ONLY [NOMIN]✓

[23]

[sebelum lanjut, aku mau ngasih visualisasi apartemen nomin dulu]

*Jadi setelah pintu di buka, akan langsung bertemu ruang santai.

*nah di sebelah kiri, ada dapur. Tapi dapurnya lebih jauh ya karena apartnya juga gede.

🐶🐶🐶

Jeno masuk ke dalam apartemen Jaemin dengan tergesa, dia langsung berlari ke kamar dan melihat dokter tengah memeriksa Jaemin. Bibirnya menghembuskan nafas lega saat melihat Jaemin baik-baik saja.

Kemudian melangkah pelan dan berdiri di samping dokter.

“Bagaimana kondisinya dokter?” Tanya Jeno.

“Beruntung kandungannya baik-baik saja, saat saya tanya bukan guncangan yang hebat. Namun begitu, sebaiknya dia bedrest total.” Jawab sang dokter yang kemudian di angguki oleh Jeno.

Jeno kemudian pergi untuk mengantar dokter itu sampai ke depan pintu, setelahnya dia kembali menghampiri Jaemin, dia dudukkan tubuh di tepi ranjang, menatap Jaemin yang tertunduk, hanya sesekali melirik kearahnya.

“Apa yang kau lakukan?” Tanya Jeno marah membuat alis Jaemin bertaut.

“Apa yang aku lakukan?” Jaemin balas melempar tanya dengan sengit.

“Kau membahayakan kandunganmu, ingat, ada dua janin di kandunganmu. Tidak bisakah kau lebih memperhatikan tindakanmu?” Omel Jeno.

“Maksud Tuan, aku harus diam saja saat dia menamparku?” Omel Jaemin. “Dia sudah dua kali menamparku, Tuan. Dia pikir dia siapa? Bahkan Ayah dan Ibuku, tidak pernah memperlakukan aku seperti itu!” Lanjutnya marah.