16#Justin

3.7K 575 59
                                    

Happy Reading

.
.
.
.

Pukul setengah satu malam, seseorang yang seharusnya sudah berada di kastilnya untuk mengistirahatkan diri sekarang malah berdiri di dekat jendela kamar Putra Mahkota Xaverio.

Siapa lagi pelakunya jika bukan Jeongwoo, namun yang sedang menyesap sigaret sembari memperhatikan sang Omega bukanlah pemilik tubuh asli. Melainkan Justin, werewolfnya.

Di karenakan Jeongwoo yang sudah benar-benar mengantuk sebab kelelahan bekerja tiada henti seharian, jadilah Justin yang mengambil alih tubuh itu dan membawanya ke kastil milik Haruto.

Padahal keduanya belum 12 jam berpisah tetapi Justin sudah merasa rindu dengan Omega kecilnya, ingin menghirup dalam-dalam feromon kehidupannya agar jiwanya tenang.

Di kasur king size itu, Haruto tengah tertidur sembari meringkuk. Hanya menggunakan kaos putih oversize di tubuhnya tanpa bawahan, dan hal tersebut tak terlepas dari pandangan iris keemasan milik Justin.

 Hanya menggunakan kaos putih oversize di tubuhnya tanpa bawahan, dan hal tersebut tak terlepas dari pandangan iris keemasan milik Justin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Omegaku yang malang," monolog Justin. Dia menghembuskan asap yang mengepul di udara ke arah luar agar tidak mengganggu tidur nyenyak sang mate.

Setelah pengumuman kemarin, Justin bersikap posesif pada Haruto karena mendengar kabar dari Pack House bahwa banyak yang mengincar Omeganya.

Dia tidak tahu apa yang sebenarnya mereka inginkan dari Haruto, tetapi semua ini berawal dari Pack Graziano yang mengajak Pack lain untuk bekerjasama merebut Haruto darinya.

Itulah yang membuat jiwa Justin begitu tidak tenang ketika Omeganya berada jauh darinya, tidak dalam jangkauan mata atau pun berada di dekat tubuhnya.

Jika saja baik Jeongwoo maupun Justin mengetahui bahwa Haruto mempunyai kekuatan yang tidak di miliki orang lain, maka tidak mungkin Justin akan lebih posesif daripada ini.

Bisa jadi, Justin akan mengurung Haruto di kastilnya dan tidak membiarkan remaja itu keluar menginjakkan kaki dari kamarnya. Bila perlu, Jeongwoo harus membawa Haruto kemanapun pria itu pergi meski ke toilet sekalipun.

"Junghwan...?" Samar-samar Haruto melihat seseorang berdiri di jendelanya, postur tubuh yang tidak asing itu mengingatkannya pada Junghwan.

Sang mate yang seharusnya.

Kening Justin mengerut tidak suka mendengar Haruto mengucapkan nama orang lain bahkan dalam tidurnya, tetapi dia bukanlah Jeongwoo yang akan langsung menyerang Haruto.

L U N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang