prolog

1.5K 84 2
                                    


  Kericuhan kembali terjadi di SMA Soekarno Hatta atau biasa disingkat SMA SH. Seperti biasanya anak anak Tubatu dan Dreamers terlibat pertengkaran, kali ini mereka bertengkar di kantin. Masalah nya hanya masalah sepele, Tubatu mau duduk bersama Itzi tapi dilarang keras oleh Dreamers.

  Terjadilah adu bacot antara mereka, Beomgyu vs Haechan lah yang paling mendominasi sekarang.

"Kita duluan yang mau duduk disini!"

"Tempat duduk lain banyak jing!"

"kita mau nya disini nyet!"

  Dan adu bacot lainya, jelas saja mereka menjadi tontonan gratis anak anak SMA SH yang sedang berada di kantin. Selain karena membuat keributan mereka juga sebenarnya sudah cukup terkenal karena ketampanan mereka, banyak siswi yang iri pada geng Itzi yang di perebutkan dua geng cogan.

  Siapa sih yang gak pengen direbutin Soobin si Ketua Osis, Jeno si ketua basket, Yeonjun si selebtok plus ketua paskib, Renjun si ketua eskul lukis, Beomgyu si wakil ketua Paskib, Haechan si ketua MPK, Taehyun si anak emas sekolah, Jaemin si ketua Pramuka, Kai si bule plus ketua PMR dan Chenle si anak sultan. Gitu gitu anak Tubatu dan Dreamers adalah anak anak yang memiliki peran penting di sekolah.

  Sementara disisi lain kantin ada Winter dan Ningning yang sedang menesan makanan, seperti biasa mereka beli dan membawa makanan itu ke basecamp anak Aespac. Anak anak Aespac kurang suka makan di kantin karena kantin pasti ribut karena anak Tubatu dan Dreamers seperti sekarang.

"gak bosen apa ribut mulu" ucap Winter sambil memilih gorengan yang dipesan teman temanya ke dalam tempat menggunakan capitan.

"gimmick kali" respon Ningning yang tengah menunggu pesanan minuman mereka dibuatkan ibu kantin.

  Mereka sudah muak dan bosan melihat pertengkaran dua geng itu, dalam pikiran mereka, perempuan itu bayak kenapa sampe rebutan sih? Ya tapi bukan urusan mereka juga, toh mereka ga dirugiin juga.

  Winter meletakkan tempat yang dia gunakan untuk menampung para gorengan ke meja kasir. Sang kasir penjaga kantin pun menghitung junlah gorengan dan menyebutkan nominal yang harus dibayarkan.

"banyak banget" ucap mbak ina si kasir penjaga kantin.

"mba ina kayak ga tau aja temen temen kita kalau makan kayak apa" kata Winter sambil menyodorkan uang lima puluh ribuan dan dikembalikan dua ribu.

"apalagi ni, si ningsih kalau makan kayak gak makan satu tahun" lanjut Winter menunjuk Ningning dengan dagunya.

"yeee gorenganya mba ina mah enak! makanya gua lahap ngabisinya" bukanya marah Ningning malah memuji gorenganya mba Ina, mau marah gimana? Orang beneran kalau dia makan kayak orang gak makan setahun.

"ya udah mba, duluan ya!" pamit Ningning lalu mereka memutar badan untuk pergi dari kantin menuju basecamp.

  Saat mereka memutar badan betapa kagetnya mereka menyadari kalau kini mata orang orang yang tadinya terarah pada pertengkaran Tubatu Dreamers malah berganti menatap mereka berdua. Ningning dan Winter hanya melongo saat semua menatap mereka termasuk anak Tubatu dan Dreamers.

"ni orang pada kenapa?" Bisik Ningning pada Winter.

"kagak tau anjir!" Balas Winter yang rasanya ingin menghilang detik itu juga. Pasalnya mereka tak terbiasa menjadi pusat perhatian.

  Mata Winter juga tak sengaja bertabrakan dengan tatapan salah satu anggota Dreamers yang Winter ingat namanya adalah Jaeman itu juga kalau ga salah. Tapi tak lama Ningning langsung menariknya pergi dari kantin.

"maaf ya permisi, permisi ya, misi" Ningning terus mengatakan permisi pada orang orang karena mereka memang menghalangi jalan.

"gila orang orang pada kenapa dah tadi?" Tanya Winter setelah mereka jauh dari kantin.

Rival (aesdream txtzy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang