" eh sorry sorry gua jadi telat gini " ucap jihoon yang baru saja datang. Yang lain hanya bisa menatap nya dengan tatapan yang kosong
Jihoon pun hanya terus berdiri di depan pintu sambil memandangi yang lainnya, begitu pun sebalik nya. Bukannya apa apa, rencana mereka semua hanya akan mampir sebentar, dan tepat jam sepuluh mereka akan pulang. Namun sekarang saja sudah jam setengah sembilan dari menunggu jam setengah delapan.
" buset anak emas nih bos, senggol dong, slebew pale pale pale, INI JAM BERAPA? JI KAN RENCANA CUMAN SAMPE JAM SEPULUH ANYING " ucap jeongwoo yang kesal
" hehe sorry nih ya, tadi gua beliin makanan dulu buat nyokap bokap gua, bibi yang biasa masak lagi sakit soal nya hehe " jawab jihoon yang tertawa tanpa memiliki dosa
" nyengir lu, gigi lu tuh kuning " ucap junghwan dengan kondisi mulut yang penuh dengan makanan
" santai bro, makan aja dulu, keselek langsung pindah alam lo " ledek jihoon, junghwan pun hanya berujung bombastic side eye
" jadi ada apa sih nyuruh kita kesini? " tanya asahi yang malas malasan
" sssst sayang, kamu diem dulu oke? " ucap jaehyuk sambil merangkul asahi
" sst diem deh! Mulut kakak bawa tau! " ucap asahi, jaehyuk pun langsung melepaskan rangkul nya dan menjauh dari asahi ke junghwan
" diri aja dah lo jae, badan lo yang bau, bau kuburan baru maksud nya "
" anjing?! Maksud lo apa?! "
" udah, langsung aja, keburu kemaleman "
" nah jadi gini, tadi si jeongwoo ngusulin gimana kalau kita jalan jalan? karna kalau kita kita doang sedikit, jadinya mau ngajak kalian gitu " jelas hyunsuk
Teman teman junkyu pun saling menatap satu sama lain, bahkan jihoon merapatkan teman temannya bermaksud untuk berunding
" temen temen lo ngapa kyu? " tanya jaehyuk, junkyu pun hanya mengeleng tak tahu apa yang sedang di lakukan oleh teman temannya junkyu
" oke! emang kapan mau pergi?! " ucap jihoon begitu saja yang tadi nya sedang berunding tiba tiba berteriak
" Heh! Santai aja bisa gasi hoon? Pengang kuping gua nih jadinya! " ucap jeongwoo
Jihoon pun hanya tertawa, begitu pun yang lainnya mulai terdiam untuk memikirkan hari apa dan jam berapa mereka akan pergi.
" gimana kalau dari hari jum'at aja? Sampe selasa, gimana? Pada mau apa engga? Masalah pergi nya kemana biar nanti jeongwoo aja, iya ga woo? " jeongwoo yang lagi mengusap ngusap kuping nya pun hanya menganguk
" Hah?! Gua? Kemana bejir? " tanya jeongwoo yang sedang kaget
" tadi katanya kak jeongwoo yang ngusulin mau jalan jalan, malah kakak yang gatau, aneh ih kakak " ucap doyoung
" ya kan ga gua juga. Lagian kaya yang udah udah sama mereka, gua kasih saran tapi satu pun gaada yang masuk " jawab jeongwoo
" jelek kali saran dari lo kak woo? " saut yoshi begitu saja, jeongwoo pun hanya membalikan kedua bola mata nya dengan malas
" Mana ada, gua ngajak mereka ke hutan amazon kaga ada yang mau, gua ajak petualang ke kebun binatang yang udah lama kosong juga kaga mau " jawab jeongwoo.
" hah? " teman teman junkyu pun reflek terdiam saat mendengar ucapan dari jeongwoo, " ya gimana ya kak? Orang gila juga pasti gamau ikut lo " ucap doyoung
" padahal kan seru, kita bisa belajar disana juga loh, kenapa engga coba? " ucap jeongwoo
" udah deh bacot banget, ini intinya mau kemana? Hari nya udah di tentu in, dari jum'at kan, dari jam tujuh aja ya kumpul di depan rumah junkyu ama ruto, pergi ke villa aja gimana? " ucap jaehyuk, yang lain pun menganguk setuju dengan ucapan jaehyuk.
—" ini koper buat baju baju mau nya gimanaa? udah kaga muat bangsat! " teriak junghwan, hari sudah menunjukan jum'at pukul delapan pagi. Yang lain juga sudah kumpul dari jam tujuh, mereka juga telah menyiapkan semua nya yang inggin di bawa apa saja untuk ke villa
Tapi mereka tidak akan lupa untuk membawa kebiasaan berteriak dan rusuh khas milik mereka. Sepagi ini di depan rumah haruto dan junkyu sudah di penuhi oleh teriakan dari kebun binatang, seperti nya.
" wan, koper baju semua nya di masukin ke mobil nya jihoon! " teriak jeongwoo dari arah dalam rumah haruto
" mobil jihoon yang mana emang? " tanya junghwan
" itu kak, yang warna nya merah " jawab doyoung, junghwan pun menoleh ke arah tempat di parkiran mobil
" hah? Mobil merah ada dua, yang mana doy? " tanya junghwan
" Ah iya, yang sebelah kanan ya " junghwan pun pergi membawa satu persatu koper untuk di pindahkan ke mobil jihoon
Setelah semua nya siap, mereka semua pun memulai perjalanan mereka. Untuk barang barang yang lain, di bawa ke dalam mobil milik jeongwoo yang satu nya, jadi untuk penumpang memakai mobil milik haruto dan juga jihoon
" enak nya tidur lagi nih " ucap jeongwoo yang berada di satu mobil oleh, junkyu, haruto, jihoon, dan juga doyoung, dan yang menyetir adalah haruto, sedangkan di mobil sebelah yang membawa jaehyuk. Dan mobil jeongwoo pun di bawa oleh dua penjaga di rumah haruto.
" tidur tidur aja lo! " teriak haruto
" loh? Why emang nya? Apakah ada masalah dengan dirimu kawan? " saut jeongwoo
" jadi gaenak bareng kak jeongwoo sama kak haruto hehe " ucap doyoung
" kenapa tadi ga yang muda sama muda aja kak? " tanya doyoung
" kita udah tua banget gitu? " tanya jeongwoo, doyoung pun buru buru meresponnya dengan mengeleng
" eh?! Engga gitu kak, maksud aku kaya, yang kita ya kita, temen kakak ya temen kakak gitu "
" gapapa lah, itung itung pendekatan degem kita kita gitu " jihoon pun menampar pipi jeongwoo, yang membuat seisi mobil lainnya kaget, termasuk haruto.
" eh sorry sorry kak, gue ga bermaksud, tapi tadi kaya nya di pipi lo ada semut, gede bet dah semut nya mau masuk ke kuping lo itu "
" yeh tuyul! Sengaja kan lo? Atas dasar apa nampar gua? "
" kan udah gua bilang kak ada semut gede banget mau masuk ke kuping lo "
" lo pikir gua percaya?! Nih anak turunin disini aja dah to, bahaya "
" lo aja yang gua turunin mau ga? Bacot banget anjir dari tadi teriak mulu "
Pada akhir nya jihoon dan jeongwoo pun tetap melanjutkan keributan mereka berdua di dalam mobil itu yang membuat junkyu, doyoung bahkan haruto menjadi pusing mendengar perdebatan tentang semut antara mereka berdua.
sampe sini belum ada yang respon ceritanyaaa, hueee ಠ﹏ಠ
KAMU SEDANG MEMBACA
Circumstances | Harukyu.
Randomabout a forced marriage, without the knowledge of both parties who were married. commotion, anger, feelings of dislike became mixed in the household. in the gap again came a third person from their relationship which made their relationship even mor...