part 5

5.1K 327 17
                                    

Happy Reading...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Apa yang harus saya lakukan Dok?" tanya Jungkook sedikit meremat hasil medisnya.

"Saya sarankan anda melakukan operasi secepatnya"

Jungkook sedikit menggelengkan kepalanya saat mendengar ucapan Dokternya.

"Tidak ada cara lain Dok selain operasi?"

Sang Dokter membalas dengan senyuman, ia sangat tau gimana perasaan Jungkook saat ini. Apalagi melihat sosoknya yang terlihat begitu tertekan. Seolah-olah banyak masalah yang harus ia pikul.

"Kanker anda sudah memasuki stadium dua! Jika anda belum siap melakukan operasi, anda bisa menjalankan kemoterapi."

"Kemoterapi" ulang Jungkook dengan suara lirihnya.

"Saya dengar-dengar, kalau melakukan kemoterapi rasanya sakit. Apa itu benar Dok?"

"Benar mas Jungkook! Tapi rasa sakitnya gak lama" jelas sang dokter.

"Apa tidak ada cara lain lagi Dok?" tanya Jungkook dengan suara putus asanya. "Apa tidak bisa, jika menggunakan obat saja Dok. Saya siap jika harus meminum 5 butir obat setiap harinya, asalkan tidak melakukan dua hal yang dokter sarankan tadi" lanjutnya.

"Maaf mas Jungkook! Tapi yang saya lihat kanker anda sedikit ganas. Bisa saja anda meminum obat, tapi bukan berarti obat itu menyembuhkan anda! Cepat atau lambat, kanker anda akan berkembang." jelas sang dokter. Jungkook hanya tersenyum simpul.

"Ini resep obat yang harus anda tebus" lanjut dokter memberi selembar kertas resep obat. "Saya harap anda segera mengambil keputusan!" lanjut sang dokter.

Jungkook mengangguk sebagai jawaban.

"Satu lagi! Anda jangan terlalu banyak pikiran, hilangkan sesuatu yang membuat anda stress. Karna itu bisa membahayakan kondisi anda" Jungkook terdiam, bagaimana mungkin dirinya bisa menghilangkan masalahnya saat ini.

"Saya usahakan dok! Kalau gitu saya permisi dulu." ucap Jungkook keluar dari ruangan sang dokter setelah mengucapkan terimakasih.

.

.

.

.

.

Jungkook termenung di dalam taxi yang ia tumpangi, matanya fokus melihat ke arah jalan tapi pikirannya terus mengingat apa yang dokter jelaskan tadi soal penyakitnya.

Ingin sekali Jungkook memberitahu kepada Taehyung soal penyakitnya, tapi ia takut jika Taehyung menunjukkan expresi tidak pedulinya. Mengingat bagaimana cara dia mengacuhkan dirinya.

Kedua mata Jungkook melebar saat dirinya melihat sosok yang ia kenali di sebrang jalan.

"Stop Pak!" pinta Jungkook sedikit mengeraskan suaranya.

Sang supir langsung menginjak rem mobilnya saat mendengar teriakan Jungkook.

"Kenapa Mas? Ini kan masih jauh sama alamat yang Mas kasi."

Jungkook tidak menjawab pertanyaan Supir taksi itu, ia tetap fokus melihat ke arah sebrang.

Dimana ia melihat sosok Taehyung sedang merangkul pinggang gadis cantik bersamaan dengan canda tawa mereka.

Hati Jungkook terasa sakit saat melihat kedekatan mereka berdua yang terlihat begitu mesra.

Dadanya begitu sesak melihat expresi Taehyung yang di tunjukkan pada wanita itu. Jungkook terus berpikir siapa wanita itu? Dan ada hubungan apa dengan Taehyung?

Detik itu juga Jungkook menebak jika wanita itu adalah kekasih baru Taehyung, yang sudah membuat Taehyung berpaling darinya.

Jungkook tidak menyangka jika Taehyung memiliki kekasih seorang wanita, ia berfikir jika dia memiliki hubungan dengan seorang pria. Karna yang ia tau, Arga adalah seorang Gay.

Ternyata sosok yang sudah merebut Taehyung adalah wanita yang sangat cantik. Pantas saja Taehyung tergoda dengan wanita itu, karna yang Jungkook lihat, wanita itu begitu cantik dan mempesona.

"Ternyata aku sudah kalah, wajar jika kamu sudah tidak tertarik dengan ku lagi Tae. Jika saingan ku adalah seorang wanita yang cantik seperti dirinya" gumam Jungkook dengan suara lirihnya.

"Apa aku harus bahagia atau sedih,Tae... Melihat kamu sudah kembali normal. Aku yakin jika kamu menikah dengannya, kehidupan kamu akan berubah total. Cepat atau lambat kamu akan memiliki seorang anak dan kamu akan menjadi seorang Ayah. Jika kedua orang tuamu melihat kedekatan kalian, aku yakin kamu pasti di suruh pulang ke rumah kamu yang sebenarnya."

Tanpa Jungkook sadari, tetesan air matanya sudah membasahi pipinya. Sementara sang supir hanya diam melihat Jungkook yang terlihat begitu rapuh.

"Pak, tolong ikutin mobil itu!" pinta Jungkook yang masih fokus melihat ke arah mobil Taehyung.

Dengan cepat taksi yang Jungkook tumpangi mengikuti mobil Taehyung.

.

.

.

.

.

Sekitar 30 menit taksi yang Jungkook tumpangi berhenti tepat di depan hotel. Ia melihat Taehyung masuk ke dalam hotel dengan wanita itu.

"Ini pak ongkosnya, makasih" Jungkook pun keluar dari taksi dan segera masuk ke dalam hotel itu.

Ia berhenti tepat di depan resepsionis dan bertanya dimana letak kamar yang Taehyung pesan.

Setelah dapat, Jungkook segera menuju ke arah Lift dan memencet tombol angka 5. Tidak butuh waktu lama pintu Lift pun terbuka tepat di lantai 5.

Jungkook langsung mencari angka 97 dimana Taehyung berada bersama dengan wanita itu.

(Maaf ya kalau masalah hotelnya agak ngawur, soalnya aku belum perna ke sana)

Jantungnya mulai berdetak lebih kencang saat dirinya tepat di depan pintu angka 97.

Hatinya mendadak sakit saat Jungkook mendengar sayup-sayup suara desahan di dalam. Air matanya lolos begitu saja membayangkan mereka bersetubuh.

"Tae.. hiks..hiks... Kamu jahat, Tae.. tega kamu lakuin itu di belakang ku hiks..hiks.."

Jungkook mengusap air matanya secara gusar, ia mencoba menarik nafas panjangnya supaya lebih tenang.

Butuh waktu 5 menit Jungkook melakukan hal itu sampai dirinya merasa lebih tenang. Ia bertekad untuk mengetuk pintu di depannya.

Awalnya Jungkook merasa ragu untuk melakukan itu, tapi entah dapat keberanian dari mana tiba-tiba Jungkook ingin sekali mengetuk pintu kamar itu.

"Ini harus di akhiri" gumam Jungkook menghela nafas panjangnya.

Tok

Tok

Tok

Jungkook menunggu Taehyung membuka pintunya. Ia ingin tau seperti apa reaksi Taehyung saat melihat dirinya ada di depan kamar hotelnya.

.

.

.

.

.

.

Sekali lagi maaf kalau ceritanya ada yg gak masuk di akal, dan maaf kalau ada typo.

Makasih like n komennya, terus beri cerita ini like kalian...

Ini Lokal ya...

LUKA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang