Tente Wulan datang menghampiriku yang masih menyuci sayuran. "Nata sisa bahan makanan untuk acara bakar-bakarnya tolong ke meja luarin ya, Tante gak bisa bawa semuanya sekaligus nih." Tante Wulan mengambil sebagian piring dimeja untuk dibawa keluar akupun membawa sebagiannya lagi.
Saat ini kami akan mengadakan acara barbeque diluar, pada awalnya Tante Wulan memang hanya akan memasak makanan untuk makan malam bersama saja tanpa acara seperti ini tapi dia merubah rencananya karena beberapa jam yang lalu Om widarja datang bersama keluarga kakaknya mereka membawa banyak sekali daging untuk barbeque, Yang datang bersama Om Widarja adalah Kakaknya Om Tomo dan Tante Darti berseta kedua anaknya yang seumuran dengan Mas Dewa namanya Mas Angga Dan Mbak Lia Mereka berencana ikut liburan bersama kami untuk beberapa hari kedepan dan akan ikut menginap di Vila ini juga. Aku tidak masalah akan hal itu tapi sepertinya Kyla tidak menyukai kehadiraan keluarga Om Tomo karena kalau aku boleh jujur keluarga mereka sedikit menyebal, dengan sikap Tante Darti yang tidak pernah bisa menjaga ucapannya.
Aku menaruh daging dan sosis dimeja panjang yang sudah berisi beberapa pemanggang yang disediakan oleh pengurus Vila. Mbak Ranti juga ikut membantu menata meja panjang ini. Sekarang semuanya sudah siap tinggal menunggu yang lain berkumpul.
"Nata, Kyla kemana ya tadi ngajak main Askanya, ko gak keliatan?"
"Tadi katanya Kyla mau ngajak Aska ke pantai, Mbak."
"Iya tadi Mama liat Kyla sama Dewa ajak Aska ke luar."
"Mas Surya kemana lagi, Mau aku suruh dia buat jemput Aska tapi pasti dia lagi tidur."
"Biar aku aja Mbak yang jemput Aska." Aku berinisiatif menawarkan diriku untuk menyusul Aska, sekalian aku juga ingin melihat pemandangan pantai disini, Kyla sebenarnya tadi mengajaku untuk ikut melihat sekitar tapi aku merasa tidak enak jika tidak membantu Tante Wulan dan Mbak Ranti, sedangkan keluarga Om Tomo sepertinya memang sangat cape setelah perjalanan yang lumyan jauh jadi mereka tidak keluar sama sekali dari kamar mereka. Kami semua berusaha memaklumi hal itu jadi aku merasa tidak enak jika tidak membantu.
"Iya suruh yang lain pulang juga, ini acara makan-makananya udah siap, tante juga mau ngasih tau yang lain disini, Ranti kamu juga bangunin Surya." Aku, Tante wulan dan Mbak Ranti kemudian pergi meninggalkan meja luar untuk membuat yang lain berkumpul.
Aku berjalan keluar dari area vila ini mengikuti jalan setapak menuju ke daerah pantai. Angin sore ini sangat sejuk dan pemangdangan disinipun sangat indah. Aku merasa senang bisa diajak liburan ke pantai ini.
Tidak butuh waktu lama untuk berjalan sekarang aku sudah berada di area pantai, Pantai ini sepertinya memang khusus untuk orang-orang yang menyewa Resort disini jadi seperti pantai privat lagi yang lumayan sepi tapi aku masih melihat beberapa orang yang mungkin penguni resort sebelah. Mereka sepertinya sepasang suami istri yang sedang berlibur karena terlihat sangat romantis sekali duduk di bangku panjang mengobrol ringan sambil menikmati pemandangan laut dan langit yang mulai jinga.
Aku mengedarkan padanganku untuk mencari keberadaan Aska dan Kyla ternyata mereka sedang bermain di pinggir pantai yang cukup jauh dari tempatku berdiri saat ini, disana juga aku dapat melihat Mas Dewa yang sedang duduk di bangku berpayung yang memang tersedia banyak di pinggir pantai ini.
Aku mulai berjalan menuju ke arah mereka, sambil sesekali menikmati pemandangan dan angin pantai yang menenangkan. Setelah jarakku sudah mulai dekat dengan mereka aku dapat melihat Mas Dewa yang sedang duduk menatap ke arah Kyla dan Aska, Pemandangan saat ini begitu sangat indah menurutku, dimana aku dapat melihat sinar matahari yang keorenan menerpa wajah tampan milik Mas Dewa. Sepertinya aku sanggup melihat hal ini seumur hidupku, sungguh sangat damai dan menenangkan. Sampai aku lupa dengan tujuanku kesini karena terlalu asiknya mengagumi Mas Dewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow [Completed]
RomanceUPDATE SETIAP HARI!!!!! Dulu mungkin keberadaanku tidak terlalu berarti untukmu, tapi seiring berjalannya waktu dengan hubunga yang mulai mengikat kita membuat semuanya perlahan semakin jelas. Aku yang mungkin bisa dikatakan hanya sebuah bayangan di...