucap Nayla.

"Oh ya lupa, sama sama," sindir Nayla.
Lalu kedua gadis itu segera pergi dari tempat tersebut.

Karna hari semakin malam mereka memutuskan untuk menginap sejenak di tempat yang tak jauh itu.

***

Pagi harinya mereka merasa senang dan tenang, karna apa? karna masalahnya sudah di selesaikan. akan tetapi, mereka harus merapikan barang-barang mereka, lalu pergi ke rumah mereka masing masing.

Beberapa jam kemudian mereka sudah siap, hingga akhirnya mereka pergi dengan motor milik Nayla.

"Awa, kita ke restoran dulu sebentar ya, kita sarapan dulu di sana, tadi pagi kan kita belum sempat makan apa apa," ucap Nayla dengan sedikit teriak agar Zahwa mendengar suaranya, karna sedang di perjalanan.

"Oh iya, boleh Nay," jawab Zahwa, lalu mereka berhenti setelah sampai di restoran tersebut.

Kemudian mereka segera masuk, lalu memesan makanan dan minumannya.

Sembari menunggu makanannya datang, mereka berbicara dulu. "Udah gue duga kan wa, bukan kita yang nyuliknya! gue kesel banget sama si Fahri mana ga bilang terimakasih lagi," gerutu Nayla.

"Iya bener banget, nambah beban pikiran aja, gara gara dia kita harus mikir ini dan itu," balas Zahwa.

"Andai aja dia tau kalo dia sebenernya cuman di manfaatin aja, kasian banget ya Fahri, tapi mau gimana lagi sih, dia juga udah nyakitin sahabat kita ygy (ya guys ya)."

"Permisi mbak ini pesanannya silahkan di makan," ucap seorang wanita itu.

"Oh iya mbak, makasih ya." Lalu wanita itu pergi.

"Awa, Gue juga ga nyangka kok ternyata Nesa gitu yah," ucap Nay.

"Iya Nay, ga heran sih kan sebelas dua belas sifatnya sama Fahri."

"Ya udah, ayo makan dulu wa."
Setelah mengisi perutnya, mereka segera pulang menuju rumahnya masing masing.

______________________________________

DI JODOHKAN DENGAN WANITA BERCADAR (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang