JANGAN LUPA BUAT TANDAIN SETIAP PARAGRAF 🗨 DAN JANGAN LUPA BUAT VOTE!
[CHAPTER 33 : Kebahagiaan]
"baru pulang?" tanya bela ketika melihat anak semata wayangnya sudah pulang.
"oh, iya mah" jawab aiden berjalan menuju bela untuk mencium punggung tangannya dan berjalan lagi menaiki anak tangga satu persatu menuju kamarnya berada.
Sesampai di kamarnya, ia langsung berbaring di kasur king sizenya. Baru saja memainkan ponselnya sebentar, aiden baru ingat dengan ucapannya tadi. Bagun dari tidurnya, aiden keluar dari kamar menuju ke bawah mencari sosok pria paruh baya tak lain levi, ayahnya sendiri!
"mah, papa belum pulang dari kantor?" tanya aiden kepada bela yang sedang asik menonton televisi.
"udah, papa kamu lagi di ruang kerjanya" jawab bela sambil tersenyum.
"oh"
Dengan satu katanya, aiden berjalan lagi menuju ruang kerja levi untuk membicarakan hal yang penting.
Aiden masuk ke ruang kerja levi tanpa salam pun dan melihat levi yang sibuk dengan pekerjaannya. Melihat levi belum merasakan kehadirannya karena tumpukan kertas putih itu, aiden langsung duduk di kursi depan levi yang terhalang oleh meja kerja.
Levi yang melihat aiden di depannya pun tak kalah kaget melihat sang anak masuk ke ruang kerjanya pertama kali ini. Yaps anda sangat benar sekali, aiden tak pernah mengunjungi ruang kerja levi dari kecil karena sering pusing dengan tumpukan kertas.
Jika butuh sesuatu dengan levi, aiden hanya menyuruh levi keluar ataupun levi yang menghampiri aiden.
"ada apa al?" tanya levi sambil menatap anak semata wayangnya itu.
"pah, al mau besok lusa tunangan sama tasya" jawab aiden to the point, sedangkan levi tak kalah terkejut dengan perkataan aiden barusan.
"papa aja belum tahu tasya itu gimana, mau tunangan aja"
"yaudah besok lusa ketemuan gimana? Sambil membicarakan hari tunangan"
"gak sabar aja kamu al"
"gimana pah, papa setuju gak sih"
"mama kamu udah tahu?"
"enggak"
"yasudah kamu tidur dulu, nanti papa sama mama bicarakan soal ini. Tapi kamu harus janji sehabis tunangan kamu harus mengurus perusahaan papa"
"ck! Iya pah, tapi al juga masih mau jaga geng al"
"kalau itu terserah kamu, tapi harus ingat dengan pekerjaan kantor"
Aiden hanya menganggukan kepala saja dan keluar dari ruang kerja levi berjalan menuju kamarnya.
Membuka pintu kamar, aiden langsung membaringkan tubuhnya di kasur king size miliknya. Aiden langsung menutupkan matanya dan langsung memasuki alam mimpi yang indah menurutnya.
"mah, katanya aiden ia ingin tunangan sama tasya besok lusa. Gimana?" ucap levi kepada bela.
Mereka sekarang sedang berbicara di dalam kamar mereka.
"mama sih terserah kamu aja pah" sahut bela.
"kalau papa juga setuju aja mah. Tapi besok lusa kita ketemuan aja sama keluarga tasya dan membicarakan hari tunangan mereka"
"mama sangat setuju pah itu"
"baiklah, kita bicarakan bersama aiden besok pagi aja biar aiden bicara sama tasya"
KAMU SEDANG MEMBACA
AIDEN ALEXANDER ✓
Teen FictionAiden Alexander, pemimpin "Lion", dikenal dengan tatapan tajam dan aura yang mengintimidasi. Jalanan adalah dunianya, dan tawuran adalah kebiasaan . Namun, di balik topeng tajamnya, Ia jatuh cinta pada seorang gadis, seorang yang ia jumpai untuk per...