Tidak menunggu lama , aku terus memusingkan badan memandang gerangan yang berdiri di belakang aku .
Dia kelihatan kelelahan seperti baru habis marathon . Badannya di tundukkan langsung dia terus mendukung si gadis kecil itu . Mulutnya terkumat kamit seperti sedang membebel .
Aku terus bangun dari duduk tadi sambil memegang topeng kepala . Aku berjalan menghampiri mereka berdua dan berdiri agak jauh dari mereka . Memerhati mereka berdua yang seakan bapa dan anak .
" Please dont do something like this again Ivy . If you keep your behaviour , i'll have a bodyguard to follow wherever you go . " Bebel si lelaki itu sambil mencium dahi anak gadis tersebut .
" Not a bodyguard . Ivy wants daddy . " Balas si gadis sambil memeluk leher lelaki itu erat . Mereka berdua membalas pelukan seperti sudah lama tidak bertemu . Dan aku hanyalah pemerhati kisah bahagia mereka .
Mungkin terasa ada mata memerhati , si lelaki terus memandang ke arah aku . Mata gelap kebiruannya memandang tajam ke arah aku yang masih terpinga-pinga tentang apa yang terjadi .
" Who're you ? " Soal si lelaki dengan panahan tajam dan garang . Aku mengangkat bahu sambil menunding jari ke dada sendiri .
Topeng maskot aku tunjukkan kepadanya tanpa berbicara sepatah perkataan pun . Seakan mengerti , dia mengangguk kepala tanda faham .
" Your eyes daddy . No marah marah . " Tegur si gadis itu sambil mencubit kedua belah biji mata lelaki yang digelarnya daddy itu .
Aku yang terpinga itu bertambah terpinga apabila mendengar yang budak tersebut tahu bercakap melayu . Hebat mat salleh celup ni !
" Mana ada marah . Daddy cuma nak tahu who's this beautiful lady . Can i ? " Kata si lelaki dengan senyum manis .
' Senyum tu . '
Gadis tersebut memandang aku dan ayahnya bergilir ganti sebelum mengangguk kepala . Dia meminta agar ayahnya menurunkan dia dari dukungan untuk berdiri sendiri .
Tak semena , gadis tersebut terus berlari memeluk kaki aku . Terus keras aku berdiri di situ mengelak dari jatuh akibat dipeluk oleh budak tersebut .
" Terima kasih sebab jagakan anak saya . And i'm sorry if Ivy ada susahkan awak . " Ucapnya sambil menundukkan badan sedikit tanda terima kasih .
" Ehh takde apa . Dia cuma nak belon jadi saya bagi je . " Balas aku kalut melihat dia menunduk hormat begitu . Aku cuba melepaskan pelukan gadis tersebut di kaki dengan memegang tangannya .
Tetapi dia hanya mengeraskan badan dan terus memeluk kuat kakiku . Aku mengeluh perlahan dan akhirnya menyerah kalah . Terpaksa biarkan sahaja dia memeluk kaki aku .
" If you didn't mind , can i treat you a meal ? "
Mendengar soalan si lelaki itu buatkan aku terus memandang wajahnya . Wajahnya yang kacak itu terhias satu senyuman kecil . Anak mata biru gelap itu memandang aku lama dan dalam .
" Err no need . Sebenarnya saya dah kena masuk kerja balik . Mungkin lain kali ? Haa lain kali okay ! " Kataku kalut cuba mengelak .
Aku memegang tangan si gadis di kaki dan mula bercangkung di depannya . Anak rambutnya yang terbang itu aku selitkan di belakang telinga .
Lihat dari dekat , makin cantik pula gadis ini . Manisnya itu lain macam . Mungkin kacukan sebab jarang nak ada budak mata camni dalam Malaysia . Lainlah kalau family mereka mix .
" Ermm , " Aku jeda sebentar . Tak tahu nak bahasakan diri apa .
" Mummy ? " Halus suara itu berkata sambil merenung dalam mata aku . Aku sedikit terkejut mendengar balasannya itu . Segera aku tersenyum kecil .
" Okay mummy need to go to work . So , you must stay with your daddy . Jangan nakal-nakal and behave okay ? " Pesanku dengan bahasakan diri dengan panggilan ' mummy ' .
Gadis itu mengangguk kepala faham tanpa secalit senyuman pun di bibir . Terpancar kesedihan di wajahnya itu . Melihatnya sunggul , aku terus mendakap tubuh genit itu . Dia membalas erat pelukan aku seakan tidak ingin dilepaskannya .
Aku taknak meletakkan harapan kepada gadis kecil ini dengan katakan sesuatu seperti ' kita akan berjumpa lagi nanti ' . Nope !
Mungkin ini kali pertama dan terakhir kami akan berjumpa . Jadi , fikirku tak salah kalau dia nak suruh aku bahasakan diri mummy or what so ever . Just play the game for this little angel nicely and carefully .
Aku melepaskan pelukan eratnya dan berdiri . Tangan kecilnya aku pimpin dan serahkan tangan itu kepada ayahnya yang sedari tadi memerhati aku dan anaknya .
Aku berdehem kecil kerana malu . Wajahnya yang selamba itu terukir senyuman kecil yang penuh misteri . Matanya itu memandang aku tak lepas . Seakan ingin di telan didalam lelohong gelap kebiruan itu .
" Erm saya minta diri dulu . Assalamualaikum . " Kataku selepas masing-masing hanya mendiam diri . Aku melambai kearah si gadis dan hanya di pandang sepi olehnya . Matanya sedikit berair seakan ingin menangis . Tetapi di pujuk oleh si ayah .
" Till we meet again . " Bisiknya cukup perlahan tetapi masih ditangkap oleh cuping telinga aku . Aku memandangnya lama sebelum dia beredar dari situ dan menghilang di balik dinding bersama si gadis yang menangis di dalam dukungannya .
<< >>
Badan aku rebahkan di atas sofa ruang tamu . Nikmatnya itu hanya Tuhan sahaja yang tahu . Aku memejam mata sambil lengan diletakkan di atas dahi .
" Baru balik ? " Soal satu suara iaitu Wina . Aku menjeling Wina yang mengambil duduk di sofa bertentangan denganku . Tangannya memegang dia mug . Satu dipegangnya manakala lagi satu diserahkan kepada aku .
" Terima kasih . " Ucapku lalu menyambut mug tersebut . Aku membaiki duduk di atas sofa dengan selesa .
Wina yang sudah siap mandi dan lengkap berpakaian pajama itu aku pandang . Dia hanya ralit menonton tv yang disambungkan ke netflix itu . Memang itulah kerjanya kalau balik kerja awal . Tak layan kdrama , mesti layan movie .
" Kenapa ? Penat ? " Soal Wina seakan tahu aku yang sedang memandangnya . Padahal mata tu tak lari langsung dari menatap screen tv .
" Tahu tahu je orang tengok dia . " Getus aku perlahan . Kepala di tunduk memandang air di dalam mug itu .
" Sixth sense aku kuat . Kata Haikal macam ahli sihir . " Balas Wina membuatkan aku terus ketawa . Dia tersenyum lebar apabila mendengar tawa aku yang pecah .
" Hahahaha . Kalau kau ahli sihir , Haikal tu apa pulak ? " Soalku bersahaja mahu bergurau . Dah lama kami tak berborak kosong seperti ini . Memandangkan masing-masing sibuk bekerja .
" Aku ahli sihir , Haikal pulak ahli nujum . Baru sweet , matching-matching giteww . Hahaha . "
Aku ketawa lagi mendengar seloroh Wina . Kalau bab kenakan Haikal memang nombor satu si Wina ni . Tah-tah tersedak dah member dekat rumah tu .
" Ohh ye , kejapp . " Kata Wina tiba-tiba menghentikan hilai tawa kami . Dia bangun dari duduk dan terus berlari anak menuju ke arah biliknya . Aku memandang kosong ke arah bayangnya yang sudah hilang itu .
" Kenapaa ?? " Soalku sedikit menjerit .
Tidak lama kemudian , Wina kembali semula ke ruang tamu sambil memegang sesuatu di tangan . Sepertinya nota kecil berwarna biru .
Dia mengambil duduk di sebelah aku lalu menyerahkan kertas tersebut kepada aku . Aku memandangnya lama dengan kerutan kening .
" Aku jumpa dalam poket seluar kerja kau . Nasib aku periksa satu-satu poket seluar kerja kau masa nak basuh baju tadi . " Kata Wina bagi menjawab persoalan di dalam benak aku .
Kertas tersebut aku ambil lalu di buka lipatannya . Membaca satu perkataan tersebut terus membuatkan ingatan aku kembali pada hari semalam semasa bekerja di cafe .
" Nasib kau jumpa . Kalau tak haru hidup aku . " Ujarku menghembus nafas lega . Wina merampas kertas di tangan aku lalu membacanya .
Dia berkerut kening pelik sebelum jeda sebentar dan terus tersenyum aneh .
" Amboii dah ada secret admirer nampak . " Seloroh Wina sambil mencubit pipi aku . Aku menepis tangannya dan kembali merampas nota kecil di tangannya .
" Merepek je kau . " Balas aku dengan gelengan kepala .
" Dengan kawan baik sendiri pun taknak ngaku . Kedekut betul kau ye ! " Wina mula menarik muncung . Fikirnya aku rahsiakan sesuatu darinya .
" Jangan nak mengada boleh tak ? Ini yang Miss Rose punyalaa . " Pujukku sambil memeluk lengan kurus Wina .
" Miss Rose punya ? Dia bagi kau ke ? "
PAKK !
Lengan kurus tersebut aku tampar . Mengaduh Wina sambil menggosok lengannya . Kelain pula fikirnya bila kita cuba terangkan elok-elok .
" Apa pulak dia nak bagi aku . " Marah aku kearah Wina . Dihiraukan sahaja pandangan tajam Wina itu .
" Dahtu ? Cuba laa cerita elok-elok . " Marah Wina pula . Ehh kita marah dia , dia marah kita balik . Aku menghela nafas penat .
" Itu hari Miss Rose ada borak dengan sorang customer ni . Kau tahu je laa Miss Rose tu macam mana . " Wina mula menunjuk minat . Dia membetulkan duduknya untuk mendengar cerita tak best aku .
" Kitorang semua terkejut laa kan . Tak pernah dia borak dengan lelaki . Yang lagi mengejutkan , Miss Rose siap bergurau senda and ketawa bebas ngan lelaki tu . Pastu aku teringatlah yang pagi tu Kak Ain ada cakap pasal dia dengar Miss Rose borak dalam phone macam boyfriend Miss Rose . "
" Oh myyyy ! Lagi-lagii ! " Teruja Wina sambil menggocang lengan aku .
" Lepastu kitorang tertangkap mengendap Miss Rose . Apa lagi , kena marahlah . Siap ugut nak potong gaji lagi . " Sambung aku dengan perasaan kesal . Kalaulaa aku tak join dorang haritu . Takdenyer aku kena marah dengan Miss Rose .
" Pastu ? Apa kaitan dengan nota tu ? " Soal Wina lagi pelik darimana datangnya nota tersebut .
" Lepas je kena marah , aku tengok meja dorang dah kosong . Aku pergilaa bersihkan , and then terjumpalah nota tu . "
Wina memegang dagu seakan berfikir sebentar . Dia merenung kosong ke depan tanpa sepatah kata .
" Jadi kau nak cakap nota tu dari customer lelaki tu untuk Miss Rose ? " Soal Wina selepas lama berdiam diri .
" Iyalaa . Takkan laa dia nak bagi dekat staff pulak kan kalau betul tu boyfriend Miss Rose . " Ujarku kenyataan sebenar .
" Boleh jadi . " Kata Wina perlahan . Aku memandangnya pelik .
Wina ni kadang-kadang boleh jadi ahli nujum juga . Separuh apa dia teka boleh jadi kenyataan . Tapi aku tak percaya . Hihihi .
" Nasib kau jumpa nota ni . Esok aku boleh bagi dekat Miss Rose . " Ujarku lega . Wina hanya mengangguk kepala sambil memandang kosong rancangan tv di hadapan . Nampak sangat fikirannya menerawang ke arah lain .