34

3.5K 125 0
                                    

Satu years later...

"Ken, bangunkan daddy hm?"pinta arsel yang sedang berkutat dengan alat dapur.

Ken mengangguk "baik mommy" dia turun dari kursi meja makan dan berlari kecil menuju lantai atas.

Kali ini arsel memasak rendang, bahan makanan di rumah habis. Hanya bisa untuk memasak rendang, mungkin nanti dia bakal belanja bulanan.

Beberapa menit kemudian, masakan arsel matang. Dia menata makanan itu di meja makan.

Selang beberapa detik suami dan anaknya turun.

Dewa yang sudah memakai jas kantornya dan Ken yang sudah memakai baju TK nya.

Arsel tersenyum menatap kedua orang kesayangan "cepatlah duduk, aku hanya bisa memasak ini jadi makanlah untuk sementara waktu"ucap arsel

Dewa dan Ken duduk di kursi meja makan, "tidak apa, aku menyukai jenis makanan apapun yang kamu masak"ucap dewa mengelus lengan suami kecilnya.

Arsel tersenyum "bisa aja"

Dewa terkekeh.

"Sudah-sudah, cepat makan. Bisa telat nanti kalian"

"Siap mommy!/okayy honey"ucap keduanya yang membuat arsel terkekeh geli.

Selesai makan, arsel mengantar dewa dan Ken sampai pintu depan.

"Aku berangkat, ya?"pamit dewa

Arsel tersenyum lalu mengangguk "iyaaa, hati-hati di jalan"

"Kau melupakan sesuatu.."ucap dewa cemberut

Arsel terkekeh dan mengecup singkat bibir suaminya lalu melepaskannya

"Sudah, sana berangkat"

Dewa mengangguk "bisakah nanti siang kau membawakan bekal untukku?"pinta dewa

Arsel mengangguk "bisaa, nanti aku kesana saat jam makan siang"

"Makasih sayang"

Arsel mengangguk

"DADDY CEPATLAH! KEN BISA TERLAMBAT"teriak Ken dari dalam mobil.

"IYA–

–aku berangkat sayang"

"HATI-HATI"arsel melambaikan tangannya saat mobil sang suami meninggalkan area rumah

-

-

-

"Totalnya jadi tiga juta sembilan puluh tiga kak"ucap kasir

Arsel menyerahkan black card dari suaminya ke kasir itu.

Setelah selesai membayar, dia keluar dan menunggu taxi.

"Permisi.. atas nama arsel?"ucap pria paruh baya dari dalam mobil taxi

"Saya pak"

-

-

-

Sesampainya di mansion, arsel menata makanan di bantu oleh bi Jena. Omong-omong bi Jena ga netep di mansion mereka, bi Jena sekarang tinggal di rumah yang beliau beli di dekat mansion mereka.

"Kira-kira aku masak apa ya??"bingung arsel

"Bagaimana dengan tumis ikan dan ayam geprek?"monolognya

"Baiklah aku akan membuat itu"finalnya

Bi Jena menghampiri arsel yang sedang berkutat

"Nak arsel, mau bibi bantu??"tawarnya

Arsel menoleh dan mengangguk dengan senyum manisnya "boleh... Bibi bisa tolong buatkan bumbu untuk tumis ikan? sementara aku akan membuat bumbu untuk ayam geprek"

My husband?? BL story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang