Bag. 25

11.1K 716 9
                                    

Happy reading!!
Yang mau baca bab selanjutnya bisa di karyakarsa ya

Siang nya Athena sudah sampai di rumah dengan wajah lelah. Athena langsung masuk kamar dan membersihkan tubuh nya.

Setelah selesai berganti pakaian. Athena menuruni tangga menuju dapur.

" Eh Non Athena kapan pulang nya? Si Mbok sampai nggak tahu."

Athena mengukir senyum tipis.

"Setengah jam yang lalu lah Mbok. Si Mbok masak apa nih?"

" Ini Non. Tadi Si Mbok masak semur ayam. Sambal terasi juga ada Mbok bikin. Non mau makan sekarang?"

Athena mengangguk. " Boleh, Mbok. "

" Yaudah. Biar Mbok siapkan Non. Non duduk saja."

" Terima kasih, Mbok."

" Aduh. Sama-sama atuh, Non," Si Mbok tertawa renyah. Athena duduk di meja makan . Si Mbok menyiapkan hidangan di atas meja.

"  Ratna mana, Mbok?"

" Ada di belakang sedang menyiangi ikan, Non. Rencana nya mau buat ikan bakar, Non."

" Wahh enak tuh, Mbok. Saya suka sama ikan bakar apapun jenis ikan nya."

" Berati tepat sekali menu nya ikan bakar nanti ya, Non."

Athena tertawa. Ia mulai menyendok nasi dan sambal.

" Mbok udah makan?"

" Udah, Non," Athena mengangguk. Ia melanjutkan makan siang nya. Athena benar-benar lapar sekali. Tadi pagi ia hanya makan nasi goreng saja di kantin rumah sakit.

Athena bangkit lalu membuka kulkas. Ia mengambil botol minum. Cuaca di  luar sangat panas. Jadi, cocok kalau minum nya minuman dingin begini.

Selesai makan, Athena ke belakang melihat Ratna sedang menyiangi ikan.

" Masih banyak, Rat?"

" Eh, Non. Kaget saya!" Athena tertawa.

" Untung saja kamu nggak jantungan ya, Rat. Kalau iya bisa repot saya kan!" Canda Athena. Ratna tertawa

" Jangan sampai, Non. Saya ini masih muda. Saya berharap di beri kesehatan terus. Sehat terus saya, Non."

" Aamiin. Nggak ada juga yang mau sakit Rat. Hanya orang bodoh yang minta Sakit."

" Ada teman saya, Non. Dia nggak minta sakit tapi minta mati, Non!"

Athena terkejut. " Oh ya? Kenapa?"

" Kata nya capek sama hidup nya, Non. Mau mati aja katanya!"

" Mungkin teman kamu itu sedang mengalami masalah berat, Rat. Terkadang manusia memang begitu, Ratna. Jika sudah sampai di titik jenuh nya dan kehidupan tidak juga berpihak kepada nya. Akhirnya mereka yang merasakan putus asa dan menyerah. Lalu banyak di luar sana yang memilih untuk meminta mati bahkan bunuh diri,"

" Betul sekali, Non. Tiap hari di berita ada saja yang meninggal karena bunuh diri. Ada yang meninggal karena di bunuh orang tuanya. Ngeri kan, Non. Ada orang tua yang tega membunuh anaknya karena alasan hidupnya miskin tidak sanggup membuat anaknya bahagia. Sedih melihat keluarga nya yang kelaparan terus. Dengan akal pendek itu terjadilah pembunuhan. Dunia sekarang memang se mengerikan itu ya, Non?" Ratna tampak bergidik membayangkan.

Athena menarik nafas mengisi oksigen di paru-paru nya.

" Yang lebih sedih bayi yang baru di lahirkan saja ada yang di buang, Rat. Kamu bayangkan. Baru beberapa jam lahir ke dunia ini sudah di tolak orang tua nya bahkan di bunuh sekalian. Makanya iman itu harus kuat, Rat. Kalau iman lemah. Makan setan mudah saja mengambil alih pikiran kita."

Sepotong Hati Yang TerlukaOnde histórias criam vida. Descubra agora