1

60.9K 3.2K 73
                                    

Celica Vella gadis cantik yang tinggal di Kekaisaran Jevlin. Celica bukan bangsawan, ia hanya rakyat Jevlin yang bekerja sebagai pelayan di bar Will.

Meskipun Celica bukan bangsawan tapi ia sangat cantik. Juga banyak orang yang salah sangka kalau ia adalah seorang bangsawan.

Malam ini adalah hari ulangtahun kekaisaran Jevlin rakyat bersuka cita merayakan nya. Bar Will banyak di datangi orang. Celica sebagai pelayan mengantarkan minuman dan juga membuat makanan.

Banyak lelaki memperhatikan Celica karena kecantikan nya membuat orang tertarik apalagi para lelaki. Meskipun Celica memakai cadar tapi itu tidak bisa menutupi seluruh kecantikan nya.

Iris mata zamrud membuat orang yang melihat nya tenggelam dan rambut panjang yang berwarna putih itu juga menjadi daya tarik tersendiri.

Celica selalu memakai cadar kalau berkerja. Ia sangat risi saat bekerja orang memperhatikan nya.

Setelah waktu bekerja Celica habis ia pergi ke alun-alun untuk melihat kembang api.

Celica sangat antusias.

Lama perjalanan nya karena dari tempat ia berkerja itu bisa memakan waktu 10 menit di tambah sekarang ini ibukota sangat ramai. Jadi butuh waktu 20 menit ke alun-alun.

Setelah sampai di alun-alun senyum Celica tidak pernah luntur.

Ia pergi ke bar terdekat dan membeli minuman dan ikut menari di alun-alun. Banyak orang yang menari bersama pasangan nya dan juga ada yang sendiri sama seperti nya.

Bruk

Celica meringis ia melihat orang yang ia tabrak. Tak dapat melihat orang itu dengan benar karena Celica mabuk.

"Maaf tuan." Celica sedikit menunduk kepalanya.

Tidak dapat mengontrol pusing, Celica hampir jatuh. Untung orang yang ia tabrak memegang pinggang dan tangan Celica.

Celica sedikit bingung. Apa orang yang ia tabrak bisu? Sedari tadi ia hanya diam. Dan juga meskipun tadi Celica tidak sengaja menabrak pria yang ada di hadapannya pria tersebut tidak jatuh. Malahan ia yang terjatuh. Seperti pria itu yang menabrak nya padahal ia yang menabrak nya.

Ais... memikirkan itu dalam keadaan mabuk membuat kepala Celica pusing.

;)

"Huh." Celica memegang kepalanya. Ia merasa pusing.

Melihat sekitar, Celica merasa aneh. Ini di mana?

Mengingat kejadian semalam membuat wajah Celica tampak merah padam.

Ia melihat tubuh nya... 'wtf naked!'

Melirik orang yang berada di samping nya Celica menegang, Sangat tampan. Pria yang ia tidur sangat tampan. Ia tidak menyesal karena orang yang Celica tidur bukan pria buncit. Tapi pria berkotak-kotak.

Lama menatap pria yang sedang tidur itu membuat Celica sadar dan bangun dari tidurnya.

Memakai pakaian dan tidak lupa pakai cadarnya.

***

Selama 1 Minggu Celica tidak pernah keluar rumah. Sejak mendengar berita,

DI CARI!

Wanita berambut panjang berwarna putih. Mata berwarna zamrud.

          

Orang yang dapat MENEMUKAN/MEMBERI TAHU KAN wanita dengan ciri-ciri yang telah di sebutkan kan mendapatkan hadiah 100 JUTA GOLD.

DENGAN CATATAN : WANITA TERSEBUT TIDAK BOLEH ADA LUKA DI SEKUJUR TUBUH NYA ATAU ORANG YANG MEMBUAT WANITA ITU TERLUKA AKAN MENDAPATKAN HUKUMAN DARI DUKE XAVIER.

Celica terus berjalan menuju rumah nya. Ia menggigit kukunya saat tau siapa orang yang ia tiduri.

"Gimana nih?" Gumam Celica panik.

Celica panik saat orang yang ia tidur bukan orang biasa.

"Kenapa harus Duke Xavier." Frustasi Celica mengacak rambut panjang nya.

"Tunggu kenapa nama itu tidak asing?"

Celica ingat novel 'Amora' bercerita tentang seorang anak keluarga bangsawan yang jatuh dan jatuh hati dengan bangsawan bergelar Marquis. Amora sadar kalau perasaan yang ia punya tidak akan mendapatkan balasan dari Lamos. Akhirnya Amora memendam perasaan yang ia punya.

Tanpa Amora sadari Lamos juga menyukai nya, tapi Lamos tidak tau bagaimana mengungkapkan perasaan pada Amora.

Dan Duke Xavier hanya figuran yang sangat sedikit muncul dalam cerita. Di cerita juga kalau Duke Xavier orang yang sangat kejam, dingin, dan dewa perang.

Hanya sedikit yang Celica tau cerita 'Amora' karena Celica hanya membaca setengah dari cerita. Juga menurut Celica cerita Amora tidak menarik meskipun rating cerita 4.3

"Sial." Umpat Celica.

Sudah dua Minggu Celica mengurung diri di rumah. Ia ingin keluar tapi takut karena kesatria Duke Xavier berkeliling di kekaisaran.

Juga dalam seminggu hanya satu kali Celica keluar rumah untuk membeli makanan. Itupun ia harus menyamar, sangat merepotkan.

Akhirnya Celica bertekad. Ia memakai cadar, mewarnai rambut dengan guls dan jangan lupa softlens warna hitam. Jangan lupakan tudung berwarna hitam menutup rambut serta wajah.

Butuh waktu 30 menit Celica mempersiapkan diri.

"Ayok lica. Ayok pasti bisa." Celica menyemangati diri sendiri saat di depan pintu keluar dari rumah.

Butuh keberanian tinggi untuk pergi keluar.

Saat di perjalanan pergi ke bar Delon yang tidak jauh dari rumah Celica tidak pernah berhenti deg-degan. Saat berpapasan dengan kesatria Duke Xavier.

Setelah sampai Celica mengambil tempat duduk paling sudut. Ia mengangkat tangan kanannya memanggil pelayan.

Tidak butuh waktu lama pelayan datang, "mau pesan apa em... T-tuan?" Tanya pelayan gugup. Ia bingung harus memanggil apa karena tidak dapat melihat gender orang yang memesan.

"Iga bakar dua dan kasih cabai nya yang banyak." Saat mendengar suara Celica yang tidak ada serak-serak nya pelayan itu menunduk maaf.

Butuh waktu cukup lama Celica menunggu. Tak berselang lama makannya datang. Celica bersorak gembira dalam hati.

Sibuk dengan makanan nya sendiri sampai tidak sadar kalau ada orang yang datang, "Permisi."

Satu suapan terhenti saat melihat kesatria Duke Xavier. Celica merinding. 'apakah penyamaran aku tidak berhasil?!' Batin Celica.

"Y-yah?"

"Apakah ada pernah melihat orang dengan ciri-ciri berambut putih dengan iris mata zamrud?" Celica bernafas lega saat tahu kesatria itu tidak mengenalnya.

"Maaf kan saya tuan kesatria, saya tidak tahu apa lagi melihat orang dengan ciri-ciri yang anda bilang. Mungkin orang itu bukan orang kekaisaran. Dengan ciri-ciri itu yang sangat jarang di temui, seperti nya bukan dari kekaisaran Jevlin." Ucap Celica panjang lebar, berharap kesatria yang ada di hadapannya percaya.

"Terimakasih tuan." Celica mengangguk dan kesatria itu pergi.

Celica melanjutkan makannya tanpa tahu kalau kesatria itu melihat nya dari belakang dengan pandangan sulit di artikan.

'Perempuan?' Batin

Sadar kalau ia melupakan sesuatu, Celica tidak melanjutkan makanan nya. Ia lupa saat berbicara panjang tidak mengubah suara nya. Jadi saat kesatria itu lengah dan ia langsung pergi.

'satu-satunya cara hanya pergi dari sini.'

***

Haiii guys... (⁠~⁠ ̄⁠³⁠ ̄⁠)⁠~
Ini cerita transmigrasi berlatar kerajaan ke dua ku dukung yah dengan votme o⁠(⁠(⁠*⁠^⁠▽⁠^⁠*⁠)⁠)⁠o

Juga konflik nya ringan kok 😁
Okey segitu aja untuk part 1, sampai ketemu di part selanjutnya (⁠ ⁠˘⁠ ⁠³⁠˘⁠)⁠♥

Terus kalau ini part tidak mendapatkan 5 vote akan un-publikasikan dan akan aku buat sampai tamat dan publish ulang.

CamelLeon

Akhirnya Celice bertekad. Ia memakai cadar, mewarnai rambut dengan guls dan softlens serta tudung berwarna hitam menutupi wajahnya

2mo ago

rada" ni cwe di perkaos tidak menyesal asal kotak" ewh 🥺

7mo ago

9
Celica Where stories live. Discover now