✿¤-CHAPTER 14-¤✿

1.3K 155 22
                                    

“Sial! Dimana Donghyuck!” Bentak Jaemin sesaat tiba pada sebuah ruangan bercahaya minim dengan tumpukan kepala tengkorak pada dinding. Aura yang pemuda itu keluarkan tampak tak nyaman, begitu mencekat dan pejuh akan ancaman. Salah sedikit bisa di pastikan nyawa yang hilang. Jisung berdiri, wajahnya mengeras, “Ceroboh!” Kata yang di tujukan untuk Jaemin.




Mendengar kata itu, Jaemin dengan gerakan cepat menyerang Jisung, menendang perut yang muda hingga membentur dinding. Pemuda Park itu meringis, memegang perutnya, menyeka darah yang keluar dari mulut, warna hitam pekat kental seketika terlihat dalam seperkian detik. “Mana, Donghyuck!”





Minhyung sadar bahwa situasi berlangsung begitu panas, maka dengan segera ia menahan tubuh Jaemin yang ingin kembali menyerang Jisung. “DIAM!” Bentak Minhyung, mendorong bahu Jaemin untuk menjauh dari Jisung. Semua pasang mata yang berada di sana memperlihatkan kilat amarah, saling menatap dengan tajam tanpa jubah yang terlepas dari tubuh.





Chenle membantu Jisung untuk duduk pada tempatnya, “Berhenti bertindak ceroboh, bangsat! Kita sudah hampir menang, tapi karena kau gegabah, kita nyaris kalah.” Kata Minhyung, menepuk kedua pipi Jaemin dengan keras, membuat Jaemin mundur dengan Minhyung yang melangkah maju.





“Disini, di jaman ini, yang tau seluruh rahasia dan cerita yang sebenarnya itu hanya kita berlima!” Lagi, Minhyung berucap yang bukan di tujukan hanya untuk Jaemin, melainkan seluruh raga yang ada di ruangan itu, terkecuali Donghyuck yang menghilang entah kemana.





Telepati yang telah Minhyung kirimkan tak kunjung mendapatkan balasan, membuat dirinya khawatir karena semuanya telah terbongkar meskipun belum sepenuhnya. Kemudian, netra tajam Minhyung kembali di berikan kepada Jaemin, “Kenapa kau muncul di hadapan Namjoon dan Taehyung?”





Mendengar pertanyaan yang di tujukan padanya, lantas Jaemin mendongak membalas tatapan tajam Minhyung. “Untuk menghen—”




BUGH





Belum selesai Jaemin berkata, Minhyung lebih dulu memukul rahang bawahnya hingga membuat tubuh Jaemin terlempar ke atas dan jatuh menghantam bumi dengan kuat. Kekuatan Minhyung begitu besar, meskipun kekuatan nya juga sama besarnya. “Kau lupa! Buku itu hanya pancingan! Semua yang tertulis hanya karangan palsu!”




Perkataan yang mana berhasil membuat Jaemin terdiam dengan ekspresi bodoh, membuat Minhyung berdecak yang kemudian menunjuk pada sebuah kotak kaca dengan adanya tulisan Yunani kuno, di dalamnya terdapat sebuah buku bersampul cokelat usang dengan tulisan Yunani kuno. “ ...Itu, buku aslinya.”





ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ






Di sisi lain memperlihatkan Taehyung yang berlari tanpa perduli dengan perawakan nya yang begitu berantakan dengan kedua kantung mata bengkak akibat menangis. Kematian Namjoon masih membekas terlalu basah untuk di lupakan dalam waktu sekejap, tidak perduli pada tanggapan murid lain yang menatapnya penasaran dan bingung.





Satu hal yang menjadi tujuannya, menemukan Renjun, buku itu masih ia dekap dengan begitu kuat, takut terlepas dari dekapannya. Kakinya berbelok ke arah kiri, dengan pandangan gusar karena suasana koridor saat itu begitu sunyi dan menyeramkan. Menoleh ke belakang, berwaspada bilamana sosok terkutuk itu mengejar dirinya, namun sejauh ini Taehyung tak menemukan siapapun. Lantas, kepalanya kembali menghadap ke depan, namun sayangnya ia menabrak tubuh seseorang hingga keduanya jatuh.






Akh—sshh.. ’’ Ringis Taehyung, membawa maniknya pada buku yang berada tepat di tengah antara dirinya dan... Guanheng?





THE IMPOSTOR || RENJUN HAREMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang