1- Raeca Senandita.

1.4K 91 188
                                    

Eyyo!

Apa kabar gengs?

Lama tidak update cerita ini😋

Maaf, aku baru selesai UAS dan ada kerjaan yang harus aku selesaikan😣

Siap tempur dengan cerita baru jarjit?

Coba spam komen ‘SIAP’ dulu di sini sebanyak-banyaknya 👉

Ready???

Yes, selamat membaca!

***

Sekali lagi. Raeca terus menguatkan kaki dan hatinya saat mengunjungi tempat ini. Ia menahan dengan sekuat mungkin agar air matanya tidak membasahi pipi.

“Huft... Eca kuat, demi Papi!” tegarnya segera masuk ke dalam lapas.

“Mau bertemu dengan siapa, dek?” tanya petugas lapas yang sedang menjaga.

“Eca mau ketemu Papi, Papi Dion Magenta.” Eca menatap mata penjaga lapas tersebut.

“Oke baik, silakan masuk. Nanti saya panggilkan dulu, ya,” ajak petugas itu pada Raeca agar gadis yang memakai seragam SMA tersebut duduk untuk menunggu yang ditunggu.

Lima belas menit lamanya Raeca menunggu, hingga datanglah yang ditunggu.

“Eca.”

Raeca tersenyum lebar menatap sang Papi, Dion Magenta.

“Papi....”

Dion menutup matanya sambil menikmati pelukan sang Puteri yang selalu menjenguknya di lapas ini, sebagai seorang tersangka.

“Eca apa kabar, nak? Baik, kan? Sekolahnya gimana, lancar? Seneng kan di sekolah yang baru?” Dion bertanya dengan tangan mengelus rambut Puteri tersayangnya.

Raeca melepaskan pelukannya. Ia menatap sang Super Hiro-nya itu. “Eca baik, Papi. Sekolah Eca juga lancar kok, Eca seneng bisa sekolah di tempat yang bagus. Papi tau nggak? Eca sekarang satu sekolah sama Ergas loh....”

Dion tersenyum mendengar itu, lalu tak lama matanya menatap totebag yang dibawa Eca. “Apa itu? Buat Papi lagi?” tanyanya.

Raeca mengangguk heboh sampai rambut yang dikuncir dua kuda itu ikut bergerak. “Eca semalam buat kue untuk Papi, Papi pasti seneng, soalnya kan Papi suka kue buatan Eca,” jawab Eca antusias.

“Makin pinter! Jadi anak yang baik ya, nak? Jangan seperti Papi yang selalu menyusahkan kamu,” ucap Dion tersenyum kecut.

“Enggak kok, Papi nggak nyusahin Eca. Eca seneng tau bisa selalu jenguk Papi di sini, Papi sehat-sehat, ya? Nanti kalau Papi keluar dari sini, Eca bakal beri hadiah paling istimewa untuk Papi,” kata Raeca mencoba tegar. Padahal hatinya sungguh babak belur melihat sang Papi harus meringkuk di penjara karena hal di masa lalu.

“Janji?” Dion menyodorkan jari kelingking pada Raeca.

“Janji!” dengan senang hati Raeca membalas sodoran tersebut.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 26, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

RASAWhere stories live. Discover now