"Baiklah sampai disini dahulu, minggu depan akan saya adakan kuis jadi dimohon untuk persiapannya. Terima kasih." Ujar Dosen pengajar kemudian meninggalkan ruangan.
Mahasiswa dan mahasiswi pun dengan cepat membubarkan diri mereka entah kemana kecuali tiga laki-laki yang menyebut pertemanan mereka dengan 'chihuahua' siapa lagi kalau bukan Juanda, Hikal dan Yonga yang kini tengah berdiskusi di bangku Hikal yang berada di pojok kanan belakang.
"Abis ini ke study café ke tempat calon pacar gua yokkk" seru Yongi bersemangat
"Elah lu mah gak dapet-dapet tuh mas mas café, jelek sih lu" ejek Hikal kepada Yongi yang dibalas dengan lirikan tajam
"Yee asal lo tau ye, Mas Ki itu berorientasi tinggi cuy dia gak mau pacaran dulu" jawab Yongi
"Lagakk lu berorientasi tinggi etdah, paling ntar tuh Mas Café dah ada pacar. Kagok lu ntar" balas Hikal jail
"Heh Hikal, kamu gak boleh gitu. Yongi udah setahun lo ngejer Mas Ki itu, semoga dapettt ya Gi" ucap Juan mengingatkan Hikal dan menyemangati Yongi
"AYOO GI, Kita ke study Café itu aku juga mau buat tugas paper hehehehe" ajak Juan sambil menggandeng tangan Yongi meninggalkan Hikal mendecih disana.
"Woyyyy gua ngapain ditinggal sihh ah" teriak Hikal mengejar kedua sahabatnya itu
"Wleeee!" Ledek Juan kemudian lari kecil membuat kedua sahabatnya terkekeh melihat tingkahnya bak anak kecil itu
"Yeu bocillll dasar" ejek Yongi sambil tersenyum
Butuh waktu sekitar 20 menit untuk sampai di Study Café bernama Güzel itu. Mereka sebenarnya sudah sering kali datang kemari yang tentu saja diminta oleh Yongi menemaninya mendekati sang pemilik Study Café itu yang biasa mereka panggil Mas Ki.
"Wahh mas mas ini dateng lagi, pesanannya seperti biasa mas?" Tanya sang kasir setibanya mereka disana
Juan hanya bisa terkekeh kecil "Mbak Ila inget aja pesenan kita ya, iya mbak kayak biasa ya diantar ke tempat biasa ya mbak" jawab Juan kemudian membayar pesanan regular mereka
Kini Hikal dan Juanda tengah fokus mengerjakan tugas kuliah mereka tentu saja tapi tidak dengan Yongi yang sibuk memperhatikan sekeliling seperti mencari seseorang.
"Udah sih Gi, lo kerjain dulu tugas Lo dah. Entar kalo ada pasti juga suaranya kedengaran pas masuk" tegur Hikal
"Aduhh lu mah, yaudah lah gua kerjain dulu" jawab Yongi lesu karena sang doi tak menampakkan dirinya hari ini
"Kerjain dulu gih Gi deadlinenya lusa kan itu tugas kamu" ucap Juan mengingatkan Yongi
"WADUH IYA ANJING, TUGAS BU RANTI WOIIII" ucap Yongi histeris mengingat milik siapa tugasnya itu tanpa banyak omong Yongi pun mengerjakan tugas kuliahnya dengan fokus.
Tanpa sadar kini pesanan mereka sudah diantar oleh pelayan, oh atau bisa disebut ketua pelayan? Ah bukan, diantar oleh kekasih hati Yongi
"Ini mas pesananannya," ucap sang pria yang dikira pelayan itu
"Terima kasih mas," balas mereka bertiga namun hanya Hikal dan Juan sajalah yang sadar akan hadirnya Mas Ki itu sampai Juan yang duduk disebelah menyenggol tangan Yongi membuat Yongi menggerutu
"Kenapa sihhh bayi? Diem deh tangannya gua lagi ngetik nih jadi typo kan"
"Kamu mending liat dulu deh didepan kamu siapa" bisik Juan karena merasa senggolannya tak berguna setelah mendengar bisikkan Juan, Yongi pun segera mengangkat kepalanya dan terkejut
"Loh Mas Ki, kok Mas Ki yang antar?" Tanya Yongi heran
"Ya gapapa, saya mau liat manisnya saya" jawab Mas Ki itu dengan tersenyum membuat Yongi bersemu merah
KAMU SEDANG MEMBACA
DERANA
FanfictionPerjodohan. Kebebasan. Sesak. Cinta. Kesetiaan. Kesabaran. Hanya satu peristiwa yang membuat seorang Juan berada di semua kondisi. Semuanya di uji, cintanya, setianya, sabarnya. Entah apa yang terjadi, Juan kini berharap semuanya akan baik-baik saja...