Chapter 5 : Latihan (1)

2.6K 218 7
                                    

Tok tok tok

Suara pintu diketuk, "yang mulia, mohon maaf menganggu tapi bisakah anda keluar sekarang?" Suara sang penasehat.

Hayato mulai membuka matanya,
"Mmmm ... apa ini sudah pagi?" Tanya Hayato yang masih belum sadar sepenuhnya.

Hayato mencoba bangun tapi ada yang menarik nya kekasur lagi.

"!?" Hayato terkejut.

"Hoi!! Bangun sialan!" Teriak Hayato sambil menggoyangkan Azfir.

Bukannya bangun Azfir malah semakin menarik Hayato di kasur.

"Jangan ... pergi lagiii," Azfir mengigau.

Hayato yang sudah terlanjur kesal akhirnya, " okey cukup disitu!" Dia menendang Azfir jatuh dari kasur.

"Akh!" Azfir akhirnya bangun dan menggeliat kesakitan disamping bawah kasur.

"K-kenapa harus ditendang?" Dia mulai mencoba berdiri lagi.

"Aku sudah bangunkan kau dengan cara yang lebih baik tapi kau malah jadi keterlaluan," ucap Hayato.

"Ugh kau menendang tepat di tulang rusukku."

"Diam."

Hayato berdiri dan mulai memeriksa dirinya sendiri.

"Hmm sepertinya tidak ada tanda-tanda itu, baguslah kalau kau menepati janji mu," ucap Hayato ke Azfir.

"Hm? Memangnya kau berharap aku melakukan-"

Hayato langsung menunjukan tatapan sinis nya ke Azfir.

"Umm ... uuh ... ya baiklah."

Tok tok tok!

"Iya, tolong tunggu sebentar," Azfir mengenakan pakaian nya.

Hayato malah menyiapkan belatinya.

"Hei jangan selalu angkat belatimu setiap saat lah, dan sebenarnya dimana saja kau menyimpan belati-belati itu?" minta Azfir ke Hayato.

"Ini sudah kebiasaan ... maaf, dan kau tidak perlu tahu."

Azfir hanya mengangguk dan membuka pintu nya.

Lorenz sedang berdiri disitu, " yang mulia aku harus ... tunggu dulu, apa aku mengganggu waktu kalian? Aku bisa pergi sekarang," ucap Lorenz seperti nya salah paham.

Tentu saja dia akan salah paham, melihat alpha dengan baju yang terlihat buru buru dipakai.
Omega yang sedang duduk dikasur dengan baju dan rambut yang berantakan, pasti nya pikiran ini tidak bisa dihindari.

"Aah ... kalau kau mengira kami melakukan itu-" Azfir dan Lorenz merasakan tatapan Hayato.

"Geuh, meskipun omega tuan Hayato bisa memberikan tekanan juga ya ahaha," tawa Lorens dengan terpaksa.

"Seram amat!" Batin Lorenz berteriak.

"Lorenz, ada apa jadi?" Tanya Azfir.

"Ekhem, jadi aku kesini untuk memanggil yang mulia atas permintaan sang penyihir Merlin, dia menunggu anda dan tuan Hayato di kuil."

"Ya, aku akan bersiap-siap terlebih dahulu."

"Akan ku siapkan kereta nya sekarang." Lorenz memberi hormat sebelum akhirnya pergi.

Azfir masuk lagi ke kamar.

"Jadi, apa yang dia bilang?" Tanya Hayato.

"Merlin meminta kita untuk pergi ke kuil, mungkin dia akan mengetes tipe sihir mu dan mengecek parameter kekuatan ku."

Ansatsusha Isekai De Omega Ni Naru?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang