#10

5 2 2
                                    

Betapa senangnya Aku naik kelas 9 begitupun kedua sahabatku hanya saja kami tak lagi satu kelas,Hana di kelas 9B,Luna 9D,sementara aku di 9A dan Kivandra satu kelas denganku, aku melihat namanya di pintu kelas 9A. 

Aku duduk dibangku kosong belakang pojok kanan dekat jendela yang menghadap lapangan voli.

Tapi Rissa juga dikelas yang sama denganku, entah takdir apa yang ditulis untukku, tapi Aku bisa membayangkan akan melihat drama romantis tiap hari.

Rissa masuk dan duduk didepan bersama temannya yang waktu itu, hingga bel sekolah berbunyi tak kulihat Kivandra masuk kelas.

Guru wali kelas datang karena guru pertama yang masuk kelas saat pertama naik kelas itu pastilah wali kelas tersebut.

Seorang pak guru, tepatnya Ia mengajar kesenian disekolah kami, Kivandra muncul dibelakang pak guru dengan membawa setumpuk kertas lalu menaruhnya dimeja guru didepan ,Ia lalu melihat keseluruh ruangan dan menatapku lalu tersenyum dan berjalan mendekat.

Setiap langkahnya adalah peluru yang melesat ke jantungku, tatapnya seperti anak panah yang dilepaskan kehatiku.

Dadaku selalu tak baik, berdetak begitu cepat kadang buat tubuhku merinding atau gemetaran jika diberi senyuman Kivandra.

"Aku duduk sini ya..",ucapnya tapi langsung duduk tak memberiku waktu menjawab.

Aku juga tak mungkin menolak karena semua bangku sudah penuh, aneh bukan bagaimana ruangan untuk 21 bangku dan 42 kursi bisa penuh terisi itu bearti ada 21 laki-laki dan 21 perempuan. Tunggu 42 siswa jika dibagi dua laki-laki dan perempuan ada satu laki-laki dan perempuan yang tak punya teman duduk sejenis dan itu Aku begitu juga Kivandra.

Apa Kivandra sudah tahu itu ?? Atau ini kebetulan saja ?? karena tak ada yang mau duduk disebelahku dan Kivandra yang datang belakangan.

Pak guru membuyarkan lamunanku dengan mulai mengabsen kami,dan menyuruh yang dipanggil untuk berdiri.

Rissa menatapku yang berdiri saat namaku di panggil pak guru, tentu bukan hanya dia satu kelas juga melihat karena disampingku ada Kivandra saat ini.

Aku melirik kearah Rissa yang menatapku

 dengan pandangan yang tak bersahabat. Siapa yang tak begitu coba...jika melihat kekasihnya duduk dengan perempuan lain.

Setelah semua selesai diabsen dan memperkenalkan diri guru wali kelas memberikan jadwal mata pelajaran untuk hari senin sampai sabtu yang akan digunakan selama kami duduk dikelas 9 karena sudah ditingkat akhir, pak guru menyampaikan akan ada pelajaran tambahan untuk menghadapi ujian akhir sekolah nanti pada tiap  hari sabtu, jadi untuk hari sabtu kita akan pulang setengah lima sore. Pak guru meminta kita membawa bekal saat hari sabtu.

Kivandra tidak mengganggu selama sesi kelas pagi ini,pandangannya fokus kedepan mendengarkan apa yang disampaikan guru, kedua tangannya berada diatas meja.

#

Bel istirahat berbunyi Aku melakukan rutinitas seperti biasa melipat kedua tangan diatas meja dan menjadikannya bantal lalu memejamkan mata.

Dan sejenak semua pikiran dan perasaan yang tak karuan lenyap entah kemana karena diwaktu yang begitu pendek alam mimpipun belum sempat menghampiriku.

20 menit waktu istirahat disekolahku sudah cukup mengganjal perut yang kelaparan, waktu yang cukup pula bagi yang suka olahraga, bahkan waktu yang cukup untuk diriku tidur.

Aku terbangun begitu bel masuk kelas berbunyi, saat membuka mata Kivandra sudah disampingku.

Setelah merapikan rambut dan minum beberapa teguk air mineral, Aku duduk rapi sambil mengeluarkan buku pelajaran.

Kusebut Dirimu Apa ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang