Saat sampai di pantai ashel bukan nya bermain di pasir atau sekedar membasahi kaki ke air laut, dia hanya bergelendot manja ke suaminya.
"Katanya mau main kesini, ayo basahin kaki" Adel bosan karna mereka hanya duduk duduk saja di bawah pohon
"Gamau sayang, panas tau" Ashel malah memeluk adel erat
"Astaga, tadi katanya mau ke pantai, udah aku turutin ngeluh panas" Omel adel karna kesal melihat tingkah kekanakan ashel
"Jadi kamu ga ikhlas ? " Ashel mengerucutkan bibir nya tanda tak suka
"Bukan gitu sayang, kan udah sampe sini jauh jauh, sayang banget kalau cuma diem aja" Jika tidak di bujuk segera adel tau dia akan di diamkan oleh ashel seharian
"Panas adel, nanti bentar lagi aja" Pandangan ashel beralih ke arah oenjual es kelapa
Tanpa di beri tahu adel sudah mengerti apa yang ashel ingin kan, mereka malah jadi wisata kuliner di pantai itu, ashel seakan tidak ada kenyang nya.
Adel kesal sebenarnya karna istrinya sering kali membeli makanan dan tidak di habiskan dan akhirnya adel terpaksa memakan semua sisa makanan ashel, akibatnya perutnya membuncit mengikuti perut istrinta yang sedang hamil itu.
Saat sedang asik makan jajanan mereka, atensi ashel beralih ke arah ponsel adel yang berkali kali ada chat masuk dari nomor baru.
08123xxxxxxx
Del
Kamu apa kabar ?
Boleh ketemu ga?
Ada yang mau aku ceritain?
Boleh kan ?
Istri kamu gausah tau
Kita ketemu nya di tempat biasa
Boleh ya?
Aku kangen kamuAshel emosi, dia rasanya ingin membanting ponsel itu, sedangkan adel aneh melihat ekspresi ashel.
"Kenapa sih ? " Adel bergidik ngeri melihat tatapan ashel yang seakan ingin memakan nya
"Ini siapa sih ? Ga jelas banget!!! Awas ya kamu nanggepin yang model begini" Akhirnya adel mengerti maksud tatapan mematikan dari istrinya itu
Mantan nya masih terus berusaha menghubunginya padahal sudah berkali kali adel abaikan, bahkan dia berani mendatangi adel ke kantor dan membuat keributan di sana.
Security sudah menandai mukanya untuk di larang masuk ke kantor, bahkan adel pernah dengan keras menolak nya. Dia benar benar takut istrinta salah paham.
Ashel membalas pesan di ponsel adel itu, dia mengetik dengan nafas yang memburu.
Ashel
Eh gatel, gausah hubungin suami saya lagi ya, atau saya jambak kamu sampai botak kalau ketemu/block
Adel yang melihat hal itu hanya tersenyum senang karna istrinya terlihat posesif dan cemburu, dia senang artinya ashel menganggap dia sebagai seseorang yang penting.
"Udah ah cemberutnya, mending kita main air yuk ? Udah agak teduh juga sayang" Adel takut menghancurkan mood istrinya itu, dari pada dia terus memikirkan teror dari mantan nya
"Ayo" Ashel menarik tangan adel
Mereka main air dan membuat istana pasir, layaknya dua anak kecil bermain bersama teman.
Melihat ashel yang gembira adel mengucap syukur karna dia tidak gagal menjadi seorang suami.
Saat perjalanan pulang ashel tertidur lelap, dia cukup lelah dengan hari ini. Dia bahagia walaupun sejujurnya dia sedikit kepikiran dengan mantan nya adel.
Saat di lampu merah, adel mengelus perut istrinya itu, gemas sekali melihan kecintaan nya itu tertidur lelap. Damai sekali rasanya.
"Jangan kan mantan shel, siapapun yang datang untuk misahin kita bertiga ga akan aku biarin, aku sayang kamu dan anak kita" Katanya dalam hati. Adel tersenyum sambil menciumi kening ashel
Adel mengabaikan panggilan dari orang kantor yang mengabarkan bahwa chika kembali ke kantor, dia datang sambil menangis dan membuat keributan.
Kesal sekali rasanya, dulu saja wanita itu mengkhianatinya, sekarang malah mau merusak rumah tangganya, jika rumah tangga chika dan suaminya tak berjalan lancar apa hubungan nya dengan adel.
Jengah dengan bunyi ponsel yang tak kunjung reda, adel terpaksa membalas pesan dari sekretarisnya.
"Kalau macem macem laporin aja ke polisi, atau kalau jam pulang nanti kalian pulang aja semua biarin dia di depan kantor sendirian" Setelah pesan itu adel mematikan datanya dia tak mau di ganggu lagi dengan kejadian tak penting itu
Cukup lama adel harus konsentrasi menyetir, saat sampai justru pandangan nya terkaget melihat chika sudah ada di depan gerbang rumah nya, berani sekali pikirnya.
Chika yang melihat mobil adel langsung mrnghampiri dan mengetik kaca di samping kursi kemudi. Adel membuka kacanya sedikit saja hanya untuk bicara pada wanita itu.
"Kenapa? " Kata adel dingin
"Del kamu beneran ga cinta lagi sama aku ? Ga mungkin kan kamu cinta sama dia ? Kalian aja baru kenal kan ? Please kasih aku satu kesempatan untuk perbaikin semuanya del" Dia menangis
"Jangan terlalu keras, istri saya masih tertidur. Dan yang kamu harus tau saya mencintai dia dan dia mencintai saya. Jangan ganggu kehidupan saya lagi atau saya bersumpah akan membawa kamu ke penjara" Adel menutup kembali kaca mobil nya dan melajukan mobilnya pergi
Beruntung ashel masih tertidur pikirnya, padahal ashel sudah mendengar percakapan tadi dia sudah terbangun saat mendengar ada yang bicara.
Adel pergi dari rumahnya dia malas karna ada chika di sana, dia malah pergi ke rumah orang tua nya. Biar saja dia bermain bersama christy atau sekedar ngobrol dengan orang tua nya di bandingkan meladeni kegilaan chika.
Ashel ingin menangis mendengar adel yang begitu tegas bilang mereka saling mencintai, adel adalah pria yang sangat baik.
*guys maapin yak jarang up soalnya daerah rumah mimin lagi kebanjiran nih 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and My Broken Heart (Delshel)
FanfictionCinta adalah bentuk kumpulan perasaan yang tidak bisa kau duga. Jangan patok dirimu dalam rasa sakit yang berlebihan, maknai cinta untuk diri sendiri sampai itu cukup untuk kau bagi ke orang lain. Bagaimana mungkin mereka menikah padahal kurang dar...