Kiyoi: Dua bulan setelah hari - hari badai.
Kiyoi: "64 kilogram. Ada 3 kilo tersisa untuk tujuan tersebut. aku harus bersabar."
Cekrek
Fotografer: "Oke!"
Perwakilan: "Aku perhatikan perhatianmu terganggu, apakah semuanya baik - baik saja?"
Kiyoi: "Aku tak bisa menurunkan berat badan. Jadi aku tak akan bisa melihat Hira."
Perwakilan: "Hah? Apakah kamu serius? Jika kamu menghadiri pertunjukan dan acara tersebut."
Noguchi: "Kiyoi - kun?"
Kiyoi: "Jangan sentuh aku."
Drap... Drap... Drap...
Hira: "Noguchi - san, aku sudah selesai membereskan perlengkapannya."
Kiyoi: "Kkkh!!"
Noguchi: "Apa yang kamu sembunyikan, Kiyoi - kun?"
Perwakilan: "Dia masih diet."
Noguchi: "Dan itu sebabnya kamu tidak ingin Hira melihatmu? Putri sialan."
Hira: "Ah... Kikiyoi..."
Kiyoi: Kenapa aku harus menemuinya di sini? Berat badankubelum pulih, aku tertidur dan mengenakan pakaian pertama yang aku temukan. Aku sudah merencanakan segalanya untuk reuni kita! Brengsek!
Perwakilan: "Kamu tak punya pekerjaan lagi hari ini, kan? Aku harus kembali ke kantor jadi aku tak bisa mengantarmu pulang."
Noguchi: "Kamu juga bisa pensiun hari ini, Hira. Turunkan Kiyoi."
Perwakilan: "Sampai jumpa!"
Noguchi: "Kerja bagus!"
Kiyoi: Ini bertentangan dengan keinginanku, tapi kurasa kamu boleh meninggalkanku.
Hira: "Tunggu... Kiyoi..."
Kiyoi: "Apa?"
Hira: "Aku akan pulang."
Kiyoi: "Apakah kamu tak akan mengantarku pulang!?"
Hira: "Tidak. Sampai jumpa."
Kiyoi: "Kenapa dia bersikap seperti itu setelah akhirnya melihat kita? Aku harus kuat."
Kiyoi: Aku sudah berhasil mengajaknya menemaniku sampai ke pintu apartemen, namun...
Hira: 'Baiklah, aku ucapkan selamat tinggal di sini. Kerja bagus hari ini."
Kiyoi: "Hanya itu yang ingin kamu katakan padaku?"
Hira: "Eh? Ah, bukan begitu."
Kiyoi: Aku tak bermaksud begitu. Kenapa dia tak menatapku saat aku begitu dekat? Aku sudah bekerja keras untuk menemuinya... "Apakah kamu tidak mencintaiku lagi?"
Hira: "Kenapa kamu bertanya?"
Kiyoi: "Pembohong.'
Hira: "Eh?"
Kiyoi: "Kamu pembohong. Aku membencimu. Aku tidak akan pernah bertemu denganmu lagi! Sampai jumpa."
Hira menarik lengan Kiyoi dan membuka pintu dengan kuncinya
Kiss....
Brukk....
Hira: "Aah. Maaf."
Kiyoi: "Tak terjadi apa-apa. Lanjutkan saja."
Hira: "Kiyoi."
Kiyoi: "Apakah kamu masih mencintaiku?"
Hira: "Kamu tak perlu mempertanyakan perasaanku."
Kiyoi: "Kamu tak menatapku walau hanya sebentar."
Hira: "Kamu bilang padaku untuk tak melakukannya."
Kiyoi: "Eh?"
Hira: "Saat kita tinggal terpisah, dan juga di Okinawa, kamu terus menyuruhku untuk tak bertemu denganmu."
Kiyoi: "Itu keadaan lain! Jika kamu mencoba menebak perasaanku, jawaban yang benar akan datang kepadamu secara alami."
Hira: "Hanya saja dari awal aku tak mengerti kenapa aku tak boleh melihatmu."
Kiyoi: "Hah?"
Hira: "Walaupun berat badanmu bertambah 20 atau 100 kilogram, kecantikanmu akan tetap utuh. Tapi karena kamu memerintahkan seperti itu, aku harus menurutinya. Kata-katamu adalah perintahku."
Kiyoi: "Tapi kamu masih menghadiri pertunjukan dan acaranya."
Hira: "Eh..."
Kiyoi: "Kamu tak mendengarkan apa yang aku katakan."
Hira: "Eeeee bukan itu... Maafkan aku!!"
Kiyoi: Aku menang!! "Tidak masalah. Dibalik semua ini, ada sesuatu yang sudah lama ingin aku sampaikan padamu.
Hira: "Eeh... Apa?"
Kiyoi: "Terima kasih. Aku pun mencintaimu."
Hira: "Hhhh... Kikikiyoi..."
Kiyoi: "Waktu acara itu kamu yang teriak-teriak kan? Ketika aku melihat mu, aku ingin menjawabmu."
Kiss.....
Hira: "Maafkan aku."
Kiyoi: "Jangan khawatir. Lebih baik cepat."
Kiss....
Hira: "Maafkan aku."
Kiss....
Hira: "Aku minta maaf."
Kiss....
Hira: "Kiyoi."
Kiss....
Kiyoi: "Panas sekali. Aku ingin melepas pakaianku sebelum melanjutkan."
Hira: "Ya."
Kiyoi: "...Hei, bajunya."
Hira: "Ya, tunggu sebentar."
Kiyoi: "Mmhh... aku menyuruhmu tunggu...!"
Hira: "Aah... Maaf, hanya sedikit lagi."
Kiyoi: "Jangan hanya fokus pada dadaku... Mmhh... Sentuh juga aku lebih rendah."
Hira: "Ya."
Ritsleting.......
Kiyoi: "Kamu juga buka bajumu."
Hira: "Ya."
Kiyoi: "Hei!...Tunggu, apa yang kamu lakukan? Mmmh... haaa... Jangan sentuh aku kembali di saat yang sama... Aaah..."
Hira: "Kiyoi... Kiyoi..."
Kiyoi: "Haa... Hhh..... Mmmhh... haaa... Hira! Kalau terus begini, aku akan cum..."
Hira: "Itu masih belum cukup."
Kiyoi: "Tidak! Aku tidak ingin datang dengan jarimu, tapi bersamamu di dalam..."
Hira: "Oke."
Kiyoi: "Mmhh... Huhh..."
Hira: "Aku sudah tahu, aku perlu lebih melonggarkanmu."