BAB 2

2.3K 207 14
                                    

"Eh? Aku?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh? Aku?"

(Name) bertanya kembali kepada Sae dan Sae hanya mengangguk saja. Ruangan itu kembali sunyi tanpa suara. (Sister 1) menatap Sae dan tampak wajahnya seperti menatap keanehan. Segini cantik (Sister 1) dan (Sister 2) kenapa memilih (Name) yang kadang-kadang otaknya di lutut?

Rin berdiri dari duduknya dan menunjuk (Name) dengan wajah kesalnya.

"BENERAN MAU SAMA DIA? PLEASE TOLONG DIA DI KELAS STRONG TAU" teriak Rin

"Strong?" tanya Mama (Name)

"STRES TAK TERTOLONG"

Sae hanya menarik celana Rin yang mengisyaratkan untuk duduk. Sae sudah menentukan jadi tidak ada yang bisa mengubah tujuannya. Sae adalah kakak alias anak pertama yang sungguh berkepala batu.

"Aku pilih dia, kau mau berontak?" tanya Sae menatap Rin

"SERIUSAN? KAKAK BELUM TAU SIFATNYA DI SEKOLAH"

"Bukan urusanku"

"Sialan, kenapa tak percaya sih?"

Mama (Name) mencubit tangan (Name). (Name) mengaduh pelan dan menatap kearah sang ibu. Tampak wajah sang ibu terlihat ramah dan bersahabat daripada tatapan membunuh seperti tadi.

"Kau harus merawat diri sejak sekarang. Kau sudah ada calon" bisik Mama

•••

"Sialan, kau pake pelet?" tanya (Sister 1)

Saat ini, (Sister 1) dan (Sister 2) sedang membereskan jamuan makanan di meja tamu. Mengelap meja dan menyapu lantai agar kembali bersih.

Mama dan Papa (Name) sama-sama keluar mengantar tamu pulang. (Name) sedang mengelap celana pendeknya yang terkena eskrim.

"Jangan marah-marah, (Sister 1). Mungkin Sae memang ditakdirkan untuk berjodoh dengan (Name)" ucap (Sister 2) dengan merangkul pundak (Name)

"Tapi, kau tau kan aku dan Sae selalu berteman sejak kecil. Dipisahkan karena sekolah SMA dan Kuliah. Aku sedang kuliah dan dia sudah bekerja di perusahaan ayahnya! Kau sendiri tau kan jika aku sering bermain dengan Sae sejak kecil" kata (Sister 1) tidak terima

"Sedekat apapun kamu dengan lelaki dan sejauh apapun kamu melangkah bersama lelaki itu. Jika dia bukan jodohmu, apa yang kamu lakukan? Berteriak marah kepada takdir? Semua takdir sudah di tulis dan kita hanya menjalaninya "

(Sister 2) menjelaskan kepada (Sister 1). (Sister 2) tau perasaan sang kakak. Kakaknya yang berumur sama dengan Sae. (Sister 1) dan Sae berumur dua puluh tahun dan (Sister 2) berumur sembilan belas.  (Name) yang bulan ini menuju delapan belas.

"Aku tau perasaanmu yang mungkin menyukai Sae" ucap (Sister 2)

"Kau tidak akan tau bagaimana rasanya, (Sister 2)"

𝐂𝚰𝐍𝐓𝐀 𝐊𝚰𝐓𝐀 : Sae Itoshi ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang