Taesan mendapat hukuman dengan harus tinggal lebih lama di tempat Lee Han. Itu merupakan kesalahannya yang tidak bisa menjawab soal apapun. Bagaimana ia bisa mengerjakan ujian besok. Lee Han pusing menghadapi Taesan. Padahal itu masalahnya tapi ia ikut terganggu dengan kenyataan kalau Taesan itu tidak mengerti soal apapun kecuali tentang musik.
"Hei, santai santai. Aku tidak masalah dengan nilai yang penting bisa cepat lulus."
"Bagaimana bisa kau lulus kalau nilaimu seperti ini?"
"Hmm, benar juga.."
Taesan jadi ikut stres. Tapi satu hal yang ia tahu, orang tuanya tidak masalah kalau dia tidak pandai belajar. Yang penting tidak sampai salah pergaulan atau sampai merusak masa depan seperti yang ada di berita-berita. Mungkin selama ini ia tidak sadar karena Sungho dan Jaehyun tampak acuh dengan nilai-nilai mereka. Tapi saat bersama dengan Lee Han yang punya kecerdasan tinggi, ia sadar kalau dirinya sangat bodoh.
"Hei, bukan maksudku untuk menyinggung.." Lee Han mencoba menghibur Taesan yang tampak down.
"I'm fine, haha.." Terdengar seperti kebalikannya. Lee Han yang merasa bersalah mencoba cari cara untuk membantunya.
"Aku bisa membantumu, paling tidak nilaimu mencapai rata-rata. Itupun kalau kau mau.."
"Maksudmu private? berdua saja?" Lee Han mengangguk. Mendengar itu, Taesan menarik senyumnya ke atas. Ia tanpa ragu langsung pergi memeluknya, berterima kasih.
"Aku tidak tahu ini akan membantu atau tidak, aku punya hadiah kalau kau berhasil memperbaiki nilaimu."
"Serius? Jangan tarik perkataanmu barusan!"
"Haha.." Lee Han tertawa melihat bagaimana sekarang Taesan bertingkah seperti anak kecil. Bersemangat mencapai sesuatu dengan imbalan hadiah.
"Tolong jangan tersenyum di depan orang lain selain aku."
"Huh? Kenapa?"
"I don't want anyone else seeing how beautiful your smile is..." Taesan mengacak rambut rambut Lee Han gemas.
Mulai besoknya, Taesan bersama adik-adiknya akan kembali belajar di tempat Lee Han. Jika kedua adiknya selesai di jam 4 sore. Taesan harus menetap lebih lama karena sesi private akan berlangsung sampai jam 9 malam. Rupanya, Taesan juga bisa belajar dengan serius kalau mau. Ia tampak fokus pada pekerjaanya. Tidak sempat mengganggu adik-adiknya atau bertengkar menggodanya. Setiap ada waktu luang ia gunakkan untuk mengingat beberapa rumus di kepalanya.
Hari-hari berlangsung dengan cepat tanpa mereka sadari. Hari terakhir ujian, Taesan memiliki lingkar hitam di kedua matanya. Mengingat bagaimana kerasnya ia berusaha tetap bangun di malam hari untuk belajar. Sampai sekitar jam 2-3 pagi setiap harinya.
"Matamu terlihat mengerikan!" sindir Sungho. Taesan mendengarnya tidak peduli, justru malah berteriak sangat kencang sambil mengangkat kedua tangannya ke atas.
"ARGHH! AKHIRNYA SELESAI~!!!"
"Hei, hei! tempat Jake akan mengadakan pesta nanti. Pergi?" Sahut Jaehyun yang saat itu melihat info dari grup obrolan. Ia menepuk-nepuk ke dua temannya sangat bersemangat.
"Kenapa tanya hal yang sudah pasti. Let's go baby!!!"
"Orang gila,," Sungho bermonolog.
Taesan saat itu sepertinya tidak bisa berbicara dengan nada normal. Ia daritadi berteriak-teriak seperti sekolahnya adalah hutan. Tanpa peduli dengan banyaknya mata yang melihatnya dengan aneh, dia tetap berjalan santai menuju pintu keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Whats Wrong With My Neighbor? | taeshan ✔
Fanfiction[END] [ SEQUEL : ON GOING] Taesan tidak pernah tahu kalau selama ini punya tetangga yang memiliki kepribadian aneh. Dia tidak pernah keluar seperti dunia masih dalam covid era. Suatu hari, berkat adik kecilnya, Yujin. Untuk pertama kalinya, ia berte...