EXTRA CHAPTER

30.3K 1.2K 43
                                    

Halo semua, berhubung gabut dan rasanya ini aku masih blm move on dari kisah mereka, dan sebelum aku bakal fokus buat update sequel... jadi aku bikin extra part Hai, Angkasa

Siapa yang nungguin????

Anw buat yang penasaran sama barisan para anak dari Angkasa dkk bisa kepoin akun aku ya, sequelnya udah aku up dengan judul "Dia, Laksana" 🤗

Oke, jangan lupa tinggalin jejaknya ya berupa vote dan komen, terimakasih 🌷

Happy Reading

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Mau mangga kotak, Mas."

Angkasa yang semula tengah merapihkan rambut di depan cermin itu seketika menghentikan gerakan tangannya. Ia menghampiri sang istri dengan kening berkerut.

"Hm? Mau apa?" Angkasa dengar, hanya saja takut tadi salah menangkap apa yang diucapkan Starla.

"Mangga kotak. Buah mangga bentuk kotak. Kok aku kepengen banget, ya? Pasti ini yang mau dedek bayinya, deh!" Starla berseru meyakinkan. Tapi seriusan Starla juga tak tahu menyapa rasanya ingin sekali makan mangga, tapi tak mau yang bentuknya pasaran gitu yang biasa dijual di tukang buah.

Sementara Angkasa diam-diam menghela napas. Kalau minta mangga muda atau jus mangga atau minta Angkasa manjat pohon mangga gitu ia masih memaklumi. Tapi, mangga kotak? Mau cari di mana mangga bentukan kotak gitu?

"Gak ada mangga bentuknya kotak, sayang."

"Belum dicari masa udah dibilang gak ada?! Ayo kita cari dulu! Nanti ini anak kamu ileran gara-gara gak diturutin makan mangga emang mau?" Starla mencebikkan bibirnya.

"Amit-amit," balas Angkasa cepat.

Sang bayi belum lahir, tapi sepertinya Angkasa sudah menebak nanti anaknya ini lebih mirip Starla dibanding dirinya. Sebab di kehamilan yang berjalan 6 bulan ini sudah tak terhitung berapa kali Angkasa harus kepalang pusing karena acara mengidam Starla yang kelewat out of the box.

Sangat berbeda saat Starla hamil anak pertama mereka, malah nyaris tak pernah mengidam sampai Angkasa yang terkadang galau karena sang istri tak kunjung meminta ini itu, padahal Angkasa juga mau merasakan menjadi suami yang menuruti acara mengidam sang istri seperti teman-temannya yang lain. Karena menurutnya, mengidam itu adalah bentuk komunikasi si bayi dengan Papanya.

Setelah lahir, terbukti anak pertamanya yang diberi nama Jevian Laksana Dhananjaya itu mewarisi sifat kalem Angkasa. Tak hanya sifat, bahkan rupa pun serupa. Kalau kata Azka, Jevian adalah miniatur Angkasa versi lebih friendly, sebab kebiasan senang tertawa milik Starla sebagian menurun ke anak itu.

"Mas Kasa...."

Starla menatap suaminya dengan wajah memelas. Sorakan girang dia keluarkan begitu Angkasa menganggukkan kepala.

"Dicari dulu, nanti kalau ternyata udah dicari ke sana-sini gak ada ... kita cari opsi lain, ya?"

Starla diam.

"Kei?" panggil Angkasa.

Melihat istrinya mulai berkaca-kaca dan siap menangis, Angkasa langsung merengkuhnya sambil tersenyum geli. Hormon ibu hamil sepertinya, Starla jadi gampang menangis. Sudah akan menjadi ibu 2 anak, tapi di mata Angkasa sisi menggemaskan Starla tak berkurang sedikit pun.

Iya, memang bucin.

"Stttt ... maaf, sayang. Mas salah ngomong, hm? Maaf, ya? Nanti kita cari sampai dapet, ke planetnya Adudu sekalian. Oke ?"

Hai, Angkasa! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang