43

7.3K 178 0
                                    

Setelah dari ruang rawat Angel, Ara tampak selalu diam, tidak ada satu kata pun yang diucapkan, bahkan ia tidak menangis sekalipun

Sore hari Ara sudah bisa pulang, karena memang Ara hanya pingsan karena shock, dijemput oleh Arya untuk pulang

Dirumah Damar sudah menunggu anaknya terlebih princess nya

"papa"panggil Ara menghampiri Damar yang duduk di ruang keluarga

Ara memeluk Damar dan diterima baik oleh papanya

"jangan sedih princess, mau papa hilangin kesedihan kamu?"tanya Damar lembut, reflek Ara menggeleng

mungkin untuk orang yang tidak mengenal Damar, ia akan mendengar nya biasa saja, namun arti dari menghilangkan kesedihan itu adalah menghilangkan manusia nya

"ayo istirahat di kamar"ucap Arya

"no"ucap Ara terus mendekap sang papa

"inget dokter bilang apa kan tadi"ucap Arka

"mau sama papa"ucap Ara

"yaudah, ayo istirahat bareng papa"ucap Damar kemudian mengangkat tubuh kecil putrinya menuju kamar

"bang"panggil Arka pada Arya

"gue bakal tetep balas"ucap Arya seakan mengerti maksud tatapan Arka

"kasian Ara bang, trauma nya bener bener di ujung untuk bisa kambuh lagi, sama aja kalo Abang lukain Gibran, Ara bakal terluka juga"ucap Arki

"setelah apa yang di lakuin ke Ara, apakah kalian diam saja?"ucap Arya

"buktikan jika Ara tidak bersalah, setelah itu kita jauhkan Ara dari Gibran"ucap Arka

"ka, lo kenapa ngomong gitu"ucap Arki, ia takut Ara akan sangat terluka apabila dijauhkan dari Gibran

"oke"ucap Arya kemudian pergi meninggalkan mereka

****

"eughh"Angel membuka matanya pelan, tatapannya tertuju pada Gibran yang berada di sebelah brankarnya

"gue panggil dokter dulu"ucap Gibran namun tangannya ditahan oleh Angel sehingga Gibran duduk kembali

"gue cuma butuh lo disini"ucap Angel

"gue udah disini"ucap Gibran

"Ara ga papa gib?"tanya Angel

"ngapain lo nanyain dia?"ucap Gibran

"gue takut dia juga luka"ucap Angel

"dia udah dorong lo, bisa bisanya lo masih mikirin dia"ucap Gibran dengan nada kesal

Angel diam, dalam hatinya ia bersorak gembira atas keberhasilan nya

****

"hello epribadih, met pagi"ucap Ara kemudian menghampiri papa dan abangnya tentu mencium nya satu persatu yang memang sudah menjadi rutinitas paginya

"cantik banget anak papa"ucap Damar mengusap surai rambut putrinya

"anak papa ada 4, Abang juga cantik dong"ucap Ara tersenyum jahil

Gibran and Arabella (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang