Renjun berangkat ke kampus setelah sebelum nya dia datang ke rumah jisung untuk melihat keadaan sepupunya itu sekaligus meminta maaf atas apa yang sudah terjadi pada jisung. Walaupun itu bukan kesalahan renjun, tapi tetap saja renjun lah yang menjadi penyebab haechan hilang kendali.
Renjun terlihat sangat lemas dan tidak memiliki semangat untuk menjalani harinya. Saat ia akan pergi menuju kelasnya, tiba tiba saja ia berpas pasan dengan jun yang langsung tersenyum saat melihat renjun. Sedangkan renjun hanya membalas senyuman jun dengan senyuman yang samar bahkan hampir tak terlihat.
"Hai ren." Sapa jun setelah sampai di depan renjun.
"Hai." Balas renjun.
"Lo baik baik aja kan? Kenapa lo keliatan lemes banget?"
"Aku ga papa ko. Cuma lagi males aja." Jawab renjun yang jelas sedang berbohong.
"Oh.. syukur deh kalo lo baik baik aja. Lo udah sarapan belum? Mau ikut gue ke kantin?" Tawar jun masih dengan senyumannya.
Renjun sebenarnya ingin sekali ikut ajakan jun untuk mengisi perutnya karena memang sejak semalam ia belum makan apapun. Tapi renjun tidak ingin jika jun sampai terkena masalah karena berhubungan dengan nya. Haechan pasti akan kembali mengamuk jika tau renjun bersama dengan jun.
"Engga deh jun. Aku mau langsung ke kelas aja." Tolak renjun yang membuat raut wajah jun berubah kecewa.
"Oh.. gitu yah."
"Aku duluan yah." Pamit renjun dan langsung pergi meninggalkan jun.
Renjun pun kembali melangkah. Ia ingin segera sampai di kelas nya karena sungguh kaki nya saat ini benar benar sudah lelah. Seluruh badannya terasa lemas dan renjun tau pasti kalau ini semua ulah lee brengsek haechan itu.
Sedikit lagi renjun sampai di kelas nya, tiba tiba saja tiga orang wanita yang di ketuai oleh celine menghadang jalan renjun dan menarik paksa renjun untuk ikut bersama mereka. Renjun yang sudah tak memiliki tenaga untuk melawan hanya bisa pasrah saat celine dan kedua temannya membawa renjun ke gudang.
Setelah berada di dalam gudang, kedua teman celine membiarkan celine melakukan apa yang ingin dia lakukan pada renjun. Sedangkan mereka hanya memperhatikan dari jauh.
"Huang renjun. Lo anak baru di sini tapi kenapa haechan bisa langsung tertarik sama lo? Apa yang udah lo lakukan buat dapetin perhatian haechan hah?" Ujar celine yang mencoba untuk mengintimidasi renjun. Namun pada kenyataannya renjun justru malah terlihat sangat tenang.
"Mana gue tau. Harusnya lo tanyain itu ke orang nya langsung. Kenapa lo malah nanya gue." Timpal renjun.
"Ternyata lo berani juga yah." Tambah celine sambil tersenyum meremehkan.
"Iya lah anjir. Ngapain juga gue harus takut sama lo." Tambah renjun yang ikut tersenyum miring.
"Sialan. Lo harus di kasih sedikit pelajaran rupanya."
Setelah itu dengan cepat celine menarik tangan renjun kemudian menaruhnya di antara pintu lemari buku yang ada di samping nya kemudian menggencet tangan renjun dengan sangat keras.
"Aaagghhh." Renjun berteriak saat merasa tangannya remuk karena terjepit. Celine melakukan itu dengan sangat cepat hingga membuat renjun tak sempat melakukan perlawanan.
Dengan cepat renjun menarik tangannya yang kini mengeluarkan darah segar. Lalu mendorong celine dengan keras hingga membuat wanita itu jatuh ke lantai.
Kedua temannya dengan sigap langsung membantu celine berdiri.
Saat renjun hendak membalas apa yang celine lakukan padanya, tiba tiba saja jun datang karena dia tak sengaja mendengar teriakan renjun barusan.
"Ren. Tangan lo berdarah." Ujar jun terlihat panik saat melihat tangan renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE | Hyuckren [END]
Teen FictionSesuatu yang kau anggap berharga justru bisa menjadi penyebab luka terparah dalam hidupmu.