~28. Sama-sama berbohong

16 2 17
                                    

Haii everyone!!

HAPPY READING-!!

***

Selain kemarin malam ia di buat kesal dengan ulah thafia dan mama nya, ya walaupun itu kesalahan nya. Ternyata ke-kesalan nya itu tak sampai di situ saja, ternyata kemarin tanpa sepengetahuan zerganiel teman-teman nya itu pergi ke markas untuk bermain di sana hingga pagi dan sempat mampir ke tempat sirkuit biasa di gunakan oleh rean dan zerganiel beradu kecepatan.

Itu memang tak masalah, lagipula markas memang milik bersama. Namun pikiran lain nya yang ada di otak nya adalah apakah teman-teman nya tidak curiga dengan beberapa lebam di wajahnya?

Zerganiel yang baru saja memasukkan saraoan nya satu suap di buat berdecak keras dengan sebuah foto yang di kirim oleh ceo. Bisa-bisa nya candy pergi balapan bersama caramel tanpa sepengetahuan nya.

Namun ia tersadar oleh satu hal. Ia menggelengkan kepalanya beberapa kali untuk mengusir pikiran itu. "Gak, gak, hubungan lo berdua itu cuma sekedar taruhan sama kontrak! Gak boleh lo baper! Inget permainan nya, lo baper, lo kalah!" Gumam zerganiel.

"Kenapa lo?" Tanya thafia bingung melihat abang nya berbicara sendiri. Gila.

Zerganiel tak menggubris pertanyaan thafia. Ia masih cukup kesal dengan kejadian kemarin malam. Zerganiel melanjutkan makan nya dan membuka sebuah aplikasi. Ia memesan taxi online sesegera mungkin.

Sedangkan thafia yang pertanyaan nya tak di gubris oleh zerganiel hanya mengedikkan bahunya acuh. Gak pusing dan gak mau tau juga thafia.

Setelah menghabiskan sarapan nya, zerganiel melenggang pergi begitu saja sambil membawa ponsel dan ransel yang ia tenteng di bahu sebelah kanan. Thafia yang mengetahui hal itu segera menyusul abang nya untuk melihat zerganiel hari ini pergi bersama siapa.

Ia kira akan meminta candy menjemputnya ternyata tidak, yang ia lihat sepertinya zerganiel berangkat menggunakan taxi online.

"Tuh orang diemin gua kah? Gak jelas banget. Mainnya silent treatment. Bodo amat. Freak! Mending nanti ajakin kak caca jalan." Monolog thafia sambil berjalan menuju garasi untuk mengambil motor sport nya.

Di sisi lain, zerganiel sangat amat tertekan karena dua aset berharga nya di sita oleh dina mama nya. Kalau yang lain zerganiel tak apa, bahkan ia lebih memilih dina mengambil ponselnya di banding dua hal penting di atas.

Sesampainya di sekolah, zerganiel segera turun dan sedikit berlari kecil ke arah kelas.

Ia masih kesal juga sebenarnya dengan teman-teman nya jadilah kekesalan yang kemarin belum hilang sudah tertimpa lagi.

Jika biasanya zerganiel duduk dengan deon atau kevan kali ini ia ingin duduk di sebelah gera. Entah lah, tubuhnya ini kenapa menjadi bad mood sejak pagi. Tak habis pikir. Ia mengekuarkan ponsel nya berharap pesan semalam sudah di balas oleh candy namun harapan nya terlalu tinggi, sepertinya candy akan menjawabnya nantu sore atau malam.

"Woi, kenapa lu diem-diem bae? Itu lagi kenapa jadi duduk sama gera?" Tanya zian penasaran.

Zerganiel malas. Ia tak menggubris sama sekali semua orang yang berada di sekitarnya dari pagi kecuali jika memang sepenting itu, jika tidak ya? Jelas mau berbuat apa coba?

"Dia marah karena 3 hal kemarin? Apa gimana?" Bisik ceo kepada kevan.

Kevan mengernyit. "3 hal??" Gumam kevan, ceo menangguk.

"Pertama masalah nyokap nya, kedua candy, ketiga kita kumpul tanpa dia?" Ujar ceo pelan.

"What? Gara-gara terakhir mah agak aneh buat zergan, menurut gua sih karena 2 hal awal." Balas kevan.

