CHAPTER || 61

1.2K 45 0
                                    

Jangan lupa masukan cerita ini di perpus kalian.

Kalian nemu cerita ini dimana?

Dari sosial media kah? Atau dari rekomendasi teman?

Buat kalian yang belum tahu akun media sosial aku
☞ Akun tik-tok: @fiksiauthor
☞ Akun Ig : @fiksiauthor

Kalian juga bisa follow akun Ig utama aku ☞ @fatalwyna

Jangan lupa tinggalkan jejak vote and comen!!!!

Tandai typo...
Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘😘

Happy reading!!!!

✧🖤✧

Setelah kejadian satu minggu yang lalu, dimana Zoe bertemu dengan Alva dan Cecil dirumah Xavier membuatnya menjadi tahu Cecil itu orang seperti apa.

Dulu saat Zoe dilabrak oleh Cecil dibelakang Alva, Zoe kira Cecil seperti itu karena memang cemburu, tidak tahu ternyata memang wataknya yang seperti itu.

Semenjak kejadian satu minggu yang lalu Zoe tidak pernah bertemu lagi dengan keduanya.

Saat ini Zoe tengah berada di ruangannya, dengan Devon yang sibuk dengan laptopnya. Zoe tersenyum melihat Devon yang fokus dengan pekerjaannya. Rasanya bahagia sekali melihat kekasihnya begitu giat dalam hal pekerjaan.

"Sayang mau makan siang dulu atau nunggu selesai sekalian?" tanya Zoe pada Devon.

"Nanggung babe, sebentar yah," ujar Devon lalu setelahnya kembali berkutat dengan laptopnya.

Sekarang Zoe sudah mulai berani memanggil Devon dengan sayang di kantor, bahkan keduanya juga sering berangkat pulang bareng.

Hal itu terjadi karena hubungan mereka sudah menyebar di kantor, dan juga identitas Zoe yang mulai kesebar membuat Zoe semakin dihormati oleh karyawan kantornya.

Sifat Zoe yang ramah, membuatnya disenangi oleh bawahan dan juga kliennya. Apalagi kabar ia sebagai tunangan Devon tersebar, dan identitas aslinya sebagai pewaris EZ company membuatnya tambah disegani.

Yah mereka backstreet selama dua bulan. Karena Devon yang memang pada dasarnya sangat manja pada Zoe, membuat hubungan mereka diketahui.

Zoe kira setelah hubungan mereka tersebar, ia akan di hujat oleh karyawan kantornya, namun dugaannya salah, karena mereka malah senang. Dan dengan begitu, Devon pasti tidak bisa marah-marah di kantor, karena ada pawangnya hehe.

"Aku beliin di kantin kantor dulu ya," pamit Zoe membuat Devon mengalihkan pandangannya dari laptop.

"Nanti babee, tungguin aku"

"Nanti makannya disini sayang, sekarang aku beliin dulu"

"No! kamu harus bareng aku," ucap Devon membuat Zoe mau tak mau menuruti permintaan kekasihnya.

.....

Setelah makan siang, Devon langsung menggelendoti Zoe, karena memang pekerjaannya sudah selesai.

"Babe, aku bisa nikahin kamu nya kapan," tanya Devon yang kini tengah memeluk Zoe dari samping dengan posisi mereka yang duduk di sofa.

"Yang sabar yah," ujar Zoe dengan mengelus kepala belakang kekasihnya.

Ia tahu, sebenarnya Devon tidak setuju dengan keputusan dari keluarganya yang menyuruh mereka menikah setelah bekerja satu tahun lebih.

UNGEZOGENES MÄDCHEN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang