3

27 4 0
                                    

Memaafkan orang yang berbuat salah itu adalah perbuatan yang mudah dilakukan namun sulit melupakan kesalahan.
-tulisanawam-

Sijunjung, sumbar
30 juli 2023


°°°

Pagi telah menampakkan diri kabut tebal menutupi seluruh penjuru Nagari Muaro Bodi. Udara pagi terasa dingin menyapa kulit seorang gadis ketika ia membuka jendela kamarnya. Gadis itu menghirup udara pagi yang begitu segar terasa, ia tersenyum dengan nikmat yang telah di berikan oleh Tuhannya pagi ini. Ucapan syukur terucap dari bibir ranumnya.

Merasakan puas dengan semuanya ia menyudahi aktivitasnya ia berjalan menuju pintu kamarnya dan melangkahkan kakinya menuju dapur untuk membantu Ibunya memasak untuk hari ini.

Beberapa detik ia berjalan menuju dapurnya ia melihat perempuan menggunakan daster dan tak lupa dengan Khimar menutup dadanya.

Beberapa detik ia berjalan menuju dapurnya ia melihat perempuan menggunakan daster dan tak lupa dengan Khimar menutup dadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia tersenyum melihat perempuan itu.
"Assalamualaikum Umi, sayang." Ucapnya pada perempuan berdaster itu.

Seakan terkejut dengan suara orang tiba-tiba mengucapkan salam perempuan berdaster itu terlonjat kaget sedang asyik-asyiknya memotong bawang malah dikejutkan oleh suara anaknya itu.

"Allahu Akbarr! Astagfirullah Aisyah kamu bikin terkejut Umi aja deh. Bikin jantung aja kamu, untung aja Umi tak memiliki penyakit jantung. Kamu ini kebiasaan ya bikin orang kaget jahil banget kamu." Ucap terkejut perempuan berdaster itu. Sambil mengusap dada sabar dengan kelakuan anak semata wayangnya itu.

Seakan tak berdosa telah membuat sang empu terkejut gadis yang dipanggil Aisyah itu malah nyengir tanpa dosa.

"Heheh. Maap mi Aisyah ngak sengaja loh, kok Umi ngak balas salamnya sih mi." Kekehan Aisyah.

"Kamu sih bikin Umi kaget jadi lupakan. Waalaikumsalam Aisyah, anak cantiknya Umi dan Abi yang jahilnya minta ampun." Candanya.

Mereka berdua tertawa bersama mendengar ucapan yang dilontarkan oleh perempuan berdaster itu.

Aisyah membantu ibunya untuk mempersiapkan sarapan pagi. Beberapa menit kemudian acara masakan itu telah selesai. Aisyah menata meja makan dengan berbagai macam menu makanan walaupun sederhana tapi keluarganya sangat bersyukur dengan nikmatNya yang telah ia berikan.

Amelia menyuruh anaknya itu memanggil Abinya yang berada di halaman belakang yang sedang menyiram bunga yang ditanaminya.

Bapak-bapak pecinta bunga:)

Aisyah mengiyakan permintaan dari ibunya dan melangkahkan kakinya dengan langkah besar ia menuju halaman belakang mencari keberadaan Ayahnya. Belum sampai ia kepintu dari arah berlawanan sang ayah pun muncul dengan baju kaos putih ditambah sarung tampan sekali Abinya itu.

"Abii." Teriaknya. "Kata Umi sarapan yuk bi." Sambungnya.

Terjadi untuk kedua kalinya Adnan-Abinya Aisyah pun terkejut mendengar teriakkan dadakan dari sang anak. Ia pun beristighfar sambil mengelus dadanya dan mengingatkan sang anak untuk tidak teriak-teriak.

Al-Mumtahanah (Perempuan Yang Diuji)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang