cincuenta y ocho 🧵

619 55 12
                                    

One year later

Sudah satu tahun berlalu semenjak kejadian abara masuk rumah sakit, kalian harap keadaan akan baik-baik saja? Justru sebaliknya keadaan semakin rumit, di kala sang pewaris utama harus berakhir di ranjang pesakitan karena kondisi yang memburuk setiap hari nya.

"Lo masi hidup? gue denger-denger lo sering keluar masuk rumah sakit ya, gak nyangka ternyata lo masi bisa bertahan," ucap pemuda dengan rambut blonde dan tindik di beberapa bagian telinga nya.

"gue kira lo udah mati, sering kejang kan? Kenapa gak langsung pergi aja," pemuda itu menghembuskan asap rokoknya di depan wajah abara yang tampak pucat pasi, dalam setahun terakhir sudah tidak terhitung berapa kali dirinya masuk rumah sakit.

"Lo banyak berubah ya? gue gak nyangka, sekarang keliatan sifat lo yang sama buruk nya sama keluarga lo itu," ucap abara dengan nada sarkas nya.

"Ya terkadang hidup emang begitu bar, dan lo harus bisa menerima itu semua. Lagian lo apa susahnya ngasih perusahaan ayah lo ke tangan gue, gue udah muak banget, gue kira dulu dengan cara nyingkirin lo perlahan bakalan jadi kesempatan bagus buat gue, tapi malah ayah lo yang balik lagi mimpin perusahaan,"

"gue salama ini udah lakuin seribu cara biar lo juga sakit seperti yang gue rasain. Gue kira dengan nyiksa batin lo secara perlahan akan buat gue puas dan mungkin dengan mudah nyingkirin lo, nyatanya enggak anjing malahan gue yang makin ke siksa, kenapa semua hal baik selalu berporos di lo,"

Agara membuang wajah ke arah lain saat di rasa abara menatap dengan tatapan muak ke arah nya.

"Mereka semua cuma mau nyingkirin lo supaya gak terlibat dalam masalah ini, tapi mereka rela bunuh gue secara perlahan demi lo tetap aman. Gue akui gue bajingan disini, gue sengaja nyeret lo ke dalam lingkaran ini supaya gue bisa tetap hidup sampai sekarang, dan lo ikut ngerasain gimana sakitnya jadi gue, tapi tetap aja semua orang sayang sama lo,"

"Asal lo tau, mereka dari awal ngejauhin lo supaya lo tetap aman, lo itu sendok emas mereka abara. Ini gak hanya tentang perusahaan itu kalau memang untuk perusahaan brengsek itu aja mereka udah dari lama berkuasa atas perusahaan itu,"

"Sedangkan gue? Gue ini gak ada arti nya bagi mereka, lo kira gue selama disana di perlakukan dengan baik? Kadang gue bertanya-tanya kenapa sampai detik ini gue belum mati," ucap Agara dengan nada hampa.

Agara perlahan berbalik menatap abara yang juga menatap nya dengan pandangan jengah nya, tangan Agara perlahan mengangkat baju nya dengan tangan gemetar, saat baju itu terangkat mata abara membulat sempurna melihat bagaimana keadaan tubuh Agara yang mengenaskan.

"Gue sakit bar, gue udah hampir mati setiap harinya, gue gak tahan, mereka selalu mukul gue setiap hari disana, mommy Daddy juga gak bisa berbuat apa-apa. Kenapa lo sama ayah dengan mudah nya percaya sama apa yang di bilang Daddy, gue kembaran lo bukan Juan. kita saudara kan bar, lo abang gue kan? Yang di bilang daddy di pengadilan itu gak bener. Gue mohon, bilang kalau kita ini masi saudara kembar kan bar,"

"Abara jawab, gue Agara yang aslikan bukan Juan. Gue adek lo, bukan Juan. Gue kembaran lo, bukan Juan bar. Bukti di pengadilan itu semua bohong mereka semua sengaja memanipulasi kalau Agara yang sebenarnya itu Juan bukan gue, itu bohong bang, itu semua akal-akalan mereka. Mereka cuma mau mgehancurin kita untuk kedua kalinya, ingat mereka itu licik," ucap Agara.

"Tapi semua bukti mengarah kesana, adek gue yang asli Juan, bukan lo Agara. Tes DNA Juan cocok sama ayah, sejujurnya kepercayaan gue sama lo bener-bener udah gak ada Agara, lo dari dulu selalu begini, lo selalu jual cerita-cerita sedih lo supaya semua orang merasa bersalah, gue dari dulu juga lebih nyaman dan merasa punya adek dan saudara sama Juan daripada sama lo," balas abara sambil menatap tak minat pada Agara.

You'll also like

          

Agara menatap dengan putus asa kepada abara yang membuang wajah ke arah lain, enggan menatap nya.

"Bar, lo masi meragukan gue kembaran lo di saat wajah kita semirip ini," tanya Agara lagi dengan nada yang bergetar.

"Kita udah di besarkan dari kecil bareng, wajar kalau kita bisa mirip. Kalau dilihat-lihat pun kita gak semirip itu, tapi Juan dia mirip sama ayah begitupun dengan gue, sementara lo lebih mirip sama Daddy. Wajah bukan penentu kalau lo adek kandung gue,"

"–dan keluarga lo yang udah mgehancurin keluarga gue brengsek, dan masi punya muka lo datang kesini lalu mengemis ke gue supaya minta di kasihani," ucap abara dengan nada sarkas.

"Gu–"

"Apa yang kamu lakuin di ruangan anak saya, keluar!" Bentak Rean menatap tajam ke arah Agara yang duduk di samping abara.

"Ayah ak–"

"Saya bukan ayah kamu, stop Agara bertingkah seperti ini. Apalagi yang keluarga kamu mau dari saya, apa tidak cukup selama ini kalian sudah menghancurkan keluarga saya, saya masih punya belas kasihan untuk kamu dan orangtua kamu Agara, jadi tolong tau diri dan jangan mendekati anak-anak saya lagi. Cukup, saya sudah muak melihat drama hidup kamu dan keluarga kamu," ucap Rean dengan nada tegas, sementara Juan hanya diam di samping Rean sambil memperhatikan Agara dan abara lalu membuang wajah nya ke arah lain.

"Adek sini, kamu bawa makanan apa untuk abang," panggil abara dengan lembut kepada Juan yang menenteng makanan di tangan nya.

"Keluar, saya gak sudi liat keluarga yang mengalir darah albiru didalamnya di ruangan ini," ucap Rean.

Agara menatap nanar ke arah Rean yang menatap tak suka ke arah nya, Agara pun mulai beranjak dari duduk nya dengan langkah putus asa berjalan menuju pintu.

"Benar-benar sudah tidak ada harapan,"

Saat berada di samping Rean Agara memberhentikan langkahnya, "saya harap nanti tidak akan ada lagi penyesalan untuk kedua kalinya ayah. saya minta maaf jika memang saya berasal dari keluarga albiru, maaf telah melakukan hal buruk di masa lalu kepada keluarga anda,"

"Keluarga kamu bener-bener sudah menghancurkan saya Agara, saya harap kamu juga berhenti dan bisa menerima semua kenyataan ini jika kamu memang bukan darah keturunan Ryker. Dan saya harap kamu bisa hidup lebih bahagia, terimakasih dulu kamu sudah menjaga anak saya," balas Rean dengan sedikit senyum nya.

"Tapi maaf, jika keluarga albiru masi ada di kelilingi saya itu sangat membuat saya tidak nyaman jadi tolong berhenti menjenguk anak saya. Saya tau kalau kamu sudah menganggap anak saya kembaran kamu, karena dari kecil mereka semua memang menanamkan minset jika kalian itu anak kembar," lanjut Rean.

Agara hanya diam bergeming kemudian kembali melangkahkan kaki nya untuk keluar dari rumah sakit ini.

"Semuanya udah gak memungkinkan,  gak akan ada yang percaya sama gue, mereka berhasil untuk kesekian kalinya memanipulasi ayah dan abara," ucap Agara dengan lirih, air mata nya sudah tidak terbendung.

Flashback

"BRENGKING NEWS. KELUARGA BESAR ALBIRU SEDANG BERADA DI UJUNG TANDUK, SEMUA TINDAKAN KEBOHONGAN MEREKA SUDAH TERBONGKAR, SELURUH ASET DAN PERUSAHAAN ALBIRU DISITA OLEH PIHAK BERWAJIB DAN AKAN DI KEMBALIKAN KE PIHAK RYKER COMPANY, KELUARGA ALBIRU TERJERAT 30 KASUS KEJAHATAN BERLAPIS, BAGAIMANA KAH NASIB DARI PUTRA TUNGGAL MARK DAN ROSEANNE? AGARA BERVAN ALBIRU"

Ruangan sidang begitu panas. Rean dan Dafa menyerang bersamaan keluarga albiru yang masih tampak membela dirinya sendiri, padahal jelas-jelas semua bukti sudah berada di tangan hakim.

Perdoname (End) || Lee Jeno • Eric SohnWhere stories live. Discover now