Deon mendekat ke arah meja zerganiel dan gera. Ia hanya memperhatikan gerak-gerik keduanya yang diam dan cuek. Oh ayolah, tidak mungkin zerganiel akan kembali ke setalan pabrik awal. Zerganiel yang cuek, diam dan kasar.

***

"Cepet candy!! Lu mah gara-gara lu nih ngajak balapan sampe pagi jadi kesingan kan!" Cerocos caramel dari tadi.

Telinga candy rasanya panas dan kepala nya seakan ingin meledak saja mendengarkan omelan caramel sedari tadi mereka bangun hingga mereka sudah berada dalam perjalanan menuju sma danamara school.

"Diem mel! Kuping gua panas anjir! Gak capek? Gak haus? L nyerocos mulu daritadi? Lagian ya, lu juga kemarin mau-mau aja gua ajak!" Timpal candy kesal.

"Ya kan gua gabut! Terus lo nya juga ngajak. Yaudah gua mau aja. Lagian juga kita udah lama gak main." Ujar caramel.

Dipikir-pikir, caramel benar. Akhir-akhir ini tidak ada nafsu untuk keluar kemana-mana selain terpaksa untuk kesekolah. Perlu di pertegas itu hanya, terpaksa.

"Yaudah, sekali-kali kita telat. Telat dikit gak ngaruh." Balas candy yang langsung di hadiahi sentilan keras di dahi nya.

Candy meringis merasakan sentilan dari caramael. "Mata lo sekali-sekali. Gua pernah ya nyet telat, gua timpuk lo lama-lama." Sahut caramel.

Candy mengedikkan bahunya acuh, toh juga bukan dirunya. Candy juga tidak ingat pernah telat atau tidak. Ah, itu tidak penting juga. Kenapa harus di ingat-ingat? Jika harus nya di lupakan.

Sesampainya di sma danamara school, candy dan caramel berhasil kabur dari osis, yang sepertinya mereka sedang tidak berada di sekitar sana menjadi memudahkan caramel serta candy berlari sekencang mungkin untuk ke kelas.

Caramel maupun candy bernafas lega karena guru belum berada di kelas. "Gila, untung itu osis gak ada jaga!" Ujar caramel yang duduk di tempat nya.

"Osis ege. Pala lo peang osis, kalau laper tuh nanti aja." Desis candy.

"Joks neng joks tuh di motor lo tuh." Timpal caramel.

Ia tak menanggapi pertanyaan caramel, ia lebih memilih membuka ponsel nya yang baru sempat ia buka pagi ini. Mata nya membulat sempurna dan segera menghadap ke belakang yaitu ke arah caramel.

Caramel menaikan sebelah alis nya. "Apaan? Gak usah aneh-aneh lo." Ujar caramel yang sepertinya seorang cewek berinisial candy calistia ini akan melakukan hal aneh.

Candy memperlihatkan notifikasi yang ada di ponsel nya. Namun caramel hanya biasa saja.

"Kok ekspresi lo gitu-gitu aja sih!?" Seru candy.

"Ya gua harus gimana candy?" Geram caramel. "Bales. Cowok lo tuh paling khawatir." Lanjut caramel.

"Apaan, orang kemarin sebelum gua tidur sempet chatan sama dia kok." Balas candy.

Caramel memicing curiga. "Pasti lo gak bilang." Tebak caramel. Dan itu benar. Kemarin bukan nya candy menjelaskan, dia malah mengalihkan topik pembicaraan mereka di chat.

Candy menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu dan mengangguk ragu. Namanya juga dia masih marah sama zerganiel.

"Ya gua masih ngambek sama tuh anak. Masa iya adeknya gak di jemput sampe selama itu? Padahal katanya dia juga udah pulang. Kemana coba gua tanya? Dia yang gak jujur duluan." Ujar candy.

"Udah lah urus aja. Pusing gua sama masalah lo berdua ada aja. Gak selesai-selesai. Gua rasa hidup lo udah enak tapi malah nyari perkara. Yang pacaran tanpa perasaan. Yang kisah lo sama mantan lo muncul lagi. Banyak banget heran." Timpal caramel tak habis pikir.

***

CMIWW

Janlup vote sama komennya guys!

See you the next chapter!!

Follow:
-bii.purple_lilac
-candy.calistia
-cindyy_calista
-unggutheira_
-caramel_ratu_cheira
-zerganiel

Candy Untuk Zerganiel [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang