Chaphine » Unfriend You

1.5K 71 3
                                    

Unfriend You ~ Greyson Chance
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

I really thought you were the one
It was over before it begun
It's so hard for me to walk away
But I know I can't stay

Aku tersenyum ketika lagu ini mulai terdengar manis di telingaku. Lagu ini ... lagu kesukaanku. Lagu ini sama seperti kisah di hidupku. Sama seperti aku dan dia.

Lagu yang terputar saat aku melihatnya berpelukan dengan seorang laki-laki lain. Lagu dimana aku sangat mengerti perasaan yang ingin di sampaikan penulis.

Aku memejamkan mataku.Angin bertiup perlahan menyapu wajahku. Aku seolah kembali terlempar ke masa lalu. Masa-masa itu ....

-Flashback On-

You're beautiful and crazy too
Maybe that's why I fell into you
Even though you would pretend to be
You were never with me

Tanganku mengepal, Aku tidak berkedip sedetikpun. Tarik napas-buang, tarik napas-buang. Aku mencoba memendamkan emosiku. Emosi dari dada yang perlahan naik ke kepalaku. Perlahan membuat tanganku gatal untuk menghajarnya.

Gadis itu menatapku. Menatapku dengan jelas, dia meliatku, namun, pura-pura tidak mengenalku. Apa rasanya? Sakit. Iya sangat sakit.

So it's over yeah we're through, so I'm a unfriend you
You're the best liar ever knew, so I'm a unfriend you
Cause I should have known, right from the start
I'm deleting you right from my heart
Yeah it's over, my last move is to unfriend you

Aku membalikan tubuhku dan berjalan perlahan ke rumah. Meletakan bunga mawar yang tadi aku ingin berikan kepadanya.Aku menginjaknya dengan kasar. Yeah, aku harus melupakan dia. Sama seperti makna lagu ini. Melupakannya. Aku maju selangkah.

Telingaku menangkap seseorang yang berlari medekat. Segera aku berbalik. Di sana ada seorang gadis bertampang lugu dan polos. Ia mengambil bunga mawar yang aku injak dan mengelusnya. Aku menaikan satu alisku. Menatapnya dengan tatapan kamu-ngapain-ngambil-itu.

"Uh! Kenapa kamu menginjak mawar ini? Apa salahnya? 'Kan dia kesakitan tau!" teriaknya kesal. Dia menghentakan kakinya, bibirnya tertarik berapa centi ke bawah.

"Dia 'kan hanya bunga mawar bagaimana bisa merasakan sakit?" tanyaku tidak percaya dengan pertanyaan dan penyataannya tadi.

"Dasar pria tidak berperasaan!" ucapnya kesal.
-Flashback Off-

Aku terkikik geli saat mengingat wajahnya. Gadis yang mengomeliku karena aku mengutarakan kekesalanku pada bunga mawar itu.

"Kamu mikirin apa hayo? Mikirin aku ya?"

Aku menoleh dan tersenyum. "GR banget sih kamu sayang ...."

"Jangan boong deh," ucapnya. Ia segera menubruk tubuhku.

"Kok kamu berat sih?" celetukku. Dia cemberut lagi. Sama seperti hari itu. Aku mencoba mengalihkan pembicaraan. "Mawar kita apa kabar sayang?"

Dia mengedip, lalu menatapku. Senyuman lebarnya kembali muncul. "Udah sembuh kok! Dia sedang tidur manis di dalam vas di kamarku!" serunya senang.

Aku tersenyum dan mengecup keningnya seklias. "Karena aku nginjek mawar itu, kamu jadi marah, karena kamu marah kamu nyamperin aku dan ngomel-ngomel, karena hari itu ... Aku menemukan matahariku."

"Siapa itu?" tanyanya. Ah, ia masih polos dan lucu.

"Itu kamu sayangku," ucapku. Pipinya langsung memerah. Ia menunduk malu. "Aku sayang kamu pokoknya."

"Tyo ... kamu udah punya pacar?" ucap seseorang dari belakangku. Suara yang sangat familiar bagiku.

Aku berbalik dan tersenyum miring kepadanya. "Hai Chyntia, apa kabarmu dengan pacarmu itu?"

Ia mulai terisak. "Aku putus." Senyuman lebarku semakin tercetak.

"Oh, aku turut sedih ya." Aku melirik Sandra-gadis lugu dan polos yang sekarang menjadi pacarku. "Kita jalan yuk, sayang!" seruku.

Sandra tersenyum senang. "Kamu traktir aku eskrim ya!" pintanya lucu.

"Pasti Sayang." Aku mengelus kepala pelan.

Aku mengandeng tangannya dan berjalan melewati Chyntia yang tengah menangis.

"Kamu ninggalin aku? Bukannya kamu sayang sama aku?" tanyanya lirih.

Aku tersenyum sinis saat melihatnya. "Kamu berbohong dan mengkhianati aku, jadi aku pergi dan menganggap kamu tidak pernah ada di hatiku,Chyntia sayang...," ucapku. Aku berlalu pergi melewatinya tanpa beban.

"Kenapa kamu sayang-sayangan sama dia?" tanya Sandra. Bibirnya mengerucut lucu.

"Itu tanda perpisahan selamanya kok Sayang, kamu 'kan matahariku." Aku menggengam tangannya semakin erat.

"MAAFIN AKU, AKU JANJI NGGAK BAKAL MENGKHIANATI KAMU LAGI! TYO ... kumohon kembalilah," teriak Chyntia.

"Semuanya telah terlambat," bisikku pada diriku sendiri.

So it's over yeah we're through, so I'm a unfriend you
You're the best liar ever knew, so I'm a unfriend you
'Cause I should have known, right from the start
That you didn't have a human heart
Yeah it's over my last move is to unfriend you
Unfriend you
Yeah yeah yeah yeah
Woah ohh
Oh oh oh
Oh oh oh
So I'm a unfriend you

Inilah kehidupan yang harus di jalani. Dia pergi? Kita juga ikutan pergi. Mengkhianati di balas mengkhianati. Jangan seperti orang bodoh yang bergantung pada orang yang kejam dan jahat seperti wanita yang memainkan perasaan orang lain.
~
• END •

Song Fiction : PengkhianatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang