¶{ KE TIGA PULUH TUJUH }¶

Mulai dari awal
                                    

"waalaikumsalam"

"mas, kalau capek istirahat. pindahannya juga masih besok"

pindahan mereka memang besok, tapi mereka memindahkan barang barangnya hari ini, agar besok saat pindah ke rumah baru tidak terlalu repot.

"yoweslah" jujur saja Adam sangat lelah karena memberesi dan mempecking barang barang yang sangat banyak ini. tapi Adam selalu menepis rasa lelahnya.

"kalian berdua kalau mau balik ke kamar asrama gpp, nanti kita lanjut lagi kalau kalian mau" ujar Adam kepada kedua temannya.

"iya dam, nanti kita balik lagi kesini. kalau gitu kita pamit dulu. assalamualaikum" pamit arkam dan alfian, lalu keluar dari ndalem.

"yok ke kamar" ajak Adam. Adam menggandeng tangan azazia, lalu melangkahkan kakinya ke kamar.

Adam memegang gagang pintu lalu membuka pintu kamar tersebut. mereka berdua masuk ke dalam kamar yang beraroma bunga lavender dan bewarna abu abu kehitaman serta hiasan yang ada di dinding.

Adam langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur, sedangkan azazia melepaskan khimarnya dan menggantungnya di dalam lemari.

Azazia ikut merebahkan tubuhnya di sebelah adam. Adam memeluk erat tubuh azazia yang mungil itu. ia mendusel duselkan kepalanya di dada azazia. Adam membawa tangan kiri azazia ke rambutnya.

"elusin" pinta Adam. Azazia menurut dan mengelus rambut lebat milik Adam. sedangkan sang empu lama lama tertidur.

"bangun, jangan tidur. nggak baik pagi pagi tidur" ujar azazia sembari menepuk pipi Adam dengan pelan.

Adam terbangun dari tidurnya. Adam mendengus kesal. baru saja tertidur sudah di bangunkan lagi.

"aaa... sayang baru juga tidur" rengek Adam.

"heh, inget kerjaan kita tu masih banyak, jadi jangan tidur dulu"

"kan bisa nanti itu"

"ini juga salah kamu. beri tau kalau mau pindahan aja tadi malam, jadinya harus buru buru kan pecking barangnya"

"aku lupa" ujar adam kelewat santai.

"lupa mulu, di pikiran kamu itu ada apanya sih"

"dipikiran aku udah terpenuhi sama kamu dan senyumanmu yang manis bahkan gula jawa aja langsung minder setelah melihat senyuman kamu" gombal Adam.

perut azazia kini seperti ada banyak kupu kupu yang sedang beterbangan kesana kesini. pipi azazia yang memerah seperti kepiting rebus.

"ya zaujati, kecantikanmu semakin bertambah jika pipimu memerah seperti tomat" entah itu pujian atau ledekan dari Adam untuk azazia.

"kamu itu sedang memujiku atau meledekku?"

"entahlah, mungkin keduanya" Adam beranjak dari kasurnya.

"sayang, aku mau ke kantor dulu, mau rapat"

"rapat apa?"

"nanti ku kasih tau kalau rapatnya udah selesai" Azazia mengangguk.

"sini deh" tanpa ba bi bu azazia mendekat ke Adam.

ISTRIKU! CANDUKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang