"Baiklah nanti aku hubungi lagi, aku ingin bersiap-siap dahulu." Setelah mengucapkan kalimat itu Nora pun segera mematikan sambungan panggilannya tanpa menunggu balasan dari Mike lagi karena saat ini dia ingin bersiap-siap.
Nora berdiri dari duduknya, wanita itu pun berjalan mendekati Athes yang sedang sibuk meneguk air yang tersisa setengah dalam gelas hingag tandas
Athes mendesah lega, meletakkan gelasnya dengan asal di atas meja dan langsung menatap mommy-nya dengan raut wajah berharap.
"Mommy, aku boleh ikut 'kan?" tanyanya dengan hati-hati.
Nora menggeleng tegas, "Tidak boleh, kau masih sakit, bagaimana jika kau sakit perut nanti?"
Athes mengerucutkan bibirnya, "Tapi sekarang aku baik-baik saja Mpmmy, perutku juga tidak sakit lagi," sela Athes berusaha agar mommy-nya bisa mengijinkannya untuk ikut.
Nora menggeleng tegas, "Tidak boleh Athes, mommy melakukan ini agar kau bisa cepat sembuh, nanti perutmu akan semakin sakit jika pergi."
"Tapi Mom--"
"Athes!" Peringat Nora kali ini dengan nada membentak, bukannya berniat jahat dan tidak ingin agar Athes ikut, tapi Nora hanya tidak ingin terjadi sesuatu pada Athes karena balita itu tengah sakit sekarang, dia sebenarnya bahkan sangat ingin jika Athes ikut.
Athes tersentak kecil mendengar perkataan mommy-nya itu, tak menyangka jika hanya karena ingin ikut mommy-nya akan sejahat ini. Apa salahnya? Kenapa mommy-nya jadi sejahat ini.
Apalagi mengingat sikap mommy-nya kemarin malam saat memarahi Daddy-nya membuat Athes semakin takut. Ternyata jika sedang marah mommy-nya pasti akan sejahat ini.
"M-aaf Mommy," gumam Athes dengan suara serak menahan tangis, balita itu menunduk dalam sambil memainkan jari-jari tangan mungilnya. Bibirnya bergetar, hidung mungilnya kini memerah begitu juga dengan matanya yang sudah berkaca-kaca, bersiap ingin mengeluarkan air mata.
Nora yang melihat itu menghela napas, tersadar jika dia terlalu kejam pada Athes hingga membuat balita itu hampir menangis.
"Athes." Nora mendekat dan bergumam dengan nada yang lebih lembut.
"Maafkan Mommy sayang. Sekarang kau tidur siang agar semakin sehat." Nora meraih tubuh mungil putranya dan membawanya ke dalam gendongan, memeluk Athes dengan era sambil sesekali memberikan kecupan-kecupan kecil di wajah Athes.
Tadi Nora memang sempat terbawa emosi ketika mengingat sifat Aldrich yang memerintahkan dua bodyguard-nya untuk berjaga di depan apartemen dan melarang Mike untuk masuk.
***
Nora yang aduh selesai memoleskan make-up di wajahnya kini meletakan lipstik yang tadinya menajadi sentuhan terakhir di wajahnya. Nora meletakkannya di atas meja meja rias.
Menatap pantulan dirinya ke arah cermin sambil tersenyum puas, cukup lama memperhatikan wajahnya tatapan Nora tertuju ke cermin di mana ada Athes yang tengah berbaring meringkuk di atas ranjang.
Kekehan kecil terbit di bibirnya saat sadar jika sampai sekarang Athes belum tidur, terbukti dari gerakan tubuh Athes yang terus berputar kesana-kemari, berusaha mencari posisi nyaman.
Sekarang Athes bukan ingin tidur, tapi lebih tepatnya berpura-pura ingin tidur.
Nora menghela napas berat, tiba-tiba rasa kasihan menggorogoti hatinya. Wanita itu menghela napas panjang sebelum berjalan mendekati Athes yang langsung berhenti dari bergerak kesana-kemari saat merasakan mommy-nya mendekat.
Athes terus memejamkan mata dengan erat berusaha berpura-pura tertidur agar mommy-nya tidak marah lagi padanya.
Nora tersenyum kecil, dalam hati dia terus berharap akankah dia harus membawa Athes sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Meniduri Wanita Lain [END]
RomancePeringatan: Rate: 21+ Harap bijak dalam memilih bacaan. "Aaah ...." Sebuah desahan lolos dari bibir seorang wanita ketika seorang pria kini sedang mencumbu mesra dirinya. Wanita yang sedang duduk di atas pangkuan pria itu terus mendesah nikmat den...