Dear Readers, Happy Reading 💕
"kenapa buru-buru sekali sih?" sedih Jisoo menatap Jennie yang memasang sepatu di depan pintu kamarnya.
"iya karena tadi aku pergi tanpa ijin coach, jadi aku harus kembali sebelum ia datang hehe" jawab Jennie mendongak pada Jisoo tapi tangannya terus bergerak menguatkan tali sepatunya.
Jisoo memajukan bibirnya, sekarang waktu bersama Jennie rasanya lebih singkat dari biasanya.
"nanti setelah latihan, aku akan segera kembali" lanjut Jennie berkonsentrasi menyelesaikan ikatannya, Jisoo tersenyum riang sambil mengaitkan rambut ke telinganya, ternyata Jennie lebih peka dari dugaannya.
"tapi ya kalau kamu sibuk, tidak kemari juga tidak masalah, besok kan kita masih bisa bertemu lagi" jawab Jisoo seolah tak terlalu berharap dengan tawaran Jennie.
Jennie yang telah siap dengan sepatunya pun segera berdiri dan menanggapi ucapan Jisoo.
"benarkah? ah iya, memang sebaiknya kamu lebih banyak istirahat agar segera cepat sehat" jawab Jennie melunturkan senyum Jisoo.
"a-apa? tidak, tidak, aku tidak butuh istirahat sebanyak itu. lagipula memangnya kamu sibuk?" jawab Jisoo menutupi rasa paniknya jika Jennie tak kembali.
Jennie sedikit menggaruk pipinya.
"yah sebenarnya setelah latihan ini kak Sinb memintaku menemaninya membeli peralatan badminton baru, jadi, yah, apa itu bisa dikatakan sebagai sibuk? hehe" jawab Jennie dengan senyum bodohnya membuat wajah Jisoo berubah cemberut karena Jennie tak berusaha membujuknya.
"huh yasudah pergi sana!" usir Jisoo kesal, tapi pacar barunya itu malah tersenyum senang.
"baiklah aku pergi ya" jawab Jennie berlalu pergi tanpa menyadari kalau Jisoo sedang marah.
Jisoo mendidih, ternyata Jennie tidak sepeka dugaannya, ia pun langsung membanting pintu. selang beberapa saat Jisoo mendinginkan kepalanya, terdengar suara ketukan dari pintu kamarnya. ia kembali mendidih saat melihat siapa yang datang, Jennie dengan senyum bodohnya.
"apa lagi?!" ketus Jisoo.
"ada yang tertinggal" balas Jennie masih dengan senyum manisnya.
tapi belum sempat bibir Jisoo berucap, bibir Jennie sudah lebih dulu bertindak. mata Jisoo melebar saat tanpa basa-basi Jennie mencium pipi kirinya kilat, cukup cepat hingga Jisoo tak sempat untuk berkedip.
"sampai jumpa besok, pacar!" pamit Jennie dengan pipi merahnya, sepertinya ia juga malu dengan apa yang dilakukannya barusan. kemudian ia langsung melarikan diri, meninggalkan Jisoo yang memegangi pipi meronanya.
bibirnya yang tadi menekuk berubah jadi senyuman hanya karena satu ciuman singkat. perlahan ia memajukan tubuhnya ke pagar pembatas demi melihat pencuri ciuman dipipinya yang tengah berlari gembira ke arah gor.
Jisoo kembali tersenyum, membayangkan hatinya yang berbunga-bunga. namun senyumanya mendadak buyar saat melihat Irene yang tiba-tiba muncul dan menghampiri pacarnya. buru-buru Jisoo meraih ponsel disakunya dan mengetik satu nama.
"kalau sekarang, aku boleh cemburu sesuka hatiku kan?" gumam Jisoo menekan tombol hijau pada sebuah kontak bernama 'sayang ♡'.
.
.
.
."selamat pagi" sapa Jennie duduk di pagar pembatas kamar Jisoo.
Jisoo tersenyum lebih manis sambil mengunci pintunya.
"sejak kapan kamu ada di sini?" tanya Jisoo yang memunggungi Jennie.
Jennie melihat jam tangannya. "hmm sudah dari sekitar setengah jam yang lalu" jawabnya kembali menatap Jisoo yang mendekat ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUSH : Badminton Punya Cerita || Jensoo ✔️
FanfictionLika liku perjuangan Jennie sebagai atlet bulutangkis yang memperjuangkan cintanya kepada Jisoo, rekan sesama atletnya yang membuatnya tergila-gila. Akankah Jisoo menerima cinta Jennie? Atau hanya memanfaatkan kebucinan Jennie untuk membantunya mera...