Sepakat #IWZPAMER2023
Adjat dan Mimin berada dalam kamar mereka.
"Abah, Ambu!" panggil Jaka dari luar.
Jaka masuk ke dalam kamar orang tuanya dan melihat ibunya sedang menyusut air mata. Tiba-tiba muncul rasa bersalah dari hatinya.
"Maafin Jaka, Ambu, Abah!" ucap Jaka lirih.
"Sudahlahlah. Semuanya sudah terjadi. Sebagai manusia, kita hanya bisa berusaha dan memohon ampun. Walaupun kamu merasa tidak bersalah, tetap saja dalam pandangan orang lain, adat, dan agama, kamu bersalah. Kamu tahu hukum berhubungan dengan lawan jenis, kan? Abah selalu mengingatkan kamu untuk menjaga jarak dengan lawan jenis."
"Iya, Abah. Maafkan Jaka karena tidak menurut pada ajaran Abah. Jaka memang salah."
"Jangan tambah kesalahan kamu dengan perbuatan dosa lainnya. Setelah kamu menikah, kamu harus memperlakukan istri kamu dengan baik." Perkataannya ayahnya membuat Jaka tertohok. Dia dan Aisha berniat untuk segera bercerai dan menganggap kalau mereka hanya menikah berdasarkan kontrak.
Jaka segera menyadari bahwa rencananya bersama Aisha adalah sebuah kesalahan dan dosa, tetapi ia khawatir Aisha tidak akan menerima pernikahan mereka. Sudahlah, Jaka tidak ingin menambah keruwetan hidupnya. Nanti, dia akan membujuk Aisha agar membatalkan rencana mereka untuk bercerai. Untuk sementara, ia akan mengikuti rencana yang sudah mereka sepakati.
Surya, kakak laki-laki tiba di rumah Jaka menjelang subuh. Ia merasa bingung saat berada di depan sebuah rumah yang cukup besar dengan halaman dan kebun yang juga luas. Ia bertanya-tanya masalah apa yang dihadapi oleh adik perempuan satu-satunya itu dan mengapa adiknya itu menginap di rumah itu.
Sebelum Surya mengetuk pintu, Adjat baru saja kembali dari musala sehabis salat subuh berjamaah.
"Assalamualaikum," sapa Adjat.
"Waalaikumsalam."
"Bapak dengan siapa dan hendak bertemu dengan siapa?"
"Saya Surya. Tadi malam adik saya, Aisha, menelfon dan mengabarkan bahwa dia berada di sini."
"Anda kakak dari Neng Aisha?"
"Betul," jawab Surya.
Adjat mempersilahkan Surya untuk masuk lalu memanggil Mimin untuk menyiapkan minum untuk tamunya.
"Panggil Neng Aisha, Mbu. Kakaknya sudah datang," perintah Adjat.
Mimin mengetuk pintu kamar yang ditempati Aisha. Aisha baru saja selesai salat subuh.
"Ada apa, Bu?'
"Kakak Neng Aisha sudah datang," jawab Mimin.
Aisha beranjak membereskan alat salatnya lalu bergegas menemui Surya.
"Ada masalah apa sampai kamu menelefon Mas malam-malam?"
"Mala mau menikah pagi ini, Mas."
"Hah?" Surya hambir berteriak mendengar perkataan adiknya. Tidak pernah ia membayangkan masalah yang dihadapi adik bungsunya berhubungan dengan masalah pernikahan.
Setelah menenangkan diri beberapa saat, Surya meminta Aisha untuk menceritakan kronologisnya.
"Kamu yakin untuk menikah?" tanya Surya setelah mendengar cerita Aisha.
Aisha diam tidak menyangkal maupun mengiyakan.
"Mas masih tidak yakin kamu menerima usulan dari asisten kamu itu untuk menikah. Mas mengenalmu, Mala. Kamu belum bisa melupakan masa lalumu. Bagaimana nanti kamu akan mengarungi kehidupan rumah tangga bersama dengan laki-laki yang belum lama kamu kenal? Apakah kamu menikah hanya untuk menutupi masalah yang sudah kalian ciptakan, huh?"
"Jadi, Mala harus bagaimana, Mas? Mala tidak ingin orang lain menanggung hinaan dan mungkin usiran dari tempat tinggal mereka hanya karena ulah Mala. Saat itu, hujan deras disertai suara petir. Mala mengingat kejadian itu. Suasananya mirip, Mas. Hujan deras, suara petir dan kilat. Mala ketakutan lalu Jaka memeluk untuk menenangkan."
"Tapi kita bisa cari solusi lain selain menikah, Mala. Mas tidak mau kamu memutuskan sesuatu yang penting secara serampangan."
"Mala mohon, Mas. Mungkin pernikahan bersama Jaka akan membantu Mala untuk menyembuhkan trauma itu," dusta Mala.
"Baiklah. Mas akan menjadi wali nikahmu, tapi Mas mohon kamu tidak mempermainkan pernikahan. Mas tidak mau mendengar kamu bercerai tidak lama setelah melangsungkan pernikahan. Mengerti?"
"Iya, Mas."
Sebenarnya Aisha merasa khawatir karena Surya bisa saja menduga ia dan Jaka hanya akan menikah bohongan. Agar kakaknya tidak curiga, mungkin ia akan memperpanjang masa kontrak pernikahan mereka. Jika diawal mereka sepakat untuk menikah selama dua atau tiga bulan saja, mereka akan memperpanjangnya hingga satu tahun. Satu tahun adalah waktu yang cukup sebagai pasangan untuk merasakan ketidakcocokan dalam berumah tangga dan akhirnya bercerai. Kakaknya tidak akan curiga jika mereka hanya menikah kontrak.
**********
to be continued....
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang di Langit #IWZPAMER2023
RomanceAisha Kumala Arrasyid atau biasa dipanggil Mala oleh keluarganya menutup hatinya untuk setiap pria yang datang mendekat. Ia memiliki trauma dengan kisah percintaan. Saat ia baru lulus kuliah dan berencana untuk menikah dengan kekasihnya, musibah men...