bab 4

4.9K 22 1
                                    

masa terus berlalu hampir setengah tahun nica menyundal dengan ku.aku lihat dia semakin menikmati dunia penyundalan ini.aku pula masih belum mampu nenyemai perasaan cinta terhadapnya,mungkin belum niat lagi untuk bercinta.seperti biasa setiap malam rabu man pasti akan datang menghantar surat nica.dalam aku menanti kehadiran man tiba tiba hadir idea gila di otak.
aku mula merancang dengan teliti dan sabar menanti kehadiran waktunya.melalui surat aku menyampaikan hasrat ku ingin tidur bersama nica di hotel murah.
keesokan harinya,aku menerima jawapan dari nica.melalui apa yang di coretkan aku lihat dia begitu gembira dan tidak sabar untuk bermalam bersama.aku memaklumkan kepada nica masa dan tempat dimana aku akan menjemputnya.
   bro wan,rakan sekerja ku.walaupun usia sudah mencecah empat puluhan namun dia amat rapat dengan ku.
"bro..malam ni ko ada pergi mana kah?"
"inda ada ba,napa,kau mau belanja sya ka?"
"ada barang bagus ba kalau ko mau"
"apa?"
"ko pernah amput budak skula ka?"
"mana ada budak mau amput sama sya,suda tua ba ini.inda hansen lagi."
"hihi..ada ja ba kalau ko mau,tapi bayar la"
"sapa ba itu perempuan?"
"kawan sya la"
"gf kau ka tu"
"eerrmm..inda pasti juga,dia anggap aku bf,tapikan aku memang lansung nda ada perasaan ingin bercinta"
"dia mau ka kena amput"
"sudah pro ba dia itu,sudah berbulan aku ajar dia"
"haha..gila ba kau ni,bikin butuh aku keras saja"
"mau ka,kalau mau kau bayar sya"
"berapa,ini malam ka"
"inda mahal ba tiga ratus saja"
"gila ba,mahal betul tu"
"bro..mana ada mahal budak tiga belas tu,fresh lagi,selalu kau pergi amput ppuan sundal suda berapa kau bayar,tidak fresh lagi tu"
"betul juga kau bilang ni"
"sudah lama ba kita kawan,inda pernah aku tipu kau"
"kalau begitu..sya on lah"
"hari ni sya kerja setengah hari,nanti sya mau pergi cari hotel murah,kau mau ikut"
"boleh juga"

tengah hari aku dengan bro wan pun keluar mencari hotel murah untuk mengerjakan puki si nica malam ini.setelah menemui tempat sesuai kami pun duduk berbincang di kedai kopi.

saat saat yang dinanti pun sudah tiba,rancangan berjalan lancar seperti mana yang aku dan bro wan telah rancang.pukul empat lebih aku sampai di luar pagar sekolah,aku nampak nica sudah setia menanti lengkap dengan seragam sekolahnya.senyuman menggoda penuh makna menghiasi kehadiran ku.

"sorry lambat,lama suda kau tunggu?"
"inda lama,baru saja"
"naik lah cepat nanti orang nampak"
"ko lapar ka?"
"ada juga rasa lapar sikit"
"kalau macam tu,kita pergi makan dulu lah lepas tu baru balik berehat"
"mana ba kita mau tidur malam ni"
"tidur hotel"
"wow best"
"napa?"
"best ba,inda pernah tidur hotel,boleh amput puas puas"
"suda basah ka puki kau tu"
"hihi..memang ba,suda satu minggu inda ada amput"
"nanti sya kerjakan puki kau tu,tahan kau nanti"
"sedap ba itu,syg amput sepuluh round pun sya bagi juga,eee best,dapat sama kau lama lama"
"best ka,bila kau mau balik asrama"
"isnin pagi ja kau hantar aku"

sepanjang perjalanan kami berbual,tidak terasa sampai juga ke destinasi.

"jom kita makan dulu di sana"
"ok..mana hotel tu"
"tu belakang sini saja"
"inda sabar sya"
"inda sabar mau bamput la tu"
"hihi.."
"eh bro,mana kau mau pergi?"
"kau pula,apa kau buat di sini"
"mau cari makan ba ni sama bakal bini aku"
"sama la kita,duduk sini saja kita"
"kenalkan nica"
"hi nica,sya wan,sama kerja dengan bakal suami mu"
"hi.."
"apa macam bro cantik ka bini aku ni"
"ess..malu ba,kau ni"(nica mencubit paha ku)
"mau malu apa ba itu,nica pun cantik juga"(balas wan)
"betul ba tu"(aku)
"mau makan apa,sya belanja"(wan)
"inda tau juga,bro pergi cari la dulu"
(wan pun bingkas bangun pergi cari makan)
"ca..mau ka ko rasa butuh wan tu"
"ishh..kau ni,inda mau ba,tua sudah itu.inda stim puki ku"
"tingok,cakap mau jadi ppuan sundal,di suruh menyundal inda mau"
"sya takut puki inda stim ba"
"nanti sya pun ikut sama amput puki mu itu"
"amput dua laki satu kali ka"
"ia ba..gangbang"
"inda sakit ka"
" inda ba,sedap lagi ba itu"
"boleh la,tapi kalau sakit lain kali sya inda mau lagi"
"ok"
"macam mana ba ko mau cakap sama kawan kau nanti,dia mau ka"
"itu nanti ba aku aturkan"
"kau mau makan apa"
"nasi ayam ja"

tidak sangka dia jadi wife akuWhere stories live. Discover now