Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Hallawwww👋
Jumpee lagi dengan bunviiiiGimana sama part sebelumnya nih?
Greget ga sama Frozen?Xixixixi bunvi juga greget sii tapi yaudah sii biarin lagian dia piksi,dan ga nyata juga.
Oke,kita lanjutkan saja lah ya
Ga usah lama-lama langsung cuss bacaHappy reading
🌹🌹🌹
*****
Acara pun telah selesai,dan para tamu undangan telah membubarkan diri. Sejak tadi,Fatimah tak pernah berhenti bersandar pada pundak suaminya karena dia sangat kelelahan. Bahkan,dia menyembunyikan kepalanya di lengan suaminya.
Gus Adam yang paham itu pun meminta izin untuk membawanya ke dalam kamar agar dia bisa istirahat.
"Ayo ke kamar,nanti saya gendong. Kamu harus istirahat dulu karena sejak tadi kamu nampak kelelahan," ucap Gus Adam meminta izin.
Awalnya Fatimah terdiam sejenak karena Gus Adam mengatakan bahwa dia ingin menggendongnya,tetapi setelah itu dia pun mengangguk karena mau bagaimana pun Gus Adam adalah suaminya sekarang.
Karena telah mendapatkan izin dari istrinya,Gus Adam pun segera menggendong Fatimah ala bridal style. Reflek Fatimah mengalungkan tangan nya ke leher suaminya.
"Semuanya,kamu berdua pamit ke kamar duluan ya. Kasian,Fatimah sudah kelelahan dari tadi." Pamit Gus Adam. Semua yang ada disana pun memahami nya dan mengangguk.
"Bang,kak fatim nya langsung di suruh istirahat loh ya,jangan di unboxing duluan." Canda Sofyan sambil menaik-turunkan alisnya. Gus Adam hanya memutar bola matanya malas.
Para orang tua hanya bisa geleng-geleng kepala dan tersenyum melihat interaksi pasutri yang baru saja halal itu.
Gus Adam segera membawa Fatimah ke dalam kamarnya. Ralat,bukan kamar Fatimah saja,melainkan kamar keduanya.
Sesampainya di dalam kamar,Gus Adam pun mendudukkan Fatimah di pinggir ranjang. Fatimah pun segera melepaskan sandal yang dia pakai. Karena sandal tersebut sedikit tinggi,jadi itulah yang membuatnya kelelahan. Pasalnya,dia tak pernah memakai sandal seperti itu.
"Kamu istirahat duluan ya,aku mau ke kamar mandi dulu buat bersih-bersih." Pamit Gus Adam meminta izin pada suaminya.
Fatimah terdiam sejenak. Tunggu-tunggu,tadi Gus Adam mengatakan kata "aku" padanya. Ohh tidak,panggilan itu sangat menggelitik di pendengaran nya. Tak ayal jika sekarang pipi nya itu sudah merah seperti tomat. Untung saja,cadarnya masih melekat di wajahnya sehingga Rona merah itupun tak dapat terlihat oleh Gus Adam.
Fatimah mengangguk mengizinkan. Gus Adam segera masuk ke kamar mandi untuk bersih-bersih diri karena dia merasa sangat gerah.
Fatimah yang melihat suaminya tengah mandi pun,segera mengganti pakaian nya karena dia merasa gerah menggunakan gaun tersebut. Untung saja,semalam dia membawa abaya set dengan cadar yang berwarna hitam,warna kesukaan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Lauhul Mahfudzku [END]
Romance" Jangan terlalu dikejar. Jika memang jalannya pasti Allah akan memperlancar, karena yang menjadi takdirmu akan mencari jalannya untuk menemukanmu." -Ali bin Abi Thalib- Mengisahkan tentang seorang Gus sekaligus mahasiswa di universitas Indonesia ya...