4. Hampir saja

320 42 2
                                    

Matahari sudah cukup tinggi tapi Cale masih berbaring di tempat tidur dan menutup matanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Matahari sudah cukup tinggi tapi Cale masih berbaring di tempat tidur dan menutup matanya. Tadi malam dia menyelesaikan pekerjaannya sampai hampir dini hari. Oleh karena itu saat waktu sudah menunjukkan pukul setengah sepulu pagi dia masih tidur.

Bahkan dia tidak terganggu oleh suara alarm, juga jangan lupakan layar ponselnya yang berkali-kali menampilkan puluhan notifikasi panggilan masuk dan chat. Cale memang memiliki kebiasaan mengatur mode diam pada ponselnya saat dia tidur. Lagi pula ini akhir pekan. Walaupun pekerjaan Cale tidak terikat waktu tapi sudah menjadi kebiasaan Cale akan tidur sepuasnya diakhir pekan.

Sampai lima belas menit kemudian pintu kamarnya terbuka dan seseorang berjalan ke arah tempat tidurnya.
"Ternyata benar dia masih tidur, huhh" Alberu hanya bisa menghela nafas atas kelakuan calon pasangannya ini.

Bagaimana dia tidak menghela nafas, hari ini seharusnya mereka melakukan foto prewedding serta foto bersama keluarga dari kedua belah pihak, namun Cale masih menggulung dirinya dalam selimut. Padahal sudah mendekati waktu janji mereka. Kalau berhadapan dengan Cale, Alberu harus punya kesabaran setinggi gunung dan sedalam laut.

"Cale bangun, kita akan terlambat untuk foto prewedding dengan yang lain" Alberu mencoba membangunkan Cale.

"Lima menit lagi, Ohn jangan menggangguku. Bermainlah dengan Hong, aku masih mengantuk"
Jawab Cale yang semakin menenggelamkan dirinya pada selimut. Alberu merasa lucu akan tingkah Cale, Cale mengira dia adalah Ohn salah satu dari dua anak kucing yang beberapa waktu lalu dibelikannya sebagai hadiah.

Cukup sulit untuk membangunkan Cale, tapi Alberu akan menggunakan cara terakhir dan paling ampuh digunakan membangunkannya.
"Cale sebentar lagi Ron akan datang. Apa kau tidak mau bangun?"
Dan benar saja dalam hitungan ketiga Cale membuka matanya dan duduk dengan tegap.
"Iyaaa Aku sudah bangun!!"

Hening beberapa saat sampai suara tawa Alberu terdengar ditelinga Cale. Cale mengenali suara itu. Secara otomatis Cale menoleh dengan wajah cemberut.
"Kau mengerjai aku!!" Teriakan kesal Cale malah membuat tawa Alberu semakin kencang.
Cale memang memiliki rasa takut yang unik pada pengasuh sekaligus pelayannya itu.

Setelah melempar bantal pada Alberu, Cele memasuki kamar mandi sambil menggerutu. Sedangkan Alberu yang menjadi pelaku dan korban atas Cale menghentikan tawanya. Tangannya dengan cekatan merapikan tempat tidur Cale. Dengan berbekal pengalaman tinggal di drom selama sepuluh tahun, pekerjaan merapikan tempat tidur bukan hal berat. Ah sosok suami yang baik dan dapat diandalkan.

"Hyung, Kau masih di sana?"
Beberapa menit kemudian saat sedang duduk di ranjang Cale sambil membalas beberapa Chat Alberu mendengar panggilan Cale dari kamar mandi.
"Iya" Alberu menjawab dengan sedikit berteriak agar terdengar.

"Tolong ambilkan handuk dan baju ganti, aku lupa membawanya!" Pinta Cale.
"Kenapa perlu handuk atau bagu ganti? Kau bisa keluar tanpa memakai apapun. Kita kan akan segera menikah" meski berkata demikian namun Alberu sedang mengambilkan barang yang diminta Cale
"Aghhh Hyung kau mau aku pukul, cepat tolong ambilkan. Aku sudah merasa dingin"
Sebenarnya dalam benak Alberu ingin sekali menjahili Cale lagi. Tapi ini sudah memasuki musim gugur dan suhu sudah mulai dingin kasihan Cale.

The Return of Superman || AlbecaleWhere stories live. Discover now