Tahun ini. Rendi menginjakkan kakinya di sebuah universitas swasta yang kelam. Pandanganya tertuju pada pohon beringin besar di hadapannya. Pikirannya teringat dengan masa lalunya, disaat dia masih menjadi murid di sekolah SMA terbaik dan meraih banyak gelar serta medali. Giginya menggerut tak terima dengan apa yang dia dapat saat ini.
"Sial!" ucapnya, dia tidak terima dengan lingkungan kotor yang akan dia tempati untuk beberapa tahun kedepan. Dia menyusuri lorong di kampusnya untuk menuju ke kelasnya, tak sengaja dia menabrak seorang gadis.
"M-maaf" ucap gadis tersebut sambil membungkukkan badan petanda dia benar-benar minta maaf.
"Hah?! Apa lo bilang? Maaf??. Denger ya! Lo tuh harusnya jalan pake mata! Jadi kotor kan gw" Rendi membentak gadis tersebut sambil jalan begitu saja meninggalkan gadis tersebut.
"E-Ella.." ucap gadis itu, tapi sayangnya Rend sudah pergi jauh dan tidak mendengar ucapannya.
Rendi yang masih kesal saat itu hanya duduk manis di kelasnya sembari menatap di luar jendela, dia hanya melihat merenung akan semua hal yang ia lalui hari ini.
Beberapa saat ponsel yang ia bawa berdering,"Hallo Rend! Ini ibuk, ibuk baik baik saja kok! Maaf ya! Gara-gara biaya pengobatan ibuk. Kamu jadi terdampak akibatnya. Andai saja ibuk tidak sakit begini. Mungkin kamu bisa masuk di kampus yang baik sekarang" ucap ibunya dengan nada yang lemas
"Hallo bu, enggak apa-apa kok bu. Rendi di sini baik-baik saja kok! Ibu harus banyak istirahat ya!" ucap Rendi sembari menutupi rasa kecewanya
"Rendi, ibu tau. Kamu pasti kecewa saat ini. Semua mimpi-mimpimu hancur Cuma gara-gara ibuk" ujar ibunya
"udah lah bu! Ibu jangan banyak mikirin aku. Aku gak apa-apa kok!" sambil menutup telfonnya begitu saja
Rendi Kembali terdiam dan termenung.Matanya tertuju dengan seorang Wanita dari jendela yang begitu popular dengan di ikuti beberapa gerombolan orang. Wanita itu sangat periang dan friendly. Gayanya yang nyentrik membuat dia terlihat berbeda dari pada yang lain.
Waktu ke waktu Rendi hanya duduk melihat sekeliling di karenakan ini adalah hari pertama dia masuk, sehingga kegiatan belajar mengajar masih belum di laksanakan.
Waktu sudah sore, menadakan Rendi harus pulang ke rumahnya. Di saat dia mau keluar dari gerbang, matanya tertuju Kembali dengan pohon beringin di depan sekolahnya yang tertiup angin seolah melambai-lambai kepergian para mahasiswa yang akan meninggalkan kampus.
Dia kemudian melewati pohon itu dan pulang. Di perjalanan pulang, Rendi mendengar ponselnya berdering Kembali.
Terlihat nomor yang asing mencoba menelfonnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Dimensions
Mystery / ThrillerTahun ini Rendi menginjakkan kakinya di sebuah universitas swasta yang kelam. seusai hari pertamanya di kampus. dia menerima sebuah pesan aneh dalam ponselnya dan itu merubah seluruh hidupnya..